TEAM: 47: COLLAPSE

370 46 10
                                    

HAPPY READING

...

Jessy bilang kalau Aurel mengetahui semua informasi rencana keluarganya pada Sunny. Katanya Sunny akan diselundupkan di pulau terpencil dalam waktu dekat karena mata-mata keluarga mereka sudah mengorek informasi detail tentang Arian.

"Bagaimana mereka tahu?" tanya Liana, saat datang berkunjung ke condominum Arian. Wanita itu langsung berangkat ke Bali saat Arian mengabarinya. "Mereka tidak mungkin tahu informasi rahasia keluarga mereka sendiri."

"Entahlah. Cuma itu yang Jessy bilang." 

Liana tak merespons lagi. Dia memilih berpikir, apakah anak-anak itu membohongi mereka atau tidaK? Karena Aurelie terlihat seperti sosok yang berpihak pada keluarganya dan tak mau ikut campur persoalan kriminal keluarganya itu. 

"Kalau begitu kita pindah, sekarang." Liana memutuskan dengan pasti.

"Pindah? Bukannya kita harus cari tahu mata-matanya? Itu bukan keputusan yang tepat kalau kita belum tahu siapa mata-matanya. Gimana kalau dia tetap ngawasin kita?" sela Arian. "Sunny bilang dia ketemu Krista di sini."

Liana terbelalak. "Krista? Orang itu di sini?!" 

"Sunny yakin dia mata-matanya karena orang itu nyimpan dendam selama ini. Mereka ketemu di bar, katanya Krista kerja di sana setiap siang."

"Bar? Di mana?" 

Arian memberitahu tempat di mana Sunny melarikan diri bersama Zero di Chill Bar yang terletak di dekat apartement Sunny. Krista kerja sebagai bartender yang setahu Liana, itu memang pekerjaan Krista sebelum dipersunting Nathanael. 

Liana pun segera berangkat ke tempat yang ditunjuk Arian. Mencari keberadaan Krista, tapi wanita itu tak ditemukan. Liana inisiatif menanyakan tentang Krista pada beberapa pekerja di sana. Herannya tak satupun dari mereka yang mengetahui nama Krista. Mereka bilang tak ada nama Krista yang kerja di sana. Begitu Liana menunjukkan foto, mereka mengatakan orang itu bukan Krista, melainkan Alexandra. 

Liana merasa seperti orang bodoh. Entah siapa nama aslinya, tapi Liana mulai kepikiran kalau Krista memang mata-mata keluarga Sevenor. Sialan. Bodoh betul memikirkan wanita itu hanya perempuan murahan biasa yang dipersunting Nathanael karena ternyata selama ini wanita itulah yang mempermainkan mereka. Sejak awal dia memang mata-mata, makanya menikahi Nathanael. 

Mereka memberitahu alamat Krista. Dia tinggal di perumahan di tengah Kota Jimbaran, sendirian. Liana berencana menuju ke sana. Dia harus bertemu Krista, menghentikan wanita itu. Menempuh perjalanan kurang dari setengah jam, Liana berhasil menemukan tempat tinggal Krista. 

Perumahan bergaya tradisional, terkesan sederhana tapi lebih menenangkan. Liana tak menyangka Krista akan punya tempat tinggal senyaman ini setelah keluar dari istana Nathanael. Oh, tentu saja ... karena dia sekarang jadi mata-mata Sevenor, pasti dia dapat fasilitas yang besar. 

Liana berdiri di depan rumah, menekan bel. Menit-menit pertama menunggu, tak kunjung ada tanda orang membukakan pintu. Liana menekannya lagi dan menunggu, masih tak ada yang datang membukanya. Padahal dia yakin sekali ini rumahnya sesuai yang diinformasikan pekerja bar. Apakah diam-diam wanita itu tahu dan kabur?

"Hey, kamu Liana kan?" 

Liana membalikkan tubuh. Itu orangnya! Krista---wanita yang pernah dia anggap sebagai majikan dulu. 

Krista tersenyum remeh, mendekati Liana. "Lama kita nggak ketemu, ya? Kenapa tahu rumahku? Atau ... apa masih ada urusan yang belum selesai?"

Liana melempatkan tatapan menyelidik sedang Krista sudah membuka pintu rumah. 

Team II: Reach The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang