23

2.4K 72 1
                                    

Harga penulis berupa vote serta comment.

Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis. Jangan plagiat. Karena jika kamu memplagiat cerita ini, kamu akan mendapatkan hukuman.♥♥♥

23. Pembagian Raport







Hari terus berganti, hingga tanpa terasa kini kehamilan Quinnsha sudah memasuki bulan ke-5. Banyak ngidam-ngidam Quinnsha yang terbilang aneh.

Dan saat ini Badai sedang berada di depan kelas duduk di kursi, menunggu sang papa untuk mengambil Raport miliknya. Iya hari ini adalah hari di mana semua orang tua murid SMA Badai Bangsa, datang untuk mengambil raport anak mereka.

"Lama amat dah ngambil gitu aja" gerutu El yang duduk disamping Badai.

"Ya sabar lah. Tuh bokap Lo lagi diceramahi Pak Dirga" ucap Badai menunjuk kearah dalam kelas.

"Ck" decak El kesal. "Pasti setelah ini gue di hajar sama bokap gue" gerutunya meratapi nasib.

"Ya itu salah Lo, kenapa Lo suka bolos" ujar Badai sembari mengemut permen berbentuk kaki yang ada di mulutnya.

"Itu juga karena ajaran Lo kali" balas El tak mau disalahkan.

"Kok malah gue yang Lo salahkan? Lo kali yang mau aja ikutin gue" balas Badai tak mau disalahkan juga.

"Ya kan kita sohib bro" ucap El merangkul pundak Badai.

"Gak usah sok akrab Lo" balas Badai menurunkan tangan El dari pundaknya.

"Ye Lo mah gak asik" ucap El misuh-misuh.







★★★★★

Sedangkan di dalam kelas, terlihat Papa Aby sedang duduk di depan Pak Dirga, selaku wali kelas sebelas IPA 12.

"Ini Pak raport milik Badai" ucap Pak Dirga sembari memberikan raport Badai.

"Terima kasih Pak" ucap Papa Aby menerima raport Badai.

"Ya Pak. Saya mau menyampaikan beberapa catatan hitam anak bapak" ucap Pak Dirga membuka buku. "Selama Badai kelas sebelas, banyak sekali kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh anak bapak. Seperti mencuri mangga di depan ruang BK, terlambat masuk kelas, bolos kelas, bahkan di hari pertama ajaran baru pun Badai terlambat masuk Pak" lanjut Pak Dirga mengabsen satu persatu kenakalan yang diperbuat Badai.

"Saya harap, bapak sebagai orang tua Badai. Bisa menasehati anaknya untuk tidak lagi melakukan hal seperti itu lagi" ucap Pak Dirga menutup pembicaraannya.

"Iya pak, nanti saya nasehati anak saya. Kalau begitu saya permisi pak, Sekali lagi terima kasih" ucap Papa Aby pamit undur diri.

"Iya pak silahkan" balas Pak Dirga. Papa Aby pun berdiri dari duduknya dan berjalan keluar kelas.

"Bang" panggil Papa Aby pada putra sulungnya yang duduk di depan kelas.

"Iya pa. Gimana pa?" tanya Badai berdiri dari duduknya menghampiri Papa Aby.

"Ini raportnya" ucap Papa Aby menyerahkan raport Badai pada sang empunya raport.

"Makasih pa" ucap Badai menerima raportnya.

"Ya udah Papa ke sekolah adek kamu dulu ya bang" ucap Papa Aby pamit.

01. My Husband Is a Student [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang