52

1.5K 30 2
                                    

Harga penulis berupa vote serta comment.

Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis. Jangan plagiat. Karena jika kamu memplagiat cerita ini, kamu akan mendapatkan hukuman.♥♥♥



52. Penculikan












Quinnsha mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina.

"Good morning sayang" sapa Badai mengecup bibir sang istri.

"Morning Mas" jawab Quinnsha tersenyum menatap Badai yang berada di atasnya.

"Gimana kamu menikmatinya?" tanya Badai mengelus pipi Quinnsha.

"Selalu sayang" jawab Quinnsha melingkarkan tangannya di leher prianya.

"Mau lanjut, hm?" tanya Badai mengelus dada wanitanya.

"Ahh gak Mas" tolak Quinnsha.

"Tapi tubuhmu mengatakan sebaliknya sayang" sanggah Badai.

"Kamu harus sekolah, Mas. Masih ujian" terang Quinnsha mengelus dada bidang Badai.

"Huft ya sudah. Tapi, setelah ujian gue boleh minta lagi?" pasrah Badai menghela nafas dan bertanya meminta ijin.

"Asalkan kamu gak panggil lo-gue lagi" tawar Quinnsha menatap sang suami.

"Baiklah" putus Badai mengecup bibir sang istri dan melumatnya dengan gerakan lamban. "Morning kiss sayang" ucapnya setelah melepaskan ciumannya.

"Sekarang mandi Mas" pinta Quinnsha mendorong Badai agar tidak menimpanya lagi.

"Bareng?" tanya Badai menaikkan sebelah alisnya.

"Sendiri" tolak Quinnsha berusaha mendorong tubuh sang suami.

"Gak terima penolakan Sayang" bisik Badai menggendong Quinnsha ala bridal dan membawanya ke kamar mandi.










★★★★★

Hari demi hari terus berganti, hingga tak terasa hari ini adalah hari terakhir Badai menjalani ujian Nasionalnya. Dengan semangat yang menggebu-gebu dikarenakan akan mendapatkan jatah dari sang istri, Badai mengerjakan soal-soal ujian dengan teliti dan seksama. Agar mendapatkan hasil yang memuaskan.

Berbeda dengan Badai, Quinnsha saat ini sedang berada di gudang sekolah dalam keadaan tubuh terikat di kursi. Tadi pada saat ia hendak ke toilet, entah orang dari mana dan siapa membekap mulutnya. Hingga ia tak sadarkan diri sampai sekarang.

Byur

Seseorang mengguyur tubuh Quinnsha dengan seember air membuat sang empunya tubuh terbangun dari pingsannya.

"Hah" Quinnsha mengambil nafas dengan tersengal-sengal dikarenakan terkejut.

"Sudah bangun, hm?" tanya orang itu.

"Siapa kamu?!" bentak Quinnsha menatap orang yang memakai topeng itu. Ia berusaha melepaskan diri dari ikatan yang melilit tubuhnya. "Lepasin saya!" jeritnya.

"Tidak segampang itu bangsat! setelah Anda membuat Abang saya koma di rumah sakit!" bentak orang itu menampar pipi Quinnsha. Membuat sang empunya pipi menoleh ke kanan dengan sudut bibir mengeluarkan darah segar.

01. My Husband Is a Student [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang