Bab 25

225 18 2
                                    

Sampai sahaja di rumah Aeris keluar daripada kereta dalam keadaan mamainya . Dia masih mengantuk , dia tertidur di rumah mama tadi lepastu tahu-tahu sudah dalam kereta sampai rumah

" Love , jalan elok-elok . Jatuh karang " Rei laju berjalan disamping Aeris sambil memegang lengan isterinya itu

" Saya ngantuk " Aeris menguap kecil . Rei yang melihat itu hanya tersenyum kecil sebelum dia terus mendukung tubuh isterinya itu

" Eh , tak- "

" Diam . Tidur . Pandai-pandailah aku bawak kau masuk rumah " Aeris yang mendengar itu hanya menyandarkan kepalanya dibahu Rei dan lelapkan matanya . Ngantuk sangat

Apabila Rei sudah membuka pintu rumah dan masuk ke dalam rumah itu alangkah terkejutnya dia apabila rumah mereka berselerak . Terkaku Rei berdiri di hadapan pintu rumah itu

Aeris yang terasa Rei berdiri tegak sahaja itu turut memandang ke arah ruang tamu dan terbeliak matanya . " A-Awak kenapa ni ? " laju Aeris turun dari pangkuan Rei

" Tak guna " gumam Rei perlahan . Dia laju berlari naik ke tingkat atas . Aeris turut mengikut sama dan mereka berdua melihat ke dalam bilik mereka yang turut bersepah namun ada sepucuk surat di atas tilam itu

Rei mencapai kertas itu sebelum dibacanya .

Sorry for this mess . It's just a little warning

" Damn it ! " Rei mencampak kertas itu dan rambutnya dikusutkan . Aeris yang melihat semuanya itu mengeluh perlahan . Apa yang dah jadi sebenarnya ni ?

" Awak kita kena tidur tempat lain dulu . " Aeris mendekati Rei dan memegang lengan suaminya itu . " Tidur mana ? They always watching us . Semua tempat kita pergi diorang akan tahu . " meremang bulu roma Aeris mendengar Rei berkata begitu

" Habis kalau kita tinggal sini kita selamat juga ke ? Awak tak nampak apa dia buat dekat sini ? Siapa buat semua ni ? " Rei memandang lama ke arah Aeris dan dia mengeluh kecil

" Kau tahu siapa yang buat " jawapan Aeris itu membuatkan dia tahu siapa yang buat semua ini dengan sekelip mata .

" Dia nak saya lagi ? Ke-kenapa dia nak kacau saya lagi ? " tanya Aeris terus kepada Rei yang masih dalam keadaan serabut itu . " Aku tak tahu . Aku hantar kau rumah mama dulu . Aku tak rasa dia ikut kita malam ni "

" Awak ? Awak nak pergi mana ? " entah kenapa Aeris berasa tidak sedap hati terhadap Rei .

" Aku balik nanti . Kau duduk rumah mama dulu . Sana selamat , rumah ni nanti aku upahlah siapa-siapa tolong bersihkan . Kita pergi dulu ya ? Jom " tangan Aeris ditarik mengikuti dirinya untuk turun semula

" Awak balik sekali . "

" Aku kena keluar "

" Bahayalah . Awak ada hal apa ? Awak tak kerja kan ? Saya curiga dengan awak ni "

Rei berhenti di hadapan pintu rumah itu , patut ke dia beritahu Aeris ? Rasanya belum masa yang sesuai .

" Awak bawak saya sekali "

" What ? No ! " laju Rei membantah . Memang tidaklah dia mahu Aeris ikut sekali .

" Kenapa ? Ini bukan pasal awak je . Ini nyawa kita berdua . " Aeris membantah juga .

" No , no . Kau tak boleh ikut , aku tahu apa aku buat . I have to protect you , you're my priority so please .. " pipi Aeris dipegangnya lembut dan dielus lembut

" Tapi .. awak "

" Aku pandai jaga diri jangan risau . Kau balik dulu rumah mama nanti aku pandai-pandai explain " terus dia menarik lengan Aeris mengikutnya keluar

Forever Her ProtectorWhere stories live. Discover now