Harga penulis berupa vote serta comment.
Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis. Jangan plagiat. Karena jika kamu memplagiat cerita ini, kamu akan mendapatkan hukuman.♥♥♥
36. Bolos bersama
Waktu berlalu begitu cepat, hingga tak terasa tahun ajaran baru telah dimulai. Begitu pula dengan Badai, ia harus kembali belajar di kelas 12. Bukan hanya Badai saja yang masuk, Quinnsha pun juga harus kembali mengajar. Karena waktu cuti lahirannya sudah habis.
Seperti hari ini, Badai dan Quinnsha kembali beraktivitas seperti biasa. Berangkat sekolah dengan Badai menurunkan Quinnsha di depan halte bus dekat sekolah
Jika kalian bertanya apakah masalah mereka sudah selesai? jawabannya belum. Masalah mereka belum selesai, bahkan perselisihan antara keduanya semakin memanas. Namun walaupun demikian, mereka tetap mengurus anak mereka bersama, beraktivitas seperti biasa seolah-olah tak terjadi apa-apa.
Meski mereka berbicara hanya seperlunya saja, seperti saati ini.
"Assalamualaikum" salam Quinnsha ketus dengan menyalami tangan sang suami.
"Waalaikumsalam" jawab Badai datar tanpa menatap sang istri.
Quinnsha langsung turun dari mobil dan menutup pintu dengan keras.
Braakkk
"Hah, kapan masalah kita selesai Sha?" lirih Badai menghembuskan nafasnya lelah. Ia menjalankan mobilnya menuju sekolah.
Sesampainya diparkiran sekolah, Badai turun dari mobil dan berjalan menelusuri sekolah menuju kelas.
"Woy Bad!" teriak El memanggil dari arah berlawanan dengan Badai. "Apa kabar bro?" tanyanya merangkul pundak sang sahabat.
"Baik, Lo gimana?" jawab Badai sekaligus bertanya.
"Baik lah. Kalau gak baik gak mungkin gue sekolah juga sekarang" balas El mengedarkan pandangan menatap sekitar. "Anak baru banyak ya Bad" lanjutnya melihat banyaknya anak kelas sepuluh yang berbaris dilapangan.
"Ya gitulah, berarti sekolah kita masih banyak peminatnya" jawab Badai tersenyum.
"Wes ya jelaslah banyak, ada gue yang tampan mempesona gini sekolah sini" ujar El penuh percaya diri dengan menyugar rambutnya ke belakang.
"Apa hubungannya Lo sekolah sini sama banyak anak baru?" tanya Badai menatap El.
"Ish masa Lo gak tau hubungannya apa. Ya mereka sekolah sini buat lihat ketampanan gue" jawab El dengan membusung dadanya sombong.
"Najis lihat gaya lo yang kepedean gitulah" cemooh Badai meninggalkan El.
"Woy teman gak ada akhlak Lo Bad!" jerit El mengejar Badai.
Plakk
El memukul pundak Badai dengan keras mengakibatkan sang empunya pundak hampir kejungkal ke depan.
"Bangsat lo El, gue hampir jatuh bangsat" umpat Badai emosi.
"Yeyeye" ejek El.
"Bangsat lo makan tuh" ucap Badai menendang kaki El hingga terjungkal ke depan.
Bugh
"Bangsat lo Badai!" hardik El bangkit dan mengejar Badai yang sudah berlari jauh.
Dan mereka berakhir kejar-kejaran dilapangan yang terdapat banyak murid baru sedang berbaris.

KAMU SEDANG MEMBACA
01. My Husband Is a Student [END]
Novela JuvenilFOLLOW DAN VOTE DULU SEBELUM MEMBACA‼️ ★Alghifhari The Series★ ★★★★ Gini nih rasanya nikah sama murid sendiri. Senang, bahagia, malu semua campur aduk. Itulah yang dirasakan seorang guru matematika di salah satu sekolah menengah atas. Berawal dari...