Harga penulis berupa vote serta comment.
Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis. Jangan plagiat. Karena jika kamu memplagiat cerita ini, kamu akan mendapatkan hukuman.♥♥♥
15. Panggilan baruSesampainya di kamar mandi, Badai menurunkan Quinnsha dari gendongannya. Dengan Quinnsha berdiri di depannya, bersandar di dinding.
Badai langsung menghidupi shower membuat air langsung jatuh membasahi tubuh tanpa busana keduanya.
"Sayang" panggil Badai mengelus pipi Quinnsha yang basah.
"Hm?" sahut Quinnsha menatap Badai.
"Aku beneran Sayang sama kamu, Sha" ucap Badai menyatukan keningnya dengan dahi Quinnsha.
"Aku juga Sayang sama kamu" balas gadis yang sekarang sudah menjadi wanita itu. Quinnsha merasakan hembusan nafas Badai yang menerpa wajahnya.
"Tetap sama aku ya Sayang" ucap Badai tersenyum mengecup hidung Quinnsha.
"Iya Badai, aku janji bakalan sama-sama kamu terus" jawab Quinnsha ikut tersenyum.
"Ahhh Badai" ucap Quinnsha saat tangan Badai menempel pada dadanya.
Badai tersenyum mendengar nada panggilan sang istri yang mampu membangkitkan gairahnya kembali.
"Suara merdumu membangkitkan gairahku Sayang" ucap Badai mengecup leher Quinnsha.
"Badaihhh" ucap Quinnsha menjambak rambut Badai.
"Aku mau lagi Sayang" ucap Badai menatap Quinnsha dengan tatapan sayu.
"Dengan senang hati suamiku" balas Quinnsha.
Adegan panas pun kembali terjadi di dalam kamar mandi itu. Suara kenikmatan pun keluar dari mulut pasangan yang sedang dimabuk gairah tersebut, serta menggema di seluruh kamar mandi tersebut.
Setelah selesai mandi plus-plus tersebut, keduanya pun langsung keluar dari kamar mandi dengan Quinnsha yang berada di gendongan koala Badai.
Badai mendudukkan sang istri di atas sofa kamar. "Aku ambil salep dulu ya" ucap Badai berjalan mengambil kotak p3k yang berada di atas nakas samping ranjang.
"Sini Sha biar aku bantu olesi itunya" ucap Badai menduduki sofa.
"Kamu yakin Badai?" tanya Quinnsha tak yakin.
"Kenapa gak yakin?" tanya balik Badai mengerutkan dahi.
"Ya nanti kamu apain aku lagi Badai" jawab Quinnsha menundukkan kepala.
"Gak Sayang. Aku gak bakal sentuh kamu lagi" ucap Badai memegang dagu Quinnsha dan mendongakkan wajahnya.
"Ya udah Badai, iya" pasrah Quinnsha.
"Ya udah baringan dulu" pinta Badai membuka kotak p3k dan mengambil salep yang dibutuhkannya.
Quinnsha merebahkan tubuhnya di atas sofa dengan sedikit mengangkat kedua kakinya di depan Badai.
Badai langsung mengolesi salep pada inti Quinnsha dengan gerakan pelan.
"Hhmmm Badaihh" rintih Quinnsha menggigit bibir bawahnya. "Perih Badai akhhh" lanjutnya menahan rasa sakit pada bagian bawahnya.
"Tahan sebentar aja kok ini sayang" ucap Badai dengan mata fokus mengobati inti Quinnsha.
"Aku gak tahan Badaihhh" ucap Quinnsha tak tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
01. My Husband Is a Student [END]
Fiksi RemajaFOLLOW DAN VOTE DULU SEBELUM MEMBACA‼️ ★Alghifhari The Series★ ★★★★ Gini nih rasanya nikah sama murid sendiri. Senang, bahagia, malu semua campur aduk. Itulah yang dirasakan seorang guru matematika di salah satu sekolah menengah atas. Berawal dari...