Harga penulis berupa vote serta comment.
Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis. Jangan plagiat. Karena jika kamu memplagiat cerita ini, kamu akan mendapatkan hukuman.♥♥♥
45. Masuk
"Papa kok ngusir Abang?" tanya Badai tak percaya sang Papa mengusirnya.
"Udah kamu pulang aja dulu, ajak juga istri kamu. Biarkan suasana tenang dulu" jawab Papa Aby mendorong Badai keluar rumah.
"Awas Lo bangsat!" geram Hujan dengan tubuhnya di tahan oleh Gempa dan Tsunami. "Lepasin gue Gempa, Tsunami! biar gue habisin dia!!" lanjutnya memberontak.
"Tenang Hujan, Lo gak bisa mukulin Badai, dia Abang Lo" balas Gempa menarik paksa Hujan pergi dari ruang tv.
"Nak Quinnsha, bawa Badai pulang ya" pinta Papa Aby pada Quinnsha.
"Iya Pah" jawab Quinnsha mengangguk. "Ayo Mas kita pulang" lanjutnya menarik Badai pulang.
★★★★★
"Sha kamu gak usah pikiran soal omongan Hujan tadi" ucap Badai yang menyetir mobil.
"Iya Mas gak kok" jawab Quinnsha yang duduk di samping Badai. "Apa benar kamu nikahin aku karena kamu belum move on sama mantan kamu Mas?" lanjutnya membatin sembari menatap sang suami yang fokus menyetir.
"Soal tuduhan Hujan yang bilang kalau aku nikahin kamu karena belum move on sama pacar dia, itu salah besar" beber Badai menghentikan mobilnya di pinggir jalan. "Aku nikahin kamu karena murni aku cinta dan sayang kamu sayang" lanjutnya menggenggam tangan Quinnsha.
"Dia itu siapa Mas? aku mau kamu ceritain semuanya" tanya Quinnsha menuntut.
"Namanya Pelangi, dulu waktu SMP aku sama Pelangi menjalin hubungan. Yaa namanya juga cinta monyet" ucap Badai memulai cerita dengan diakhiri kekehan. "Aku gak tau kalau Hujan juga cinta sama Pelangi, sampai akhirnya aku tau dari teman sekelas aku. Dari situlah aku mulai mendekatkan Pelangi dengan Hujan, tapi Pelangi gak suka sama Hujan, dia cintanya sama aku. Berbagai cara aku lakuin biar Pelangi mau terima Hujan. Sampai aku rela bohong sama Pelangi, kalau aku sebenarnya gak cinta sama dia, aku anggap dia sebagai adik aku. Setelah itu, dia pergi entah ke mana sampai sekarang. Hujan menyalahkan aku atas kepergian Pelangi, Sayang" lanjutnya panjang lebar.
Quinnsha yang mendengar cerita sang suami, menangis terisak. Ia tak menyangka bahwa Badai merelakan cinta pertamanya demi sang adik.
"Gak usah terharu sayang sama cerita masa lalu aku" ucap Badai memeluk Quinnsha.
"A–aku gak nyangka kamu bisa rela dan ikhlas ngelepas cinta kamu demi Adek kamu Mas" ucap Quinnsha terisak.
"Namanya cinta monyet Sayang, gak bisa dipertahanin" jawab Badai mengurai pelukannya dan Menghapus air mata Quinnsha. "Sekarang kamu gak usah mikirin lagi, kalau aku nikahi kamu karena belum move on ya Sha" lanjutnya berpesan dengan tangan menjawil hidung sang istri.
"Iya Mas" balas Quinnsha tersenyum tipis.
"Untuk sekarang aku gak akan biarin kamu lepas dari aku sayang" ucap Badai tersenyum dan mengecup bibir sang istri. "Sampai kapanpun aku gak akan biarin itu terjadi, bahkan aku rela berkorban demi mempertahankan pernikahan kita sayang" lanjutnya menurunkan sandaran kursi mobil bagian Quinnsha dan langsung menindih tubuh sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
01. My Husband Is a Student [END]
Teen FictionFOLLOW DAN VOTE DULU SEBELUM MEMBACA‼️ ★Alghifhari The Series★ ★★★★ Gini nih rasanya nikah sama murid sendiri. Senang, bahagia, malu semua campur aduk. Itulah yang dirasakan seorang guru matematika di salah satu sekolah menengah atas. Berawal dari...