Aeriq bingung sendiri apabila mendengar Aeris bertanya begitu . Matanya memandang ke arah Rei yang berada di belakang Aeris . Rei hanya menggelengkan kepala sahaja
" Haih ni lagi sorang " gumam Aeriq sendiri
" Apa-apa adik tanya suami adik sendiri ya ? Papa jom balik . Kita balik sekarang " Aeriq mendekati ke arah Dato Arez pula
" Papa .. Arien can handle this . " tambah Aeriq lagi
Dengan keluhan kecil Dato Arez berdiri sebelum keluar daripada rumah mereka , sempat dia melirik sekejap ke arah Rei dan Aeris
" Along .. " Aeris pula merapati abang sulongnya itu
" Along balik dulu , senang-senang nanti along datang lagi .. adik jaga diri ya ? " laju Aeriq memeluk ringkas adiknya . Tangannya mengusap kepala Aeris dan dia juga berlalu keluar dari rumah itu
Macam tu sahaja ?
" Aeris .. " Rei memanggilnya . Aeris menutup pintu rumah dan memaling wajah memandang Rei
" Explain , now . " tegas Aeris dengan tangan bersilang di dadanya
" I will .. tapi duduk sini dulu . " Rei menepuk perlahan ruangan disebeahnya . Aeristidak bercakap banyak dia tetap duduk disebelah suaminya itu
" Okay .. saya tahu awak- "
" Just straight to the point " potong Aeris . Dia malas mahu dengar apa-apa yang panjang yang akan memenatkan telinganya mendengar.
" You don't remember the guy who saved you that day ? " soal Rei
" Which guy ? What day ? " tanya Aeris pula
" Hari awak diselamatkan dari rumah Hairi tu . Ada lelaki yang selamatkan awak kan ? " Aeris mengangguk tanpa ragu
" Awak tak perasan muka dia ? " tanya Rei lagi
" Tak .. dia pakai mask . Saya tak perasan muka dia " balas Aeris . " Kalau awak jumpa dia sekarang .. awak nak buat apa ? " Rei memandang dalam ke anak mata Aeris yang masih tidak faham itu
" I would say thanks . Sebab selamatkan nyawa saya .. tapi entah saya dapat jumpa dia ke tidak .. " balas Aeris perlahan , dia menundukkan wajahnya
" Then say it now . "
Aeris terus mengangkat wajahnya " Huh ? " dia seperti dapat tangkap apa yang Rei cuba sampaikan cuma .. takkan lah ?
" Saya . Saya lah lelaki yang selamatkan awak malam tu " jujur Rei . Dia memang tunggu masa mahu beritahu Aeris tentang ni
Aeris terdiam . Dia sendiri terkedu mendengar pengakuan itu , jadi .. lelaki yang dia selama ni tercari-cari .. suami dia sendiri ? Orang yang begitu dekat dengannya ?
" I'm sorry sebab saya lambat bagitahu .. saya cuma- "
Tidak sempat dia mahu habiskan percakapannya Aeris sudah terlebih dahulu memeluk erat tubuh lelaki itu . Betapa kuatnya Aeris memeluk dia sehingga Rei sendiri hampir terbaring ke belakang
Waktu itu juga terdengar tangisan halus , Rei mengusap lembut belakang tubuh Aeris . Tidak sangka pula Aeris akan menangis sebegini ..
" Are you mad my love ? Awak marah saya ke ? " tanya Rei . Dapat dia rasa kepala Aeris menggeleng
Aeris tidak menjawab malah tangisannya menjadi-jadi pula sehingga teresak-esak dia dibuatnya . Rei mula gelabah , belakang tubuh Aeris diusap dan ditepuj lembut
" Okay , shh shh .. calm down " Rei menolak sedikit tubuh Aeris
Aeris menekup wajahnya , tidak boleh berhenti pula tangisannya itu . Tersedu-sedu dia sendiri dengan tangan mengesat air mata sendiri . Rei yang memerhati hanya tersenyum kecil , comel .
" Dah , dah .. okay come " Rei sendiri yang menarik kepala Aeris kepadanya semula dan ditarik kepala Aeris agar berlabuh dibahunya
" Calm yourself .. jangan menangis macam ni . You should be happy orang yang awak nak jumpa dah ada depan mata awak sekarang ni " kata Rei lagi dengan tangannya yang bergerak mengusap lembut bahu Aeris itu
" Sa-saya cari awak lama .. " kata Aeris dalam keadaan masih tersedu-sedunya
" I don't know that .. I'm sorry . " Rei memujuknya lembut
Perlahan-lahan tangisannAeris berhenti sendiri . Aeris mengangkat kepalanya dari bahu Rei . Rei turut bantu mengesat air mata Aeris itu
" Jadi .. awak lah orang yang jaga saya selama ni ? " tanya Aeris perlahan
" Yes my love . Saya jaga awak dari jauh je " balas Rei
Apabila melihat mata Aeris yang sudsh berair semula itu laju Rei bersuara " Ha jangan nangis ! Kalau tak saya tak cerita " ugut Rei
Aeris menundukkan wajahnya , orang dahlah nak nangis dia boleh marah macam tu . Lagilah rasa nak menangis !
Tergelak Rei melihat Aeris yang menahan tangisannya itu . Rei mengangkat wajah Aeris memandangnya , dia mengesat lagi air mata Aeris itu
" Comot dah isteri saya " tawa halus meletus dibibir Aeris . Rei hanya senyum sahaja memandang isterinya
" Kenapa awak tak bagitahu saya ? " soal Aeris
" Saya memang nak bagitahu , maaf lah . Asyik nak bagitahu tapi mesti tak cakap juga . " balas Rei
" Awak jangan marahkan papa ya ? " pinta Rei . Tangannya memegang lembut tangan Aeris
" Ha ? "
" Jangan marah papa . Dia marahkan saya sebab salah saya , saya yang tak reti jaga awak . Saya- "
" Tak reti ? Awak jaga saya . Awak yang selamani jaga saya . Saya juga ada hak nak marah papa kalau dia tak reti nak hargai usaha awak ! " emosi pula Aeris membalas . Tidak sengaja nadanya agak tertinggi
" Hei , hei .. awak tengah bercakap tentang papa awak . Orang yang jaga awak dari kecik .. awak tak sepatutnya marah dia " balas Rei pula , tidak berapa gemar dengan Aeris kata begitu
" Dia nak pisahkan saya dari awak . Awak tak nampak ke ? " geram Aeris bertanya . Rei nampak begitu tenang dimatanya
" Tak adalah .. dia cuma nak kau jauhkan diri dari aku sementara je . Sebab takut pasal Hairi " kata Rei
" Eh awak jangan lurus bendul sangat boleh tak ? Terang-terang dia nak kita ni berpisah " marah Aeris lagi
" Dan awak rasa saya memang akan tinggalkan awak ke ? " tanya Rei dengan senyumannya . Keningnya dinaikkan
Aeris menggeleng kepalanya . Dia yakin yang Rei tak akan tinggalkan dia , mungkin ..
" Saya tak pernah tinggalkan awak kan ? Jadi biar jelah . Papa tu sekejap je .. nanti dia okay sendiri . Awak jangan marah dia ya ? " lembut tutur Rei padanya
" Hm .. okay " ringkas sahaja Aeris membalas . Rei menepuk perlahan kepala Aeris " Good , that's my wife .. jangan marah papa . Dengar cakap saya ya " pesan Rei
" Dah , meh " Rei mendekatkan dirinya dengan Aeris . Tubuh Aeris ditarik rapat ke arahnya dan terus dia memeluk tubuh gadis itu
" Saya sayang awak .. " ucap Aeris perlahan . Dia berharap yang Rei tidak dengar
" Did you just say that .. you love me ? " usik Rei , dia dengar ya .
" I did " jujur Aeris
" I've been waiting so long .. can you repeat ? " minta Rei lagi
Aeris tergelak . Kita layankan sahajalah , Aeris mengangkat wajahnya . Matanya memandang lembut ke dalam anak mata Rei yang turut memandangnya dengan pandabgan begitu romantis itu
" Saya sayang awak .. terima kasih sebab dah jagakan saya dalam diam sebelum ni " ucap Aeris ikhlas dengan senyuman manis terbit di bibirnya
Rei senyum lebar mendengar itu , kepala Aeris ditarik rapat ke arahnya sebelum bibirnya berlabuh lembut di dahi Aeris mengucup lama dahi gadis itu
" Allah SWT sebaik-baiknya pelindung . Jangan bergantung pada saya sangat .. " pesan Rei lagi
" Oh ya .. boleh saya tahu .. kenapa awak- " Aeris kelihatan teragak-agak mahu bertanya
" What is it , my love ? "
" Kenapa awak .. awak tak berapa reti solat ? Awak memang tak reti solat dari kecik ke ? "
YOU ARE READING
Forever Her Protector
RomanceRei Koa Arien x Aeris Nalia Semua yang terjadi , semua sudah diketahui . Rahsia disembunyikan daripada si dia hanya untuk melindungi . " No matter what happened , I always put you first my love " - Rei Koa Arien Dia .. lelaki yang melindunginya...