46

1.6K 35 2
                                    

Harga penulis berupa vote serta comment.

Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis. Jangan plagiat. Karena jika kamu memplagiat cerita ini, kamu akan mendapatkan hukuman.♥♥♥

46. Rapat












"Mas" panggil Quinnsha.

"Hm?" deham Badai sembari menyuapi ke empat anaknya.

"Aku boleh ikut rapat guru di sekolah gak Mas?" tanya Quinnsha memperlihatkan Badai yang sibuk mengurus anak-anak.

"Hm? ikut rapat?" tanya Badai menatap Quinnsha.

"Iya Mas rapat, boleh ya Mas" pinta Quinnsha.

"Gak!" tolak Badai menyuapi Kaysha sesendok bubur.

"Mas aku mohon" melas Quinnsha memegang lengan Badai.

"CK gak, aku bilang gak Sha!" tegas Badai.

"Mas aku pengen lihat Pak Fhari" beber Quinnsha mengutarakan keinginannya.

"Gak perlu, kamu bisa lihat dia pas perpisahan sekolah nanti" tolak Badai.

"Lama Mas, aku maunya sekarang" ujar Quinnsha menyenderkan kepalanya di bahu sang suami.

"Terserah kamu!" ucap Badai mengelap bibir belepotan Kaysha, Daysha, Gasha, dan Yasha secara bergantian.

"Yeay makasih Sayang" seru Quinnsha senang sembari mengecup pipi Badai. "Aku siap-siap dulu Mas" lanjutnya berdiri dan berlari ke kamar.

"Udah kenyang 'kan nak? sekarang kita bersih-bersih, oke?" ucap Badai menggendong ke empat anaknya satu-persatu ke kamar.










★★★★★

"Sha" panggil Badai menghampiri sang istri dengan menggendong Kaysha dan Daysha dikedua tangannya.

"Iya Mas?" sahut Quinnsha menatap Badai.

"Kamu sibuk sendiri dari tadi, cuma mau ketemu Pak Fhari? sedangkan anak-anak aku yang ngurus! ini kamu urus Kaysha sama Daysha! jangan sampai aku berubah pikiran biar kamu gak usah ikut rapat!" tegas Badai meletakkan ke dua anaknya di kasur.

"Iya Mas" jawab Quinnsha Menghampiri Kaysha dan Daysha yang duduk di kasur.

Badai melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk mengambil ke dua anaknya lagi. Tidak lama kemudian, ia keluar dari kamar mandi dengan Gasha dan Yasha yang digendongnya dan meletakkan di kasur sebelah Kaysha serta Daysha.

"Aku mandi dulu" ujar Badai kembali ke kamar mandi.

"Hah, sepertinya Papa kalian marah sama Mama nak" adu Quinnsha pada anaknya yang sedang duduk bermain di kasur.

Badai keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya, dan menghampiri kasur serta mendudukinya.

"Mas aku minta maaf" lirih Quinnsha duduk di lantai depan Badai.

"Eh?" kaget Badai melihat sang istri yang menumpukan dagunya di pahanya.

"Mas kamu marah karena aku mau ketemu sama Pak Fhari?" tanya Quinnsha mendongakkan kepalanya menatap Badai.

01. My Husband Is a Student [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang