Sampai sahaja di rumah Aeris keluar daripada kereta dalam keadaan mamainya . Dia masih mengantuk , dia tertidur di rumah mama tadi lepastu tahu-tahu sudah dalam kereta sampai rumah
" Love , jalan elok-elok . Jatuh karang " Rei laju berjalan disamping Aeris sambil memegang lengan isterinya itu
" Saya ngantuk " Aeris menguap kecil . Rei yang melihat itu hanya tersenyum kecil sebelum dia terus mendukung tubuh isterinya itu
" Eh , tak- "
" Diam . Tidur . Pandai-pandailah aku bawak kau masuk rumah " Aeris yang mendengar itu hanya menyandarkan kepalanya dibahu Rei dan lelapkan matanya . Ngantuk sangat
Apabila Rei sudah membuka pintu rumah dan masuk ke dalam rumah itu alangkah terkejutnya dia apabila rumah mereka berselerak . Terkaku Rei berdiri di hadapan pintu rumah itu
Aeris yang terasa Rei berdiri tegak sahaja itu turut memandang ke arah ruang tamu dan terbeliak matanya . " A-Awak kenapa ni ? " laju Aeris turun dari pangkuan Rei
" Tak guna " gumam Rei perlahan . Dia laju berlari naik ke tingkat atas . Aeris turut mengikut sama dan mereka berdua melihat ke dalam bilik mereka yang turut bersepah namun ada sepucuk surat di atas tilam itu
Rei mencapai kertas itu sebelum dibacanya .
Sorry for this mess . It's just a little warning
" Damn it ! " Rei mencampak kertas itu dan rambutnya dikusutkan . Aeris yang melihat semuanya itu mengeluh perlahan . Apa yang dah jadi sebenarnya ni ?
" Awak kita kena tidur tempat lain dulu . " Aeris mendekati Rei dan memegang lengan suaminya itu . " Tidur mana ? They always watching us . Semua tempat kita pergi diorang akan tahu . " meremang bulu roma Aeris mendengar Rei berkata begitu
" Habis kalau kita tinggal sini kita selamat juga ke ? Awak tak nampak apa dia buat dekat sini ? Siapa buat semua ni ? " Rei memandang lama ke arah Aeris dan dia mengeluh kecil
" Kau tahu siapa yang buat " jawapan Aeris itu membuatkan dia tahu siapa yang buat semua ini dengan sekelip mata .
" Dia nak saya lagi ? Ke-kenapa dia nak kacau saya lagi ? " tanya Aeris terus kepada Rei yang masih dalam keadaan serabut itu . " Aku tak tahu . Aku hantar kau rumah mama dulu . Aku tak rasa dia ikut kita malam ni "
" Awak ? Awak nak pergi mana ? " entah kenapa Aeris berasa tidak sedap hati terhadap Rei .
" Aku balik nanti . Kau duduk rumah mama dulu . Sana selamat , rumah ni nanti aku upahlah siapa-siapa tolong bersihkan . Kita pergi dulu ya ? Jom " tangan Aeris ditarik mengikuti dirinya untuk turun semula
" Awak balik sekali . "
" Aku kena keluar "
" Bahayalah . Awak ada hal apa ? Awak tak kerja kan ? Saya curiga dengan awak ni "
Rei berhenti di hadapan pintu rumah itu , patut ke dia beritahu Aeris ? Rasanya belum masa yang sesuai .
" Awak bawak saya sekali "
" What ? No ! " laju Rei membantah . Memang tidaklah dia mahu Aeris ikut sekali .
" Kenapa ? Ini bukan pasal awak je . Ini nyawa kita berdua . " Aeris membantah juga .
" No , no . Kau tak boleh ikut , aku tahu apa aku buat . I have to protect you , you're my priority so please .. " pipi Aeris dipegangnya lembut dan dielus lembut
" Tapi .. awak "
" Aku pandai jaga diri jangan risau . Kau balik dulu rumah mama nanti aku pandai-pandai explain " terus dia menarik lengan Aeris mengikutnya keluar
YOU ARE READING
Forever Her Protector
RomanceRei Koa Arien x Aeris Nalia Semua yang terjadi , semua sudah diketahui . Rahsia disembunyikan daripada si dia hanya untuk melindungi . " No matter what happened , I always put you first my love " - Rei Koa Arien Dia .. lelaki yang melindunginya...