Bab 43

235 15 1
                                    

Pada pukul lapan pagi Aeris turun ke bawah dan kakinya melangkah ke dapur . Maklumlah harini cuti jadi semua orang ada di rumah . Eloklah kalau dia buatkan sarapan bersama ibunya

" Eh Aeris .. bangun dah ? " tegur Datin Arna yang sudah berada di dapur itu

" Hm , mama masak apa ni ? " tanya Aeris sambil mendekati tubuh Datin Arna yang sedang memotong sayur itu

" Nak buat mee goreng . Alang-alang semua ada rumah hari ni , mama masak berat sikitlah . Kamu nak tolong ke ? " Aeris mengangguk laju . Mestilah dia mahu tolong ibunya ini

" Kalau macam tu Aeris tolong potong sayur ni ya ? Mama nak pergi luar kejap tengok pokok bunga mama . Tak siram lagi rasanya " kata Datin Arna . Piasu ditangannya di letak di papan pemotong itu .

" Baik ma , elok-elok tengok bunga tu . " Datin Arna senyum sahaja ke arah anak perempuannya itu . Terus dia berlalu untuk pergi ke luar

Aeris mencapai pisau itu dan sambung memotong kobis itu . Ralit sangat dia memotong sayur itu tiba-tiba dua terasa ada tangan yang memeluk pinggangnya dari belakang

Aeris terkejut sedikit apabila dipeluk secara mengejut begitu . Nasib pisau di tangannya tidak bergerak sekali .

Terasa deruan nafas hangat menyapa ke telinganya . Menggeliat geli Aeris , dia sendiri sudah tahu siapa di belakangnya ini

" Morning , my love " suara serak Rei yang baru bangun tidur menyapa telinganya

" Awal awak bangun . Pergilah naik dulu , makanan pun tak siap lagi ni " kata Aeris . Tangannya masih bergerak memotong sayur di papan pemotong itu

" Bantal peluk aku tak ada . Tidur aku tak lena lah " balas Rei dengan kepalanya bersandar di bahu Aeris

Aeris hanya menggeleng kepala sebelum kepalanya menoleh sedikit melihat Rei di belakangnya sebelum dia mula bising

" Eh awak , dengan tak berbajunya ! Pergi pakai baju lah , nanti mama masuk karang " Aeris melihat ke arah pintu masuk , risau kalau mama tiba-tiba masuk pula !

" Ada ni baju aku . Malaslah nak pakai , apa kata .. " nadanya meleret sebelum Aeris terasa bibir Rei dekat di telinganya

" Kau pakaikan .. boleh tak ? " bisiknya . Nadanya bagi Aeris cukup menggoda !

Aeris menyiku perut Rei dibelakangnya sehingga lelaki itu ketawa . Aeris turut tersenyum nipis , macam-macam !

" Ya Allah budak betuah ni ! "

Mendengar suara pekikkan itu cukup membuatkan mereka berdua menoleh ke belakang serentak . Kelihatan Datin Arna memandang ke arah mereka berdua dengan bercekak pinggang

" Hei , dengan yang ni tak berbajunya ! " Datin Arna memukul bahu Rei yang tidak berbaju itu

" Marah dia ma , sibuk duduk dapur . Tak pakai baju pula tu " tambah Aeris lagi sengaja

" Alah mama , bagilah Arien peluang sikit . Arien rindu Aeris kot " dengan tidak malunya lelaki itu mengadu dengan tangannya setia memeluk pinggang Aeris itu

" Mama tak kisah semua tu cuma ni dapur tau Arien ! Kamu tu pun agak-agaklah nak manja dengan isteri sekali pun . Peninglah mama dengan kamu ni " Datin Arna menjeling kecil Rei yang hanya sengih dengan tangan menggosok belakang lehernya sendiri

Malu lah tu !

" Dah Arien pergi duduk depan . Jangan kacau Aeris ni , pergi sana " Datin Arna menolak tubuh Rei agar menjauhi mereka berdua

Aeris tidak membantu malah hanya gelakkan suaminya sahaja . Rei melihat Aeris yang ketawakan dirinya itu sebelum tangannya laju mencubit pinggang Aeris dan berlalu

" Eih dia ni " Aeris merungut . Pinggangnya yang menjadi mangsa cubitan Rei itu dipegang

" Tak payah layan dia lah Aeris . Arien tu ada masa bukannya betul sangat " kata Datin Arna

" Biasalah mama . Dia memang " tambah Aeris pula dan mereka sama-sama tergelak kecil di hujung ayat Aeris itu

Rei beralih dan duduk di sofa yang berada di ruang tamu itu . Badannya direnggangkan , terasa lenguh pula . Aeriq yang baru turun itu menegur Rei

" Woi , dengan tak berbajunya . Kau ingat free show ke " teguran Aeriq itu membuatkan Rei tergelak sahaja

Singlet hitam di bahu itu dia menyarungkan ke tubuhnya . Pandangan dihala kepada Aeriq " Puas ? Tahulah six pack aku lawa . Kau cemburu kan " balas Rei

" Eh ingat kau sorang je ke ada ? Aku pun ada " Aeriq turut membalas sebelum dia duduk disebelah Rei

Aeriq memandang sekilas wajah Rei sebelum tangannya naik memegang agak kasar rahang lelaki itu dan ditoleh ke arahnya

" Kau dah kenapa muka lebam ni ? Bergaduh ke " tanya Aeriq . Rahang Rei yang dipegangnya itu dilepaskan

" Biasa lah . Normal " ringkas sahaja Rei membalas

" Aeris tegur tak muka kau lebam tu ? " tanya Aeriq lagi

" Dia lah yang terpaling marah kat aku pagi tadi . Kena bebel aku " balas Rei . Aeriq turut tergelak mendengar apa yang Rei katakan itu

" Biasalah . Aeris memang sifat dia caring lebih , aku kalau demam pun dia lah terpaling ambil berat . " cerita Aeriq kepadanya . Rei terangguk-angguk mendengarnya

Phone Rei yang berbunyi itu mengalih perhatian mereka berdua . Rei terus mengangkat panggilan itu apabila nampak nama Azri .

" Main badminton ? Kejap lagi lah . Bini aku dengan mama tengah buat sarapan tu , kalau aku tak makan nanti merajuk pula kang " kata Rei

Habis sahaja Rei terus mematikan panggilan itu . Aeriq mula bertanya " Asal dengan Azri ? Ajak kau main badminton ? "

" Haah . Jom lah ikut , dia okay je kalau kau ikut sekali " ajak Rei pula . Aeriq mengangguk sahaja , okaylah ada aktiviti sedikit

" Along , awak jom makan " Aeris yang baru keluar dari kawasan dapur itu mendekati mereka berdua

Mereka berdua bangun serentak namun Aeriq pergi ke dapur dahulu sementara Aeris menunggu suaminya .

" Aku nak keluar sekejap lagi " kata Rei . Tangan Aeris dipegangnya

" Pergi mana ? "

" Main badminton . Dengan Azri , tu abang kau ikut sekali . Jangan risau eh " jawab Rei dia menarik tangan Aeris berjalan bersamanya ke dapur

" Oh okay . " pendek sahaja Aeris membalas

Mereka duduk bersama di kerusi yang berada di meja makan itu . Aeris yang tolong menghidangkan untuk mereka . Apabila mereka sedang tenang menjamu selera Aeris membuka mulut bertanya

" Mana papa ? Outstation ke ? Dari semalam Aeris tak nampak dia " tanya Aeris

Aeriq dan Datin Arna kelihatan serba salah . Mereka berdua mengerling sekilas ke arah Rei yang masih tenang menjamah makannya itu . Aeris pula pelik melihat ke arah abang dan mamanya yang kelihatan seperti tidak kena itu

" Kenapa ? Apa-apa jadi dekat papa ke ? " nada Aeris mula berubah agak risau

" Tak . Papa ada kerja , nanti dia baliklah . Papa baik-baik je tu " Rei yang jawabkan

" Oh .. okay " Aeris menjamah makanannya semula

Entah kenapa hatinya berasa seperti ada sesuatu yang tidak kena sahaja terjadi antara mereka ini . Apa yang terjadi semasa dia tiada di sini ?

Forever Her ProtectorWhere stories live. Discover now