38

1.8K 34 1
                                    

Harga penulis berupa vote serta comment.

Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis. Jangan plagiat. Karena jika kamu memplagiat cerita ini, kamu akan mendapatkan hukuman.♥♥♥

38. Teman Quinnsha







"Sha gimana keadaan baby, udah turun panasnya?" tanya Badai yang baru keluar dari kamar mandi, habis mandi.

"Udah kok mas" balas Quinnsha tersenyum lega setelah panas pada ke-empat anaknya mereda.

"Alhamdulillah kalau gitu" ucap Badai lega juga, ia duduk di kasur mengapit tubuh mungil Kaysha.

"Anak papa udah sembuh iya?" ujar Badai menciumi wajah Kaysha membuat sang empunya wajah tertawa.

"Hahaha" tawa Kaysha dengan renyahnya.

"Kamu pakai baju dulu mas" pinta Quinnsha melihat Badai masih mengenakan handuk saja, itupun handuknya sudah mengendur.

"Iya nanti, aku masih mau main sama mereka" jawab Badai menciumi wajah Daysha membuat Daysha juga tertawa renyah.

"Sekarang mas, nanti kamu masuk angin" desak Quinnsha menarik tangan Badai.

"Ck bentar Sha" decak Badai bangkit dari duduknya dan handuk yang melilit di pinggangnya terlepas.

"Badai!!!" teriak Quinnsha menutup mata karena matanya telah ternodai, eh tapi 'kan ia udah lihat semua🙃.

"Hehe lepas dia Sha" ucap Badai memasang kembali handuknya. "Gak usah ditutup segala Sha matanya, kamu udah lihat semua" godanya mencolek dagu Quinnsha.

"Mata anak-anak ternodai tau gak!" Sungut Quinnsha menepis tangan Badai.

Badai menggelengkan kepalanya terkekeh kecil melihat Quinnsha yang malu-malu. Lalu ia memakai pakaian santai yang sudah disiapkan oleh Quinnsha. Mengapa ia tidak memakai seragam sekolah? Jawabannya karena ia dan Quinnsha memutuskan untuk membolos.

Setelah selesai, Badai menggendong serta menciumi wajah Gasha dengan brutal membuat sang anak tertawa.

"Mas kamu sarapan dulu sana, biar aku susui mereka" pinta Quinnsha.

"Iya bentar" jawab Badai dengan masih menimang Gasha.

"Sekarang Badai!" Perintah Quinnsha.

"Ish bentar sayang" balas Badai. "Aku masih mau main sama mereka" lanjutnya meletakkan Gasha ke kasur dan menggendong Yasha.

"Keras kepala banget jadi orang" gerutu Quinnsha menggendong Kaysha untuk ia susui.










★★★★★

"Sha aku keluar sebentar ya" pamit Badai menghampiri sang istri yang sedang duduk di depan tv bersama ke-4 anak mereka.

"Loh, mau kemana kamu mas?" tanya Quinnsha menatap Badai yang sudah berpakaian rapi dengan setelan jas.

"Ada urusan sama papa" jawab Badai berjongkok lalu mencium kening Quinnsha. "Papa pergi bentar ya nak, jangan nakal, jangan buat repot mama" pesannya menciumi satu persatu anaknya.

"Gak lama 'kan mas?" tanya Quinnsha.

"Gak sayang, bentar aja kok, paling sebelum zhuhur udah pulang" balas Badai mengusap kepala Quinnsha.

01. My Husband Is a Student [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang