56. Kehangatan

323 30 8
                                    

Jake memandang wajah-wajah yang sedang duduk di ruang keluarga milik keluarga Park. Lelaki itu tersenyum ketika gadisnya mendekat.

Jake langsung membuka mulut ketika disuapi manisan buah oleh Rei. Sebelah tangannya terulur untuk mengusap kepala Rei, sayang.

Gadis berusia 19 tahun itu, tampak tidak berubah, tidak terlihat bekas-bekas pertumbuhan. Tinggi badannya tidak jauh meningkat, atau, Jake saja yang terus tumbuh bersama sehingga Rei terlihat tetap?

Sudah 4 tahun berlalu.

Tadi siang Jake baru saja melaksanakan kewajiban terakhir di universitas, wisuda. Jake sudah resmi sarjana.

Baguslah, Jake lulus tepat waktu. Meski tetap kalah dengan Jay yang sudah lulus sejak semester sebelumnya. Siapa yang berani meragukan kecerdasan pemuda itu, huh?

Saat ini Jay sedang mencari universitas di luar negeri. Dengan biaya ditanggung pemerintah secara penuh. Hebat 'kan?

Sebagai bentuk apresiasi terhadap pengabdiannya di Alindra selama dua tahun dan menjadi salah satu alasan kuat perubahan bisa dilakukan.

Jay setuju untuk bergabung ke pemerintahan setelah menyelesaikan S3. Namun daro sekarang, Jay sudah mulai dilibatkan sebagian kecil.

Nenek, orang tua, Paman dan Bibinya datang untuk menghadiri wisuda Jake. Jake bersyukur proses perdamaian antara Nenek dan keluarga Park berjalan lancar.

Tidak ada lagi perselisihan. Mereka berbaikan karena Nenek mau menurunkan egonya untuk meminta maaf lebih dulu, karena memang Nenek yang bersalah, sih.

Sudah sejak tiga setengah tahun lalu. Sejak Nenek pertama kali ke Ibukota untuk berkunjung bersama Ayah Jake. Lagipula, Nenek juga datang untuk berterima kasih atas apa yang dilakukan keluarga Park kepada cucu dan menantunya selama di Ibukota.

Sangat menyenangkan berada di lingkungan yang damai. Sangat hangat.

Jake selalu senang mendengar banyak kemajuan di Alindra sejak terakhir kali. Sekolah-sekolah di Sabitah sudah beroperasi, para gadis itu, mulai masuk sekolah.

Saat Jake dan Rei pulang ke Alindra, pemandangan anak perempuan berseragam sekolah menjadi yang paling indah.

Tidak pernah terbayang hal luar biasa ini bisa direalisasikan. Berkat semua orang yang terlibat. Berkat kerja keras semua orang.

Untuk urusan Rei dan Sunghoon juga sudah usai. Rei memaafkan Sunghoon setelah tiga tahun berada di Ibukota dan sering bertemu dengan lelaki itu.

Sunghoon tidak berubah, karena sejak awal memang merupakan lelaki yang baik. Saat kejadian buruk waktu itu, Sunghoon dalam pengaruh orang lain. Lelaki itu sering datang di akhir pekan dengan hadiah-hadiah bujukan.

Bicara mengenai Rei, gadisnya Jake ini semakin pandai. Rei mendapatkan peringatan 4 di sekolah setiap pembagian rapor. Bisa dikatakan Jake tidak banyak membantu yang berkaitan soal sekolah Rei.

Ibu Park menanganinya dengan baik. Bahkan ketika waktu senggang, Rei jauh lebih sering bersama Ibu Park dibanding Jake yang sibuk bekerja. Tidak masalah, Ibu Park dapat dipercaya.

Dua wanita itu sering pergi ke pusat perbelanjaan ditemani Jay. Hanya Jay yang bisa diandalkan, menurut Ibu Park. Dua suami mereka tidak bisa karena sibuk.

Rei sering ikut-ikutan merajuk kepada Jake meniru Ibu Park. Tanpa alasan.

"Tidak tahu. Ibu bilang aku bisa marah tanpa alasan. Aku hanya ingin dibujuk saja." Begitu kira-kira kalimat pembela milik Rei setiap Jake mulai frustasi mencari kesalahannya.

Rei.. masih suci sampai saat ini, dan akan begitu sampai setidaknya gadis itu lulus dalam dua atau tiga tahun lagi. Dan Jake mengapresiasi dirinya sendiri.

METANOIA | Jake x Rei [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang