Pada pukul lapan pagi Aeris turun ke bawah dan kakinya melangkah ke dapur . Maklumlah harini cuti jadi semua orang ada di rumah . Eloklah kalau dia buatkan sarapan bersama ibunya
" Eh Aeris .. bangun dah ? " tegur Datin Arna yang sudah berada di dapur itu
" Hm , mama masak apa ni ? " tanya Aeris sambil mendekati tubuh Datin Arna yang sedang memotong sayur itu
" Nak buat mee goreng . Alang-alang semua ada rumah hari ni , mama masak berat sikitlah . Kamu nak tolong ke ? " Aeris mengangguk laju . Mestilah dia mahu tolong ibunya ini
" Kalau macam tu Aeris tolong potong sayur ni ya ? Mama nak pergi luar kejap tengok pokok bunga mama . Tak siram lagi rasanya " kata Datin Arna . Piasu ditangannya di letak di papan pemotong itu .
" Baik ma , elok-elok tengok bunga tu . " Datin Arna senyum sahaja ke arah anak perempuannya itu . Terus dia berlalu untuk pergi ke luar
Aeris mencapai pisau itu dan sambung memotong kobis itu . Ralit sangat dia memotong sayur itu tiba-tiba dua terasa ada tangan yang memeluk pinggangnya dari belakang
Aeris terkejut sedikit apabila dipeluk secara mengejut begitu . Nasib pisau di tangannya tidak bergerak sekali .
Terasa deruan nafas hangat menyapa ke telinganya . Menggeliat geli Aeris , dia sendiri sudah tahu siapa di belakangnya ini
" Morning , my love " suara serak Rei yang baru bangun tidur menyapa telinganya
" Awal awak bangun . Pergilah naik dulu , makanan pun tak siap lagi ni " kata Aeris . Tangannya masih bergerak memotong sayur di papan pemotong itu
" Bantal peluk aku tak ada . Tidur aku tak lena lah " balas Rei dengan kepalanya bersandar di bahu Aeris
Aeris hanya menggeleng kepala sebelum kepalanya menoleh sedikit melihat Rei di belakangnya sebelum dia mula bising
" Eh awak , dengan tak berbajunya ! Pergi pakai baju lah , nanti mama masuk karang " Aeris melihat ke arah pintu masuk , risau kalau mama tiba-tiba masuk pula !
" Ada ni baju aku . Malaslah nak pakai , apa kata .. " nadanya meleret sebelum Aeris terasa bibir Rei dekat di telinganya
" Kau pakaikan .. boleh tak ? " bisiknya . Nadanya bagi Aeris cukup menggoda !
Aeris menyiku perut Rei dibelakangnya sehingga lelaki itu ketawa . Aeris turut tersenyum nipis , macam-macam !
" Ya Allah budak betuah ni ! "
Mendengar suara pekikkan itu cukup membuatkan mereka berdua menoleh ke belakang serentak . Kelihatan Datin Arna memandang ke arah mereka berdua dengan bercekak pinggang
" Hei , dengan yang ni tak berbajunya ! " Datin Arna memukul bahu Rei yang tidak berbaju itu
" Marah dia ma , sibuk duduk dapur . Tak pakai baju pula tu " tambah Aeris lagi sengaja
" Alah mama , bagilah Arien peluang sikit . Arien rindu Aeris kot " dengan tidak malunya lelaki itu mengadu dengan tangannya setia memeluk pinggang Aeris itu
" Mama tak kisah semua tu cuma ni dapur tau Arien ! Kamu tu pun agak-agaklah nak manja dengan isteri sekali pun . Peninglah mama dengan kamu ni " Datin Arna menjeling kecil Rei yang hanya sengih dengan tangan menggosok belakang lehernya sendiri
Malu lah tu !
" Dah Arien pergi duduk depan . Jangan kacau Aeris ni , pergi sana " Datin Arna menolak tubuh Rei agar menjauhi mereka berdua
Aeris tidak membantu malah hanya gelakkan suaminya sahaja . Rei melihat Aeris yang ketawakan dirinya itu sebelum tangannya laju mencubit pinggang Aeris dan berlalu
" Eih dia ni " Aeris merungut . Pinggangnya yang menjadi mangsa cubitan Rei itu dipegang
" Tak payah layan dia lah Aeris . Arien tu ada masa bukannya betul sangat " kata Datin Arna
" Biasalah mama . Dia memang " tambah Aeris pula dan mereka sama-sama tergelak kecil di hujung ayat Aeris itu
Rei beralih dan duduk di sofa yang berada di ruang tamu itu . Badannya direnggangkan , terasa lenguh pula . Aeriq yang baru turun itu menegur Rei
" Woi , dengan tak berbajunya . Kau ingat free show ke " teguran Aeriq itu membuatkan Rei tergelak sahaja
Singlet hitam di bahu itu dia menyarungkan ke tubuhnya . Pandangan dihala kepada Aeriq " Puas ? Tahulah six pack aku lawa . Kau cemburu kan " balas Rei
" Eh ingat kau sorang je ke ada ? Aku pun ada " Aeriq turut membalas sebelum dia duduk disebelah Rei
Aeriq memandang sekilas wajah Rei sebelum tangannya naik memegang agak kasar rahang lelaki itu dan ditoleh ke arahnya
" Kau dah kenapa muka lebam ni ? Bergaduh ke " tanya Aeriq . Rahang Rei yang dipegangnya itu dilepaskan
" Biasa lah . Normal " ringkas sahaja Rei membalas
" Aeris tegur tak muka kau lebam tu ? " tanya Aeriq lagi
" Dia lah yang terpaling marah kat aku pagi tadi . Kena bebel aku " balas Rei . Aeriq turut tergelak mendengar apa yang Rei katakan itu
" Biasalah . Aeris memang sifat dia caring lebih , aku kalau demam pun dia lah terpaling ambil berat . " cerita Aeriq kepadanya . Rei terangguk-angguk mendengarnya
Phone Rei yang berbunyi itu mengalih perhatian mereka berdua . Rei terus mengangkat panggilan itu apabila nampak nama Azri .
" Main badminton ? Kejap lagi lah . Bini aku dengan mama tengah buat sarapan tu , kalau aku tak makan nanti merajuk pula kang " kata Rei
Habis sahaja Rei terus mematikan panggilan itu . Aeriq mula bertanya " Asal dengan Azri ? Ajak kau main badminton ? "
" Haah . Jom lah ikut , dia okay je kalau kau ikut sekali " ajak Rei pula . Aeriq mengangguk sahaja , okaylah ada aktiviti sedikit
" Along , awak jom makan " Aeris yang baru keluar dari kawasan dapur itu mendekati mereka berdua
Mereka berdua bangun serentak namun Aeriq pergi ke dapur dahulu sementara Aeris menunggu suaminya .
" Aku nak keluar sekejap lagi " kata Rei . Tangan Aeris dipegangnya
" Pergi mana ? "
" Main badminton . Dengan Azri , tu abang kau ikut sekali . Jangan risau eh " jawab Rei dia menarik tangan Aeris berjalan bersamanya ke dapur
" Oh okay . " pendek sahaja Aeris membalas
Mereka duduk bersama di kerusi yang berada di meja makan itu . Aeris yang tolong menghidangkan untuk mereka . Apabila mereka sedang tenang menjamu selera Aeris membuka mulut bertanya
" Mana papa ? Outstation ke ? Dari semalam Aeris tak nampak dia " tanya Aeris
Aeriq dan Datin Arna kelihatan serba salah . Mereka berdua mengerling sekilas ke arah Rei yang masih tenang menjamah makannya itu . Aeris pula pelik melihat ke arah abang dan mamanya yang kelihatan seperti tidak kena itu
" Kenapa ? Apa-apa jadi dekat papa ke ? " nada Aeris mula berubah agak risau
" Tak . Papa ada kerja , nanti dia baliklah . Papa baik-baik je tu " Rei yang jawabkan
" Oh .. okay " Aeris menjamah makanannya semula
Entah kenapa hatinya berasa seperti ada sesuatu yang tidak kena sahaja terjadi antara mereka ini . Apa yang terjadi semasa dia tiada di sini ?
YOU ARE READING
Forever Her Protector
RomanceRei Koa Arien x Aeris Nalia Semua yang terjadi , semua sudah diketahui . Rahsia disembunyikan daripada si dia hanya untuk melindungi . " No matter what happened , I always put you first my love " - Rei Koa Arien Dia .. lelaki yang melindunginya...