55

1.9K 36 2
                                    

Harga penulis berupa vote serta comment.

Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis. Jangan plagiat. Karena jika kamu memplagiat cerita ini, kamu akan mendapatkan hukuman.♥♥♥

55. Awal Masuk Kuliah S1












"Yes gue masuk!"

"Yuhu gue lulus!"

"Gak nyangka gue bisa masuk di sana, ah"

Celotehan demi celotehan seorang pria yang saat ini duduk di karpet bulu depan tv dengan memangku laptop terus terdengar.

"Mas kamu kenapa? dari tadi ngoceh mulu" tanya Quinnsha yang jengah mendengar celotehan sang suami. Ya pria itu adalah Badai.

"Aku senang sayang. Aku lulus di Badai university" girang Badai pindah duduk di samping Quinnsha, lalu ia memeluk sang istri tak lupa menciumi wajah sang istri.

Quinnsha memutar bola mata malas melihat reaksi berlebihan sang suami.

"Itukan kampus kamu mas..." decak Quinnsha mendorong Badai dari pelukannya.

"Kok kamu tau?" tanya Badai dengan membulatkan matanya shock.

"Namanya sama" jawab Quinnsha malas.

"Ututu pintar banget sih istri aku hm?" gemas Badai menguyel-nguyel pipi Quinnsha.

"Apa sih mas!" sentak Quinnsha menghempaskan tangan Badai dari wajahnya.

"Kamu dapat?" tanya Badai curiga dengan sang istri yang bawaan marah terus.

"Gak!" ketus Quinnsha berdiri.

"Eh, mau ke mana?" tanya Badai ikut berdiri.

"Dapur! kamu jaga anak kamu!" jawab sekaligus perintah Quinnsha.

"Oke" balas Badai kembali duduk. "Anak-anak Papa lagi ngapain hm?" tanyanya menghampiri ke empat putrinya yang asik bermain  boneka Barbie.

"Oh main boneka, iya?" tanya Badai mengambil satu boneka Barbie milik anaknya. "Halo nama aku Babie" ucapnya menirukan suara anak perempuan kecil.

"Alo" balas Daysha menggoyangkan bonekanya. Ia berdiri dan duduk dipangkuan sang Papa.

"Nama kamu siapa?" tanya Badai masih menirukan suara anak kecil.

"Aysa" jawab Daysha lalu bertepuk tangan.

"Daysha ya nak, bukan Aysa" ujar Badai meralat ucapan sang anak.

"Daisa?" tanya Daysha berdiri di kaki Badai, menghadap sang Papa.

"Iya Daysha. Daysha Alghifhari" jawab Badai melingkarkan tangannya di punggung Daysha, menahan agar sang buah hati tak terjatuh.

"Daisa giari?" tanya Daysha menangkup wajah tampan sang Papa.

"Iya Alghifhari" jawab Badai tersenyum lalu mengecup hidung kecil Daysha.

"Papaaa!" teriak Kaysha, Gasha, dan Yasha melempar boneka yang mereka pegang masing-masing kearah Badai.

"Aduh" kaget Badai karena tiga boneka Barbie hasil lemparan ke tiga putri kesayangannya mengenai keningnya. "Hei gak boleh gitu nak! dosa ya" ucapnya menasehati.

"Salah kamu, mas. Kenapa kamu cuma mangku Daysha aja? sedangkan anak kamu empat" tanya Quinnsha yang datang dengan membawa nampan berisi empat mangkuk berisi bubur untuk anak-anaknya.

"Ya mana bisa aku mangku mereka sekaligus" jawab Badai.

"Udah tau gak bisa mangku semuanya, bikin empat" gerutu Quinnsha.

01. My Husband Is a Student [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang