Harga penulis berupa vote serta comment.
Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis. Jangan plagiat. Karena jika kamu memplagiat cerita ini, kamu akan mendapatkan hukuman.♥♥♥
47. Ketahuan
"Hayo Ibu tadi pasti gak memperhatikan rapat ya?" tuduh Ibu Dewi menyenggol bahu Quinnsha yang sedang berjalan di sampingnya.
"Apa sih Buk, gak lah" tampik Quinnsha.
"Gimana Pak Fhari ganteng gak?" goda Ibu Dewi bertanya. "Ganteng siapa? Pak Fhari atau suami Ibu?" tanyanya semakin gencar menggoda Quinnsha.
"Gak!" Sanggah Quinnsha berjalan terlebih dahulu meninggalkan Ibu Dewi.
"Eh, Ibu kok malah ninggalin?!" seru Ibu Dewi mengejar Quinnsha.
"Ibu Quinnsha!" panggil Pak Dirga berdiri di depan Quinnsha.
"Eh, iya Pak ada apa?" tanya Quinnsha.
"Ini Buk, saya mau minta tolong sama Ibu buat memberikan berkas ini ke ruangan Pak Fhari" tutur Pak Dirga menunjuk berkas di tangannya. "Soalnya saya gak bisa ngantarnya karena saya ada urusan keluarga. Apa Ibu bisa bantu saya?" lanjutnya bertanya.
"Em... Bisa kok Pak" jawab Quinnsha sedikit ragu.
"Terima kasih banyak Buk. Nanti Ibu ketuk pintunya dulu, terus Ibu bilang ini berkas rapat tadi" pesan Pak Dirga memberikan berkas tersebut.
"Oh, iya Pak" ucap Quinnsha menerima berkas itu. "Nanti saya berikan" lanjutnya mengangguk.
"Sekali lagi terima kasih banyak Buk" ujar Pak Dirga.
"Sama-sama Pak" jawab Quinnsha. "Kalau gitu langsung saja saya antar sekarang Pak" lanjutnya berpamitan.
"Iya Buk silahkan" jawab Pak Dirga tersenyum misterius.
Quinnsha melangkahkan kakinya menuju ruang kepala yayasan untuk menyerahkan berkas titipan Pak Dirga.
"Eh? Buk mau ke mana? itu apa?" tanya Ibu Dewi beruntun.
"Oh, ini berkas titipan Pak Dirga. Beliau menitipkan berkas ini buat dikasih ke Pak Fhari, dia ada urusan keluarga yang gak bisa ditinggal" jawab Quinnsha.
"Ciee mau ketemu Pak Fhari nih" goda Ibu Dewi tersenyum.
"Apa sih Buk, saya udah punya suami ya Buk" ucap Quinnsha tersenyum malu-malu.
"Iya deh yang punya suami" sindir Ibu Dewi.
"Saya duluan Buk" pamit Quinnsha berjalan meninggalkan Ibu Dewi.
★★★★★
"Bismillah" gumam Quinnsha mengetuk pintu ruang kepala yayasan.
"Masuk" ucap seseorang yang berada di dalam ruangan.
Quinnsha membuka pintu dengan perlahan serta masuk ke dalam ruang kepala yayasan dan menutup kembali pintu tersebut.
"Ada apa?" tanya orang yang duduk di kursi kebesaran dengan membelakangi pintu masuk.
"Saya mau antar berkas rapat tadi Pak" jawab Quinnsha gugup, entah kenapa jantungnya berdegup dengan kencang saat seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
01. My Husband Is a Student [END]
Teen FictionFOLLOW DAN VOTE DULU SEBELUM MEMBACA‼️ ★Alghifhari The Series★ ★★★★ Gini nih rasanya nikah sama murid sendiri. Senang, bahagia, malu semua campur aduk. Itulah yang dirasakan seorang guru matematika di salah satu sekolah menengah atas. Berawal dari...