Aeris parking kereta itu di dalam rumah seeprti biasa . Mereka berdua keluar daripada kereta sebelum Aeris melihat jam tangannya sendiri . Sudah masuk waktu maghrib
Aeris membuka pintu rumah menggunakan kunci rumahnya dan masuk ke dalam bersama Rei . Rei melihat Aeris yang terus naik ke atas itu " Solat ke ? " tanya Rei
" Haah , awak nak duduk dulu duduklah . Nanti solat , jangan lambat pula " kata Aeris dan terus masuk ke dalam biliknya
Rei tanpa membuang masa membuka jam tangan miliknya dan diletak di atas meja , dia turut naik ke tingkat atas dan masuk ke dalam bilik
Aeris yang baru menanggalkan tudung itu memandang Rei " Awak nak solat dulu ke ? " tanya Aeris
" Aku nak jadi imam . Boleh kan ? " Aeris yang mendengar itu terasa sesuatu . Rasa yang susah digambarkan , dia memang suka dengar apa yang Rei kata itu
Aeris senyum sebelum mengangguk sahaja . Rei turut tersenyum nipis , dia masuk dahulu ke dalam bilik air mengambil wuduk . Aeris menukar pakaiannya kepada pakaian yang lebih selesa
Tshirt putih besar dipakainya bersama seluar panjang hitam . Rambut separas dada itu diikat kemas sambil menunggu Rei yang masih mengambil wuduk itu .
Apabila Rei sudah keluar daripada bilik air Aeris terus memandang Rei . Tiba-tiba dis terfikir idea jahat .. hmm rasanya Rei pernah kacau dia dulu kan ?
" Love ? Kenapa pandang aku macam tu ? " pelik Rei apabila Aeris memandangnya dengan senyuman misteri itu
Aeris dengan senyumannya berjalan mendekati Rei sebelum tangannya di depakan " Awak , nak peluk boleh ? " Aeris mendekati Rei namun laju Rei menjauhi dirinya
" Love ! Tak kelakar okay , aku baru ambik wuduk kot . Jangan kacau " kata Rei dengan menjauhi Aeris . Bahaya isteri dia ni !
" Ala saya nak peluk awak ni . Janganlah lari " Aeris mendekati Rei lagi dan lagi sekali Rei menjauhi dirinya
Rei memandang Aeris dengan geram sebelum dia senyum sendiri . Senyum itu membuatkan Aeris rasa .. merisaukan .
" Well .. my love really want a hug . Come " Rei laju mendekati Aeris , nak sangat kan !
Aeris yang melihat itu dia pula yang larikan diri sebelum masuk ke dalam bilik air . Pintu terus dikuncinya . Risau lah Rei ni !
Rei dari luar tergelak sendiri " Kenapa lari ? Nak peluk aku kan ? Keluarlah " kata Rei sambil mengetuk pintu bilik air itu beberapa kali
" Kita nak maghrib ni Rei . Jangan macam-macam " kata Aeris tegas kepadanya . " Kau yang kacau aku sangat tadi kan haa . Dah cepat aku tunggu "
Aeris keluar daripada tandas dan dia melihat Rei yang masih duduk di katil sambil menunggu dirinya itu . Aeris memakai telekungnya sebelum mereka mula berdiri di sejadah masing-masing
" Awak memang reti kan jadi imam ? " tanya Aeris kepadanya . Tanpa ragu Rei mengangguk sebelum mereka mula solat .
Selesai sahaja solat mereka Rei menadah tangannya membacakan doa . Doa yang dibacanya itu membuatkan Aeris terasa tersentuh mendengar . Rei mengaminkan doa itu termasuk Aeris juga
Rei pusing ke belakang sebelum memandang Aeris . Aeris menghulurkan tangannya , Rei menyambut . Laju Aeris tunduk mengucup tangan suaminya itu
Elok sahaja dia mengangkat kepalanya Rei terus mendekatkan wajahnya sebelum bibirnya berlabuh di dahi Aeris beberapa saat sebelum dia menjarakkan wajah semula
" Boleh peluk ? " tanya Rei sebelum mendepakan tangannya sendiri . Aeris menggeleng kepala perlahan namun dia tetap mendekati Rei dan memeluk lelaki itu
Rei tersenyum seraya tangannya memeluk tubuh isterinya . Tepi kepala Aeris dicium sekali sebelum mereka menjarakkan diri .
" Awakk " Rei memandang Aeris" Jom keluar nak ? " ajak Aeris . Rei yang mendengar itu menjawab " Boleh . Nak pergi mana ? " tanya Rei
" Ronda-ronda je . Naik motor , boleh ke ? " jawab Aeris serta bertanya
" Of course , anything for my love . Tapi .. kau reti ke tak ? Kalau tak , baik naik dengan aku je . Nanti apa-apa jadi bahaya , motor tu bukan ringan " kata Rei . Aeris berfikir , dis mahu membawa motornya sendiri tapi dia dah lama tak bawa
" Hmm boleh je baik dengan awak . Tapi awak tu ! " Rei terkejut apabila Aeris tiba-tiba berkata dengan nada tinggi di hujung ayatnya
" Kenapa dengan aku ? " tanya Rei agak bingung . Aeris menanggalkan telekungnya dahulu sebelum rambutnya dirapikan
" Awak tu suka ambil kesempatan . Saya tak percaya sangat awak " jujur terus Aeris kata kepadanya . Rei yang mendengar itu tergelak kecil sebelum tersenyum gaya sexy smirk nya itu
" Well .. aku tak janji . Tapi still , kau tetap naik dengan aku " kata putus Rei . Dia melipat sejadahnya dan diletak di tempat biasa
" Kalau awak ambil kesempatan siap awak ! Itu last saya naik motor dengan awak " ugut Aeris serta memberi amaran . Jangan ingat dia main-main !
" My love .. " Rei mendekati Aeris yang sudah berdiri tegak dihadapannya itu . Aeris mula berdebar apabila Rei mendekatinya
Rei berhenti betul-betul di hadapan Aeris , matanya memandang wajah Aeris . Tangan kanannya perlahan-lahan naik menyentuh tangan kiri Aeris sebelum tangannya naik perlahan-lahan sehingga ke leher gadis itu .
Rei memegang lembut di bahagian leher Aeris sebelum tangannya bergerak lembut disekitar leher isterinya itu . Tegak bulu roma Aeris apabila Rei buat begitu namun dia beriak tenang
Rei menunduk sedikit dan mendekatkan mulutnya di telinga kanan Aeris . " Kalau aku ambil kesempatan pun .. tak salah kan ? You're mine . " kata Rei sebelum telinga Aeris ditiup perlahan
Aeris menjauhi Rei sebelum dia terjatuh di atas katil . Salah step ! Laju dia mahu berdiri senula namun Rei menahannya dengan menindih dirinya
" Eh awak jangan macam-macam eh Rei . Bangunlah ! Kita nak keluar kan " kata Aeris sambil masih berusaha mahu bangun
" Kau sayang aku tak ? " tanya Rei tiba-tiba
" Ha ? " Aeris tiba-tiba terasa bingung apabila disoal tiba-tiba begitu . Sayang ke ?
" Kau . Sayang . Aku . Tak ? " ulang Rei dengan menyebut satu persatu kepadanya . Aeris diam tidak menjawab dahulu , hanyavmatanya sahaja memandang wajah Rei . Dia sendiri tidak tahu dia sayang ke tidak dengan lelaki ini ?
" Tak tahulah . Lepaslah " jawab Aeris selamba dengan dirinya masih cuba untuk bangun
" Tak tahu ? I'm not satisfied with your answer , my love " kata Rei dengan nada tidak berpuas hatinya . Aeris menjeling kecil Rei sebelum dia tersenyum kecil dan memandang Rei semula
" So .. it's your job to make me fall for you . "
Apa yang baru dikatakan oleh Aeris itu seakan mencabar Rei . Rei memandang Aeris lama , betul-betul ke dis cakap ni . Aeris memandang Rei dengan yakinnya .
" Kalau awak rasa saya belum sayang atau cintakan awak . Awak mungkin betul " sambung Aeris lagi . Amat jujur .. mungkin tidak .
" Jadi , awaklah kena usaha lebih . Come on you're my husband . Takkan tak tahu nak pikat isteri sendiri " Aeris berkata lagi dan kali ini memang membuatkan diri Rei tercabar
Rei smirk sebelum dia mendekatkan wajahnya kepada Aeris sehingga hidung mereka bergesel . Betapa dekatnya jarak mereka . Rei mengucup hidung mancung Aeris itu sebelum dia beralih ke pipi dan di telinganga .
" Well , kau yang nak kan ? I will do it babe . I'll make sure , I'm the only one you will remember .. all the time " bisik Rei dengan nada menggodanya . Aeris menelan air liur , rasa macam tercekik !
" And once I start it .. " Rei menyambung lagi
" I never stop " Rei membisik sebelum telinga Aeris digigit manja dan wajahnya dijarakkan semula
Apabila dia bangun dari menindih Aeris itu nak tergelak dia apabila melihat wajah Aeris yang sudah memang jelas merah-merah . Malu lah tu .. cabar lagi !
YOU ARE READING
Forever Her Protector
RomanceRei Koa Arien x Aeris Nalia Semua yang terjadi , semua sudah diketahui . Rahsia disembunyikan daripada si dia hanya untuk melindungi . " No matter what happened , I always put you first my love " - Rei Koa Arien Dia .. lelaki yang melindunginya...