TEAM: 16: THE COLD SUN

507 68 5
                                    

HAPPY READING 

...

Sunny tak suka pertemuan dadakan. Apa lagi pertemuan dengan orang yang mengenalnya di tempat asing ini. Sayangnya, cowok sok kenal ini tiba-tiba saja muncul dalam hidup keterasingannya. 

Instrumen yang dimainkan pemusik di panggung masih mengalun indah. Sunny pun masih menikmatinya, hanya saja dia yakin beberapa saat lagi moodnya akan memburuk karena berinteraksi dengan cowok ini. 

"Masih ingat aku kan, yang di gym waktu itu?" Cowok itu nyengir hingga gingsulnya kelihatan jelas. "Kalau lupa, kenalin, aku Zero. Zero Kagara." 

Sunny mengamati uluran tangan Zero cukup lama, tak berminat menyambutnya dan malah mendengkus.

"Waduh, dianggurin nih?" 

"Harus banget?" tanya Sunny. "Udah tahu juga kan nama gue siapa?"

Zero pun nyengir dan menarik kembali tangannya. "Iya sih, tapi kan tadi itu kenalan formal. Biar resmi aja kalau kita udah kenalan."

Sunny hanya diam. 

"Ya ampun, nama kamu ternyata nggak merepresentatifkan orangnya yah. Sunny, tapi kamu nggak se-sunny itu."

Sunny sudah menduga moodnya akan buruk sejak lelaki ini menegurnya. Lagi, apa-apaan itu? Dengan ke-sok-tahuannya, dia malah mengomentari keterkaitan nama dan kepribadiannya. Menyebalkan. 

"Nggak usah sok kenal," ujar Sunny. 

Zero terkekeh. "Nah, tadi diajak kenalan nggak mau. Giliran first impression malah ngatain."

Sumpah, ni orang nggak  jelas banget. 

"Kamu kayak anak hilang tahu nggak?" Zero melanjutkan. "Tapi pasti kamu ke sini buat dengerin musiknya doang kan?"

Sunny melirik sinis, "Gue nggak suka diikutin."

"Nggak ada kok yang ngikutin. Kebetulan aja aku duduk di depan sama anak-anak dan nggak sengaja lihat kamu."

Sunny meneguk sedikit mocktailnya dan lagi-lagi mendengkus malas. "Diajak taruhan lagi sama mereka buat kenalan? Bilang sama mereka lo berhasil ngajak gue kenalan. Selesai. Jangan temuin gue lagi."

"Ettss, bentar." Zero mencegah Sunny yang hendak beranjak dengan raut bingung. "Kenapa kamu bisa mikir aku taruhan?"

"Keliatan jelas cowok kayak lo gabut diajak taruhan buat kenalan."

Diluar dugaan, Zero tertawa. "Bisa pede gitu yah?"

Dasar, memangnya dia pikir Sunny tak tahu kalau dia mendekatinya hanya karena taruhan dengan cowok-cowok gym kemarin? Tidak susah menebak lelaki berpenampilan preppy seperti Zero yang mudah mengajak para gadis berkenalan. Sunny hanya ingin, dia tak terikat dengan perkenalan lelaki itu. 

"Tapi aku serius kok cuma ngajak kenalan buat jadi teman doang. Aku nggak mungkin gangguin orang yang udah punya pacar."

Sunny kembali menatapnya dengan mata yang menyipit. Kesekian kalinya orang ini bersikap sok tahu. Padahal Sunny kan sama sekali tidak punya pacar.

Namun beberapa saat kemudian, Sunny teringat kalau saat itu Arian datang menyelamatkannya dari gangguan cowok usil ini. Ah, mungkin saat itu dia melihat kedekatan mereka sebagai pasangan kekasih. Padahal kan sebenarnya tidak begitu. Sunny membiarkan cowok itu mengira Arian sebagai pacarnya. Hitung-hitung biar cowok itu berhenti mengganggu. 

"Sebenarnya dari awal lihat kamu, aku pengen kenalan. Soalnya ... kamu percaya nggak kalau aku pernah lihat kamu sebelumnya?"

Sunny mengerjap. "Di mana?"

Team II: Reach The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang