Aeris turun ke bawah sebelum dia melihat Datin Arna yang sedang sibuk masak di dapur itu . Terus dia menuju ke arah ibunya
" Mama , masak apa tu ? " tanya Aeris disebelah Datin Arna
" Eh Aeris , Arien mana ? Mama masak pasta je . Malam bukannya makan berat sangat " kata Datin Arna
" Arien ada kat atas . Tengah mandi .. ada apa-apa Aeris boleh tolong ? " tanya Aeris
" Tak payahlah . Aeris pergi tunggu dekat depan je . " kata Datin Arna . Aeris mengangguk sahaja sebelum dia berjalan e ruang tamu
" Adik abanggg " tegur Aeriq yang baru turun dari tingkat atas itu
" Ya , papa mana ? " sahut Aeris sebelum dis bertanya mana Dato Arez
" Papa keluar sekejap , ni Arien mana ? Apa lah adik ni tinggal suami " gurau Aeriq mendapat jelingan kecil dari Aeris
" Tinggal apa nya ? Dia dekat atas lah " balas Aeris . Dia terus duduk di sofa ruang tamu dan Aeris mengambil tempat di sebelahnya
" Awak ya kahwin , abang pun tak lepas lagi " kata Aeriq
" Tak ada orang nak abang " selamba sahaja Aeris membalas
" Amboi sedapnya mulut , suka hati je " Aeriq mencubit pipi kiri adiknya sedikit kuat membuatkan Aeris menepis tangan Aeriq sebelum mencebik
" Sakitlah abang " laju tangannya memukul lengan Aeriq
" Aeris , pergi panggil Arien turun makan " Datin Arna yang baru muncul di ruang tamu itu menegur mereka
" Ha ? Tunggu jelah dia turun " kata Aeris pula
" Eh , pergi panggil . Entah-entah suami adik tu lapar ke . Pergi panggil " kata Datin Arna lagi sambil menyuruh Aeris memanggil Rei
" Pergilah jangan malas " sampuk Aeriq pula dengan tangannya menolak badan adiknya perlahan
Aeris dengan malas berdiri dan terus dia naik ke tingkat atas dan masuk ke dalam biliknya . Matanya terus memandang ke arah Rei yang sedang mengeringkan badannya itu . Dia hanya memakai seluar panjang sahaja
Rei memandang ke arah Aeris " Yes love ? Kenapa ? " tanya Rei
" Mama panggil turun makan " kata Aeris
" Hm , masuk lah dulu " Aeris menutup pintu sebelum masuk ke dalam bilik seperti yang Rei suruhnya
Aeris duduk di atas katil sambil memandang ke arah Rei yang sedang mengeringkan rambutnya pula .
" Handsome lah awak rambut pendek " tanpa sedar Aeris terpuji Rei waktu itu
Rei memandang ke arah Aeris sebelum dia tersenyum kecil . " I know , handsome untuk kau juga " kata Rei lagi
" Cepatlah jom turun . Saya lapar " kata Aeris sebelum memegang perutnya sendiri
Rei meletakkan tuala putih miliknya ke tepi sebelum dia mencapai tshirt hitam sebelum disarung ke tubuhnya . Aeris sudah berdiri mahu keluar namun tangan Rei memegang lengannya
" Kenapa ? " tanya Aeris
" Aku marah kau lagi ni " Aeris mengerut dahi hairan apabila Rei berkata begitu . " Marah apanya ? " tanya Aeris . Memang tidak faham
" Kau tampar aku . Kau rasa aku tak marah ? " tanya Rei dengan suara seriusnya
" Okay .. saya minta maaf ya " ucap Aeris lembut
" Come " Rei menarik Aeris ke dalam pelukannya . Tak marah pun , saja je . Aeris perlahan-lahan mengangkat tangannya sebelum pinggang Rei juga
" Hug me . I love your hugs " pinta Rei dengan suara mendatar
YOU ARE READING
Forever Her Protector
RomanceRei Koa Arien x Aeris Nalia Semua yang terjadi , semua sudah diketahui . Rahsia disembunyikan daripada si dia hanya untuk melindungi . " No matter what happened , I always put you first my love " - Rei Koa Arien Dia .. lelaki yang melindunginya...