24

2.8K 65 1
                                    

Harga penulis berupa vote serta comment.

Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis. Jangan plagiat. Karena jika kamu memplagiat cerita ini, kamu akan mendapatkan hukuman.♥♥♥

24. Liburan (Honeymoon)










"Sha, gak usah teriak bisa gak sih?" pinta Badai mengusap telinganya yang berdengung. "Nanti tenggorokan kamu sakit loh" sambungnya mengecup pipi Quinnsha.

Plak

Quinnsha langsung menampar mulut sang suami membuat, Badai mengaduh kesakitan. "Aw, Sha kok ditampar?" tanya Badai menutup mulutnya.

"Lihat Mas, nilai kamu kok gini sih?" tanya Quinnsha balik dengan menunjuk nilai raport sang suami.

"Ya, mana aku tau" jawab Badai menggaruk tengkuknya. "Gurunya aja kali yang gak suka sama aku" sambungnya.

"CK, bukan gurunya yang gak suka sama kamu, kamunya aja yang malas belajar!" cemooh Quinnsha dengan berdecak. "Aku gak mau tau ya, Mas pokoknya semester depan kamu harus dapat nilai yang lebih tinggi!" desaknya penuh penekanan.

"CK, iya-iya aku usahakan" jawab Badai malas. "Aku ngantuk sayang, bobok yuk" ajaknya menarik Quinnsha berbaring bersamanya.

"Gak mau Badai! aku mau beresin rumah dulu!" tolak Quinnsha memberontak.

"CK, gak terima penolakan" sanggah Badai menindih tubuh Quinnsha, ia elus pipi sang istri dengan lembut. "Aku kok pengen ya, sayang?" ungkap Badai mengecup bibir sang istri dengan lembut, ia lumat benda kenyal tersebut. Badai hisap bibir manis sang istri, ia masukkan lidahnya ke dalam rongga mulut Quinnsha. Dengan gerakan pelan, Badai mengabsen satu persatu gigi rapi milik wanita hamil itu.

Quinnsha yang terbawa suasana pun, tak bisa mengelak akan kelembutan sang suami, ia juga membalas ciuman Badai. Quinnsha juga memasukkan lidahnya ke dalam mulut sang suami, dengan gerakan menggoda ia menelan saliva pria yang berada dia atasnya itu. "Ahh" desahnya keluar saat tangan Badai masuk ke dalam bajunya, mengelus perut buncitnya.

"Mau lebih sayang?" tanya Badai menatap sang istri dengan tatapan sayu karena matanya ditutupi oleh kilatan nafsu.

"Masih siang, Mas ah" jawab Quinnsha dengan diakhiri desahan karena tangan Badai menggenggam dadanya. "Ahh i–iya Mas, aku mau ahh" Quinnsha tak bisa lagi menahan sentuhan demi sentuhan yang diberikan oleh sang suami.

"Yes sayang akan aku berikan kenikmatan untukmu" tekad Badai mulai membuka satu persatu pakaiannya dan juga pakaian sang istri hingga, tubuh keduanya tak terbalut benang sehelai pun. Dengan tak sabarnya, ia menikmati tubuh elok Quinnsha.










★★★★★

"Mas?" panggil Quinnsha memandang wajah sang suami yang masih terlelap di sampingnya. "Masih tidur?" gumamnya dengan tangan mengelus dada bidang Badai yang ia tiduri.

Quinnsha menatap bagian bawahnya yang masih dimasuki oleh milik sang suami. Dengan iseng, ia gerakkan pinggangnya membuat sang suami terbangun dari tidurnya.

"Sayang ngapain?" tanya Badai dengan suara seraknya.

"Gak papa, Mas" jawab Quinnsha naik ke atas tubuh Badai, ia duduki bagian selangkangan sang suami. "Aku mau lagi sayang" lanjutnya dengan menggerakkan tubuhnya naik-turun.

01. My Husband Is a Student [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang