Bab 50

219 14 3
                                    

Aeriq bingung sendiri apabila mendengar Aeris bertanya begitu . Matanya memandang ke arah Rei yang berada di belakang Aeris . Rei hanya menggelengkan kepala sahaja

" Haih ni lagi sorang " gumam Aeriq sendiri

" Apa-apa adik tanya suami adik sendiri ya ? Papa jom balik . Kita balik sekarang " Aeriq mendekati ke arah Dato Arez pula

" Papa .. Arien can handle this . " tambah Aeriq lagi

Dengan keluhan kecil Dato Arez berdiri sebelum keluar daripada rumah mereka , sempat dia melirik sekejap ke arah Rei dan Aeris

" Along .. " Aeris pula merapati abang sulongnya itu

" Along balik dulu , senang-senang nanti along datang lagi .. adik jaga diri ya ? " laju Aeriq memeluk ringkas adiknya . Tangannya mengusap kepala Aeris dan dia juga berlalu keluar dari rumah itu

Macam tu sahaja ?

" Aeris .. " Rei memanggilnya . Aeris menutup pintu rumah dan memaling wajah memandang Rei

" Explain , now . " tegas Aeris dengan tangan bersilang di dadanya

" I will .. tapi duduk sini dulu . " Rei menepuk perlahan ruangan disebeahnya . Aeristidak bercakap banyak dia tetap duduk disebelah suaminya itu

" Okay .. saya tahu awak- "

" Just straight to the point " potong Aeris . Dia malas mahu dengar apa-apa yang panjang yang akan memenatkan telinganya mendengar.

" You don't remember the guy who saved you that day ? " soal Rei

" Which guy ? What day ? " tanya Aeris pula

" Hari awak diselamatkan dari rumah Hairi tu . Ada lelaki yang selamatkan awak kan ? " Aeris mengangguk tanpa ragu

" Awak tak perasan muka dia ? " tanya Rei lagi

" Tak .. dia pakai mask . Saya tak perasan muka dia " balas Aeris . " Kalau awak jumpa dia sekarang .. awak nak buat apa ? " Rei memandang dalam ke anak mata Aeris yang masih tidak faham itu

" I would say thanks . Sebab selamatkan nyawa saya .. tapi entah saya dapat jumpa dia ke tidak .. " balas Aeris perlahan , dia menundukkan wajahnya

" Then say it now . "

Aeris terus mengangkat wajahnya " Huh ? " dia seperti dapat tangkap apa yang Rei cuba sampaikan cuma .. takkan lah ?

" Saya . Saya lah lelaki yang selamatkan awak malam tu " jujur Rei . Dia memang tunggu masa mahu beritahu Aeris tentang ni

Aeris terdiam . Dia sendiri terkedu mendengar pengakuan itu , jadi .. lelaki yang dia selama ni tercari-cari .. suami dia sendiri ? Orang yang begitu dekat dengannya ?

" I'm sorry sebab saya lambat bagitahu .. saya cuma- "

Tidak sempat dia mahu habiskan percakapannya Aeris sudah terlebih dahulu memeluk erat tubuh lelaki itu . Betapa kuatnya Aeris memeluk dia sehingga Rei sendiri hampir terbaring ke belakang

Waktu itu juga terdengar tangisan halus , Rei mengusap lembut belakang tubuh Aeris . Tidak sangka pula Aeris akan menangis sebegini ..

" Are you mad my love ? Awak marah saya ke ? " tanya Rei . Dapat dia rasa kepala Aeris menggeleng

Aeris tidak menjawab malah tangisannya menjadi-jadi pula sehingga teresak-esak dia dibuatnya . Rei mula gelabah , belakang tubuh Aeris diusap dan ditepuj lembut

" Okay , shh shh .. calm down " Rei menolak sedikit tubuh Aeris

Aeris menekup wajahnya , tidak boleh berhenti pula tangisannya itu . Tersedu-sedu dia sendiri dengan tangan mengesat air mata sendiri . Rei yang memerhati hanya tersenyum kecil , comel .

" Dah , dah .. okay come " Rei sendiri yang menarik kepala Aeris kepadanya semula dan ditarik kepala Aeris agar berlabuh dibahunya

" Calm yourself .. jangan menangis macam ni . You should be happy orang yang awak nak jumpa dah ada depan mata awak sekarang ni " kata Rei lagi dengan tangannya yang bergerak mengusap lembut bahu Aeris itu

" Sa-saya cari awak lama .. " kata Aeris dalam keadaan masih tersedu-sedunya

" I don't know that .. I'm sorry . " Rei memujuknya lembut

Perlahan-lahan tangisannAeris berhenti sendiri . Aeris mengangkat kepalanya dari bahu Rei . Rei turut bantu mengesat air mata Aeris itu

" Jadi .. awak lah orang yang jaga saya selama ni ? " tanya Aeris perlahan

" Yes my love . Saya jaga awak dari jauh je " balas Rei

Apabila melihat mata Aeris yang sudsh berair semula itu laju Rei bersuara " Ha jangan nangis ! Kalau tak saya tak cerita " ugut Rei

Aeris menundukkan wajahnya , orang dahlah nak nangis dia boleh marah macam tu . Lagilah rasa nak menangis !

Tergelak Rei melihat Aeris yang menahan tangisannya itu . Rei mengangkat wajah Aeris memandangnya , dia mengesat lagi air mata Aeris itu

" Comot dah isteri saya " tawa halus meletus dibibir Aeris . Rei hanya senyum sahaja memandang isterinya

" Kenapa awak tak bagitahu saya ? " soal Aeris

" Saya memang nak bagitahu , maaf lah . Asyik nak bagitahu tapi mesti tak cakap juga . " balas Rei

" Awak jangan marahkan papa ya ? " pinta Rei . Tangannya memegang lembut tangan Aeris

" Ha ? "

" Jangan marah papa . Dia marahkan saya sebab salah saya , saya yang tak reti jaga awak . Saya- "

" Tak reti ? Awak jaga saya . Awak yang selamani jaga saya . Saya juga ada hak nak marah papa kalau dia tak reti nak hargai usaha awak ! " emosi pula Aeris membalas . Tidak sengaja nadanya agak tertinggi

" Hei , hei .. awak tengah bercakap tentang papa awak . Orang yang jaga awak dari kecik .. awak tak sepatutnya marah dia " balas Rei pula , tidak berapa gemar dengan Aeris kata begitu

" Dia nak pisahkan saya dari awak . Awak tak nampak ke ? " geram Aeris bertanya . Rei nampak begitu tenang dimatanya

" Tak adalah .. dia cuma nak kau jauhkan diri dari aku sementara je . Sebab takut pasal Hairi " kata Rei

" Eh awak jangan lurus bendul sangat boleh tak ? Terang-terang dia nak kita ni berpisah " marah Aeris lagi

" Dan awak rasa saya memang akan tinggalkan awak ke ? " tanya Rei dengan senyumannya . Keningnya dinaikkan

Aeris menggeleng kepalanya . Dia yakin yang Rei tak akan tinggalkan dia , mungkin ..

" Saya tak pernah tinggalkan awak kan ? Jadi biar jelah . Papa tu sekejap je .. nanti dia okay sendiri . Awak jangan marah dia ya ? " lembut tutur Rei padanya

" Hm .. okay " ringkas sahaja Aeris membalas . Rei menepuk perlahan kepala Aeris " Good , that's my wife .. jangan marah papa . Dengar cakap saya ya " pesan Rei

" Dah , meh " Rei mendekatkan dirinya dengan Aeris . Tubuh Aeris ditarik rapat ke arahnya dan terus dia memeluk tubuh gadis itu

" Saya sayang awak .. " ucap Aeris perlahan . Dia berharap yang Rei tidak dengar

" Did you just say that .. you love me ? " usik Rei , dia dengar ya .

" I did " jujur Aeris

" I've been waiting so long .. can you repeat ? " minta Rei lagi

Aeris tergelak . Kita layankan sahajalah , Aeris mengangkat wajahnya . Matanya memandang lembut ke dalam anak mata Rei yang turut memandangnya dengan pandabgan begitu romantis itu

" Saya sayang awak .. terima kasih sebab dah jagakan saya dalam diam sebelum ni " ucap Aeris ikhlas dengan senyuman manis terbit di bibirnya

Rei senyum lebar mendengar itu , kepala Aeris ditarik rapat ke arahnya sebelum bibirnya berlabuh lembut di dahi Aeris mengucup lama dahi gadis itu

" Allah SWT sebaik-baiknya pelindung . Jangan bergantung pada saya sangat .. " pesan Rei lagi

" Oh ya .. boleh saya tahu .. kenapa awak- " Aeris kelihatan teragak-agak mahu bertanya

" What is it , my love ? "

" Kenapa awak .. awak tak berapa reti solat ? Awak memang tak reti solat dari kecik ke ? "

Forever Her ProtectorWhere stories live. Discover now