Harga penulis berupa vote serta comment.
Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis. Jangan plagiat. Karena jika kamu memplagiat cerita ini, kamu akan mendapatkan hukuman.♥♥♥
40. Curang
Beberapa Minggu kemudian...
"Mas, kamu kenapa gak pakai seragam sekolah?" tanya Quinnsha melihat Badai yang bukan mengenakan seragam sekolah melainkan pakaian formal, yaitu kemeja serta jas.
"Oh, gak Sha aku ada kerjaan sama papa, jadi hari ini aku gak sekolah. Aku tetap antar kamu ke sekolah juga kok tapi, aku gak bisa jemput kamu. Gapapa kan?" jawab Badai menatap Quinnsha melalui pantulan cermin full body karena ia sekarang sedang berdiri di sana.
"Gak papa kok Mas, kamu selesain aja kerjaan kamu" balas Quinnsha menghampiri sang suami. "Sini aku bantu kancing kan bajunya" lanjutnya berdiri di belakang Badai.
Badai membalikkan badannya menghadap Quinnsha, sang istri langsung mengancingkan bajunya serta memasangkan dasi, dan tak lupa juga jasnya ia kenakan.
"Tampan" puji Quinnsha mengelus dada Badai setelah ia menyelesaikan pekerjaannya.
Badai langsung melingkarkan tangannya di pinggang Quinnsha dan mengangkat tubuh sang istri agar sejajar dengan dirinya. Lalu
Cup
mencium bibir Quinnsha, menyapu bibir sang istri dengan lembut. Membuat Quinnsha terbawa suasana dengan ikut melingkarkan tangannya di leher Badai dan juga membalas ciuman sang suami.
Ciuman Badai turun ke leher jenjang Quinnsha memberikan satu tanda kepemilikan di sana.
"Ahh" ucap Quinnsha mencengkram rambut Badai.
Badai menatap sang istri dan tersenyum.
"Andai aku gak ada kerjaan hari ini, udah aku makan kamu sayang" ucap Badai tersenyum manis mengelus bibir Quinnsha.
"Nanti malam aku kasih Mas" balas Quinnsha tersenyum mengelus rahang tegas Badai.
"Beneran?" tanya Badai antusias dengan mata berbinar.
"Iya Mas beneran" jawab Quinnsha mengangguk. "Nanti kita titip anak-anak sama Bunda dan Ayah ya mas" lanjutnya.
"Siap sayang" ucap Badai mengecup sekilas bibir Quinnsha.
"Ya udah sekarang kita sarapan dulu ya Mas" ucap Quinnsha.
"Ayo sayang!" seru Badai semangat berjalan keluar kamar.
"Mas aku belum pakai hijab!" seru Quinnsha menjambak rambut Badai.
"Aw-aw sakit sayang" ucap Badai mengadu kesakitan.
"Makanya jangan asal bawa orang" balas Quinnsha sinis.
"Hehe maaf sayang aku terlalu semangat" ujar Badai tertawa ia membalikkan badannya kembali ke kamar.
★★★★★
"Sampai" ucap Badai yang menghentikan mobilnya di depan halaman rumah mertuanya.
Quinnsha langsung turun dan membuka pintu mobil bagian belakang untuk mengambil ke empat anaknya yang berada di stroller bayi.

KAMU SEDANG MEMBACA
01. My Husband Is a Student [END]
Подростковая литератураFOLLOW DAN VOTE DULU SEBELUM MEMBACA‼️ ★Alghifhari The Series★ ★★★★ Gini nih rasanya nikah sama murid sendiri. Senang, bahagia, malu semua campur aduk. Itulah yang dirasakan seorang guru matematika di salah satu sekolah menengah atas. Berawal dari...