10

5.2K 148 2
                                    

Harga penulis berupa vote serta comment.

Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis. Jangan plagiat. Karena jika kamu memplagiat cerita ini, kamu akan mendapatkan hukuman.♥♥♥

10. Sah?


Hari ini adalah hari di mana Badai dan Quinnsha melangsungkan pernikahan, Dengan acara dilakukan secara privat, dan dilangsungkan disebuah Hotel pinggiran kota, itu dilakukan untuk menimalisir banyaknya orang yang mengetahui acara tersebut.

Kedua keluarga mempelai hanya mengundang beberapa kerabat dan kolega bisnis terdekat saja. Dengan Quinnsha mengundang tiga orang teman terdekatnya saja, sedangkan Badai, tidak mengundang siapa pun termasuk El. Ia tidak mau ada orang sekolah yang tau tentang pernikahannya.

"Huft..." Entah keberapa kali Quinnsha menghela nafas gugup. Ia sangat gugup saat ini, bagaimana tidak gugup hari ini adalah hari di mana ia akan resmi menjadi seorang istri dari muridnya sendiri.

Saat ini, ia sedang berada di dalam kamar hotel di mana acara dilangsungkan. Ia sudah selesai di make up oleh penata rias, tinggal menunggu acara akad saja.

"Sayang, anak Ayah" panggil Ayah Edgar masuk ke dalam kamar dan menghampiri Quinnsha.

"Ayah" ucap Quinnsha dengan mengeluarkan air matanya. Secara tiba-tiba ia saat ini mau nangis saja.

"Loh kok nangis sayang? udah cantik gak boleh nangis nak" ucap Ayah Edgar memeluk Quinnsha mengelus punggungnya.

Quinnsha hanya mendusel-duselkan wajahnya di dada sang Ayah.

"Gak boleh nangis sayang" ucap Ayah Edgar menghapus air mata Quinnsha. "Udah mau jadi istri loh" lanjut Ayah Edgar mengecup kedua mata sang putri.

"Aku sedih Ayah. Nanti kita pisah rumah, ayah" ucap Quinnsha sesegukan.

"Nanti kamu kan bisa datang kerumah ngunjungi Ayah sama Bunda. Pintu rumah terbuka lebar untuk kamu dan suami" ucap Ayah Edgar menangkup pipi Quinnsha.

"Tetap beda Ayah" ucap Quinnsha merengek.

"Ingat nasihat Ayah semalam nak. Kamu harus nurut apa kata suami kamu, gak boleh bantah ucapannya,gak boleh menaikkan suara saat berbicara dengan suami. Surga kamu udah bukan Ayah sama Bunda lagi nak, tapi suami sayang" nasihat Ayah Edgar panjang lebar.

"Iya ayah. Aku ingat" ucap Quinnsha mengingat nasihat sang ayah kemarin malam.

"Yasudah jangan nangis lagi ya, Hapus air matanya. Ini hari bahagia kamu, gak boleh nangis" perintah Ayah Edgar tegas.

"Iya ayah" ucap Quinnsha menghapus air matanya.

"Sekarang kita turun mempelainya udah nunggu di bawah" ucap Ayah Edgar mengandeng Quinnsha keluar.






★★★★★

Tap... tap... tap...

Suara langkah kaki menuruni tangga membuat semua tamu undangan yang hadir mengalihkan perhatian kearah tangga. Mereka melihat Quinnsha dengan anggun nan cantik turun dari tangga dengan Ayah Edgar berada di sampingnya membantu berjalan.

Badai pun melihat calon istrinya yang cantik pun tak mampu mengedipkan matanya. Ia meneguk ludahnya susah payah karena terpanah dengan kecantikan yang dipancarkan oleh Quinnsha.

01. My Husband Is a Student [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang