" Pergi dulu mama " tangan Datin Arna Aeris salam sebelum dia mencium pipi mamanya itu
" Hm hati-hati ya kamu berdua " pesan Datin Arna pula
Aeris mengangguk sahaja sebelum dia salam pula tangan Dato Arez dan Aeriq . Aeriq mengusap lembut kepala adiknya " Dengar cakap suami tu , jangan derhaka " pesan Aeriq . Aeris mengangguk sahaja
Rei menutup bonet kereta sebelum dia berjalan ke arah mereka . " Mama " tangan Datin Arna disalamnya " Jaga anak perempuan mama baik-baik Rei " pesan Datin Arna kepadanya
" Always " jawab Rei sebelum dia menyalam pula tangan Dato Arez dan Aeriq
" Jaga adik aku baik-baik . Kau pukul dia sekali siap kau " kata Aeriq mengugutnya . Rei hanya gelak sahaja " Jentik dia pun aku takkan buat " kata Rei mengundang tawa kecil mereka
" Pergi dulu " kata Aeris sebelum dia dan Rei masuk ke dalam kereta itu . Kereta ini Dato Arez yang bagi , katanya jarang pakai . Jadi dibagi kepada Rei dan Aeris sahaja sebagai hadiah perkahwinan mereka
Sempat Rei membunyikan hon kereta Audi itu dan kereta itu mula bergerak laju keluar daripada kawasan rumah itu .
" Mama harap apa yang kita buat selama ni berbaloi .. " kata Datin Arna
Aeriq dan Dato Arez memandangnya sebelum mereka mengangguk dalam diam , haraplah .
.
Di dalam kereta itu mereka diam sahaja sementara Rei memandu untuk ke rumah mereka itu . Rumah itu pun , rumah Datin Arna yang berikan kepada mereka , katanya rumah ini sudah dibelinya lama cuma jarang dia datang ke situ
Hanya dia singgah bersama suaminya jika ada kerja tertentu sahaja . Jadi dia beri sahaja kepada Rei dan Aeris
" Awak okay ke ? " tanya Aeris memecahkan kesunyian
Rei menoleh sekilas ke arah isterinya sebelum dia senyum nipis . " I'm good .. kenapa ? " tanya Rei semula
" Tanya je .. " balas Aeris pula
" I like your drawings . You're so talented " puji Rei . " Thank you .. lukis cincai je tu " balas Aeris sebelum tergelak sendiri
" Taknak ke bukak kedai lukisan sendiri ? Lukisan kau tu kalau jual mesti ada orang nak " kata Rei memberi cadangan
" Hmm memanglah nak . Saya tengah usaha sendiri " balas Aeris
Rei mengangguk sahaja , usaha sendiri ya .. faham . Rei tiba-tiba terfikirkan sesuatu , tangan kirinya diletakkan di atas riba Aeris
" Eh , pandu dua tangan lah . Bahaya " Aeris mengalihkan tangan Rei yang berada di ribanya itu
" Come on , aku reti memandu . " Rei kembali meletakkan tangannya di atas riba Aeris semula sebelum tangannya bergerak-gerak disitu
" Awak tahu kan saya tak berapa suka orang sentuh-sentuh ni ? " tanya Aeris sebelum dia sekali lagi cuba mengalihkan tangan Rei yang berada di ribanya itu
" You have to like it , my love . I told you alraedy .. I love to touch my woman a lot . " balas Rei dengan senyuman nakalnya . Aeris hanya menjelingnya kecil sebelum dia memandang ke luar
Rei yang melihat Aeris tidak lagi cuba mengalihkan tangannya itu membuatkan dia tersenyum puas sebelum tangannya yang berada di riba Aeris itu bergerak lembut disitu . Aeris membiarkan sahaja , kalau dimarahnya pun .. bukan reti faham .
.
Aeris dan Rei tiba di rumah dua tingkat di hadapan mereka itu . Aeris melihat sebelum matanya terhala kepada sesuatu ditepi rumah itu . Aeris terus membulatkan matanya dan laju mendekati ke arah benda yang ditutup dengan kain itu .
YOU ARE READING
Forever Her Protector
RomanceRei Koa Arien x Aeris Nalia Semua yang terjadi , semua sudah diketahui . Rahsia disembunyikan daripada si dia hanya untuk melindungi . " No matter what happened , I always put you first my love " - Rei Koa Arien Dia .. lelaki yang melindunginya...