45: Nika yang Abai

9.7K 887 76
                                    

Haaiii. Yasfar dan Nika update lagi!
Siapa yang kangen pasutri ini? Coba spam komen yaaaa 😍❤️🫶


Hari sibuk selanjutnya tiba. Jakarta Fashion Week dilaksanakan di City Hall Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan dan berlangsung selama satu minggu. Selain seorang Kathanika Syifa, ada pula 115 desainer lokal lainnya yang akan memamerkan desain terbaiknya melalui 34 shows. Jadwal Nika dan timnya adalah hari ketiga, tetapi ia tetap menghadiri perhelatan fashion show itu sejak hari pertama.

Seperti biasa, Nika akan selalu ditemani Annisa dan Tania untuk mempersiapkan semua bentuk desain yang akan ditampilkan. Nika membawa dua jenis desain yang telah dirancang dengan tema busana untuk musim semi, yaitu untuk perempuan dan laki-laki sebagai hal yang merupakan tantangan terbarunya.

Baru kali ini Nika merasakan gugup yang luar biasa sebelum memulai. Saking gugupnya, ia beberapa kali kelabakan hanya untuk sekadar memperbaiki penampilan para modelnya. Ada yang sedang dinanti dan tidak kunjung datang, yaitu Yasfar. Ke mana suaminya itu? Ia seharusnya sudah ada di belakang panggung untuk bersiap-siap bersama model lainnya. Padahal, tadi pagi masih bertemu di rumah sebelum akhirnya berpisah dengan kendaraan masing-masing.

Nika memperbaiki jilbabnya sebelum melirik ke salah satu karyawannya. "Tania, hubungi Yasfar," titahnya.

Tania mengernyit. "Aku yang hubungi, Mbak? Nggak punya kontaknya."

"Terus, selama ini kamu mata-matain aku buat dia itu lewat apa hubunginnya?"

Tania ternganga. Rupanya Nika masih salah paham padanya. Padahal, saat ia tertangkap basah sedang bersama Yasfar-hari di mana Yasfar membeli rujak cingur-sejak hari itu Tania tidak pernah benar-benar menghubungi Yasfar untuk memberi kabar soal Nika. Ia kapok, tidak mau membuat masalah dengan Nika.

"Nggak pernah kok, Mbak," aku Tania sedikit menunduk.

Nika mengabaikannya dan hendak mengambil ponsel di tas, tetapi rupanya ada Annisa yang masuk sambil menggiring Yasfar yang tampak malas-malasan. Nika langsung mendekatinya sambil melempar tatapan yang penuh intimidasi.

"Bisa profesional, nggak?" todong Nika tepat di hadapan Yasfar.

"Hm." Laki-laki itu memasang tampang dingin.

"Aku jadi kebingungan banget cuma karena nungguin kamu."

"Hm."

Nika berdecak sebelum meraih sebelah tangan Yasfar untuk mengantarnya ke ruang ganti. Keduanya pun masuk bersama ke ruang ganti untuk bersiap-siap.

"Kamu mau ngapain?" tanya Yasfar setelah Nika menutup pintu ruangan yang cukup besar itu. Satu alis laki-laki itu terangkat, antara heran atau menantang.

"Bantu kamu ganti baju, dong."

"Emang model lain juga dibantuin ganti baju?"

"Ya, nggak."

Benang Merah [Completed & Segera Terbit] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang