judul part di coming soon kemarin diganti sama ini ya hehe
HAPPY READING!
...
Airin pernah kepikiran mengambil bahasa Jepang saat awal masuk SMA Bintang Favorit dulu ketimbang Mandarin. Soalnya, Airin selalu belajar Bahasa Jepang dari anime-anime Ghibli yang pernah ditonton, terlebih Ponyo, karakter fiksi kesukaannya yang menjadikannya cinta dengan dunia fiksi. Namun, pada akhirnya di semester dua, Airin mengganti kelas Bahasanya jadi Mandarin hanya karena Leon dan Arian juga mengambil kelas itu.
Ya, anggap saja Airin mengekor dua sahabatnya. Memang benar kok. Airin tak boleh dipisahkan dengan dua cowok itu karena mereka berdua adalah dunianya. Makanya, Airin berusaha keras pula belajar Mandarin agar pandai seperti mereka.
Untung saja, Airin punya cukup keberanian sekarang untuk menyiarkan berita dalam Bahasa Mandarin di sekolah. Dia sudah bersiap-siap dengan seribu satu energinya yang sudah menyala-nyala, terlebih melirik Adly yang seperti biasa wajahnya sedatar langit dan memastikannya lewat pancaran mata kalau Airin akan menang dalam proyek ini.
Berita disiarkan di ruang broadcasting dan audio visual, lantai dua. Yang menyaksikan secara langsung hanyalah Bu Lian yang sudah siap dengan lembar penilaiannya. Sementara itu, peserta lain dan sejumlah audien yang notabene-nya warga SMA Bintang Favorit bisa melihatnya dari setiap monitor yang ada di sekolah. Sesuai dugaan mereka pula, Kepala Sekolah turut menyaksikan itu dari singgasananya ditemani secangkir teh hangat serta Bu Rahma dan Pak Willy yang diundang dengan hormat di sana.
Bu Lian membuka siaran dengan penuh semangat. Menyapa pada umumnya, memperkenalkan kelas siaran hari ini dan proyek Mandarinnya dalam materi Pengumuman serta meminta pada audien untuk sejenak menyimak hasil kerja mereka. Dengan ini, siaran pun resmi dimulai.
"Kelompok pertama, silakan masuk."
Airin, Aurelie dan Leon pun masuk dengan draft dalam genggaman. Gawat! Airin merasa agak gugup ketika berhadapan dengan Bu Lian. Kamera juga dihadapkan pada mereka dan Bu Lian memberi isyarat bahwa sound dan kamera akan on dalam lima detik dari sekarang.
Airin pun membukanya dengan baik yang kira-kira bunyinya seperti ini:
Sudahkah kalian siap dengan berita hari ini? Kali ini, kalian berada pada siaran pertama oleh Airin Clark, Leonardo Alisatya dan Aurelie Sevenor.
Kalian pernah dengar tentang Majestic Art? Ya! Pekan Seni Internasional yang sudah dibuka sejak 1990 sampai dengan sekarang dan sudah dilaksanakan di 10 negara diantaranya Netherlands, Japan, New Zealand, Germany, Thailand, China, Turki, Indonesia dan Philipina. Kalian tahu tidak kalau tahun ini, Majestic Art akan dilaksanakan di Singapore?
Berita ini sudah trending sejak dua hari kemarin dan dibahas lebih dari seratus ribu netizen di setiap platform. Sebenarnya apa yang menarik dari Majestic Art sampai menjadi trending?
Kamera berganti, menunjukkan wujud Aurelie yang sudah bersiap dengan bunyi beritanya:
Majestic Art didirikan oleh Seven Vision, Sevenor Artwork and Culture di Indonesia. Proyek ini diadakan dengan mengusung karya seni dan budaya di seluruh dunia. Proyek ini ikut berpartisipasi dalam kegiatan amal tahunan sekaligus mempromosikan seniman-seniman berbakat di seluruh dunia, khususnya seniman yang nggak kalah berbakat dari Indonesia.
Majestic Art adalah pameran yang selalu melihat masa depan tanpa mengubah masa lalu. Artinya, dalam pameran ini seniman baru bebas menunjukkan karya-karyanya dengan membawa inspirator seniman mereka. Karya legendaris pada masa lalu takkan pernah redup dan karya terbaru dari seniman yang baru juga akan bersinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Team II: Reach The Stars
Fiksi RemajaSetelah masuk dalam program PIN, Airin baru sadar ia mempertaruhkan banyak waktunya untuk lebih giat belajar. PIN perak adalah motivasinya sekarang. Masalahnya ini bukan hanya tentang PIN perak lagi, tapi tentang menemukan bakatnya di tengah-tengah...