For your information, guys. Jadi cerita ini kan sedang ikut event, dan sebelumnya sudah pernah di-publish. Karena di event ini ada ketentuan jumlah kata per-bab-nya, jadi aku harus menyesuaikan ketentuan itu.
Banyak bab yang pindah lapaknya, contoh: sebelum publish ulang, bab ini adalah bab 3, setelah publish ulang bab ini jadi bab 4. Dan seterusnya begitu. Nah, terus ada juga beberapa perubahan dari yg sebelumnya.
Jadi buat yang sebelumnya udah baca, kalian baca lagi yaaa biar gak bingung. Terus jangan heran juga kalau tiba-tiba perbab terasa pendek, karena memang segitu aturannya guyss 😆
Jangan lupa buat selalu vote dan komen yaaa biar aku semangat lanjut ceritanya dan supaya naskah ini bisa dapat hasil memuaskan :)) kalau berkenan boleh follow juga akun ini :)) Terimakasiiii ^^
Selamat membaca!
💫
Sebenarnya, Nika masih cukup canggung berada di antara keluarga besar Yasfar. Kebanyakan dari mereka yang terlihat seumuran dengannya atau dengan Yasfar. Tipe cucu-cucu yang suka hangout bareng.
“Nika!” panggil seorang perempuan yang sedang menikmati jus stroberi di salah satu meja bundar, bersama para cucu lainnya.
Nika dengan sepiring makanan untuk Yasfar, menoleh sambil tersenyum. Ia tidak tahu siapa yang memanggilnya, yang jelas perempuan itu salah satu sepupu Yasfar. Mereka sempat mengambil foto bersama saat acara pernikahan.
Merasa dipanggil untuk mendekat, Nika pun akhirnya mendatangi mereka. “Halo,” sapanya dengan ramah meskipun sedikit canggung.
Perempuan yang memanggilnya langsung berdiri dan merentangkan tangan, bermaksud memamerkan pakaian yang dipakai pada Nika. “Taraaaa! Aku pakai produk kamu, loh!”
Mata Nika berbinar melihatnya. Perempuan itu memakai salah satu koleksi midi dress scuba yang ia rancang dua tahun lalu. Badannya yang cukup tinggi dan langsing itu sangat cocok memakai dress tersebut. Apalagi kulitnya putih dan bersih, tidak akan malu mengenakan dress yang memamerkan lengan dan bawah lututnya.
Itu salah satu koleksi umum untuk tipe modern dress. Pertama kalinya Nika meluncurkan produk yang tidak dikhususkan untuk perempuan muslim. Nika ingat betul saat peluncuran produk tersebut, banyak pro dan kontra yang tercipta. Namun, atas dukungan keluarga dan para sahabatnya, akhirnya produk itu menjadi banyak diminati sampai Nika harus menyetok ulang sampai tiga kloter dalam jumlah banyak.
Nika memamerkan senyuman manisnya. “Wah, makasih banyak, ya.”
Perempuan itu mengangguk, lalu mengulurkan tangan. “Aku Renata Hadiatama, kakak sepupu Yasfar dari papanya. Jadi, mama aku itu kakak dari papanya Yasfar. Salam kenal dan selamat datang di keluarga Hadiatama, ya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Benang Merah [Completed & Segera Terbit] ✓
Romantizm✨ Cerita terpilih untuk Reading List @RomansaIndonesia [ Bittersweet of Marriage - Mei 2023 ] Demi menghindari rasa malu karena gagal menikah dan demi mendapatkan model untuk ide pembuatan desain pakaian laki-laki, Kathanika Syifa memilih Yasfa...