19. Penghargaan Jake

311 38 4
                                    

Satu hari berlalu begitu cepat. Jake sedang duduk di ujung ranjang, menunggu Rei selesai berpakaian. Tangannya bergerak gelisah, prosesi penghargaan, Jake kelewat gugup untuk yang satu ini.

Berbagai pikiran tumpang tindih, berebut minta dipikirkan lebih dulu. Jake menggigit bibirnya. Ada lima tingkat penghargaan untuk jodoh perempuan dari jodoh lelakinya.

"Jangan sampai kamu memberikan penghargaan tingkat terendah kepada gadis itu. Dia berhak mendapatkan yang lebih pantas," nasihat Ibu Park nyaring terdengar.

"Setidaknya, berikan Rei penghargaan tingkat 3, Nak. Hormati dan hargai dia sebagai istrimu," perkataan Ibu terngiang lagi.

"Jake, aku tidak mengerti soal tradisi kalian. Tapi yang aku tahu, tingkat tertinggi akan sangat bagus. Penghargaan ini hanya prosesi, sedangkan para gadis benar-benar melakukan penghargaan tingkat tinggi tanpa ada prosesi dan tanpa ada opsi lain. Benarkan?" Jay si pemuda Ibukota ikut masuk ke dalam pikirannya.

"Aku tidak pernah melakukan prosesi ini. Tapi apabila aku melakukannya, aku akan memberikan penghargaan tingkat tiga. Setidaknya dia layak untuk dianggap istri 'kan?" Sunghoon waktu itu juga ikut memberi saran.

Jake semakin pusing. Ia memijat kepalanya pelan. Penghargaan ini bisa jadi sangat penting atau hanya sebuah prosesi tanpa tindakan. Istilah zaman sekarang adalah sebatas formalitas saja.

Belum lagi hasutan Nenek, Kakek dan Pamannya. Mereka punya pemikiran yang jauh dari apa yang diterima Jake dari Ibu dan orang-orang di sekolah.

Nenek dengan angkuh mengatakan, "jangan membungkuk sedikitpun kepadanya. Penghargaan ini bukan tolak ukur kau memperlakukan dia. Ini hanya formalitas semata. Harga dirimu sebagai laki-laki dipertaruhkan."

Sedangkan Kakek juga memberi opsi lain, "membungkuk lah pada penghargaan tingkat dua. Hormati dia sebagai manusia dan wanita. Ya, itu lebih baik."

"Kakekmu benar. Namamu akan jelek jika orang-orang tahu kau hanya menganggap istrimu itu budak." Jake ingat betul ketiga orang dewasa itu tertawa terbahak setelah Paman menyampaikan pendapatnya.

Jake menggeleng. Rei tidak pantas disamakan dengan budak. Tapi ia masih bingung. Penghargaan tingkat mana yang setidaknya paling menguntungkan untuk dia juga Rei.

Prosesi pengurungan dalam satu kamar punya tujuan penting untuk kehidupan rumah tangga mereka ke depannya.

Ini dijadikan patokan dan gambaran hidup mereka di masa mendatang. Dari sini, jodoh lelaki bisa memberi penilaian dan jadi bahan pertimbangan untuk pemberian penghargaan nantinya.

Penghargaan ini bisa menjadi keistimewaan atau bahkan pengucilan nantinya terhadap jodoh perempuan.

~

Sederhananya seperti ini,

Prosesi Penghargaan adalah prosesi yang dilangsungkan setelah prosesi pengurungan usai di malam harinya. Jodoh lelaki akan mengantarkan jodoh perempuan ke kamar yang ditempati sementara sampai keduanya nanti satu kamar.

Setelah jodoh perempuan masuk ke kamar, pintu dibiarkan terbuka agar jodoh perempuan melihat penghargaan semacam apa yang dilakukan jodoh lelakinya.

Di saat ini, jodoh lelaki melakukan penghargaan mereka. Ada 5 tingkat, sebagai berikut:

1. Tingkat Pertama/ Terendah

>> Posisi jodoh lelaki tetap berdiri tegak tanpa sedikitpun membungkuk. Ini dimaknai sebagai jodoh lelaki hanya menganggap jodoh perempuan mereka sebagai budak pribadi. Tidak ada hak seorang istri yang akan diberikan. Jodoh perempuan diwajibkan melayani segala aspek dari jasmani hingga birahi, tanpa kenal waktu dan tanpa ada toleransi apapun termasuk sakit.

METANOIA | Jake x Rei [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang