HAPPY READING
...
Adly tak pernah protes dengan siapa yang dikelompokkan, tapi kali ini dia bertanya-tanya, kenapa Bu Lian malah menyatukannya dengan Marlen dalam proyek kelompok ini? Mana Bahasa Mandarin pula. Tak pernah terlintas dibenaknya akan berduaan dengan bocah cengeng itu, apa lagi bicara.
"Bukannya ini paket komplit? Si nomor satu dan nomor terakhir program PIN perak digabungkan. Ini namanya saling melengkapi, Adly." Begitu kata Bu Lian saat Adly bertanya keadaan dirinya dan Marlen.
Ini tidak begitu buruk, setidaknya Marlen tak seperti dulu yang kerap menangis dalam suasana apa pun. Lagipula, Adly sudah pernah kok mengurusi manusia bodoh lain yang kepalanya minta ditoyor setiap belajar bersama. Jadi spesies seperti Marlen bukan hal yang baru untuknya.
Proyek kelompok mereka ini memang sering diagendakan setiap tahun. Hanya kelas terpilih yang akan menjalankan proyek Bahasa Mandarin karena Bu Lian memang memiliki rancangan pembelajaran sendiri dengan mata pelajarannya. Bedanya proyek kali ini dilakukan dengan seluruh antusiasme Bu Lian pada kelas pemegang PIN tahun ini.
Belum lagi kejutan di akhir pembagian kelompok yang dipaparkan Bu Lian.
"Proyek siapa yang paling bagus, akan mendapatkan full skor yang laoshi rekomendasikan pada Kepala Sekolah dan ... ada hadiah spesial. Jadi bagi skor kalian yang mulai menurun atau stuck, proyek ini bisa kalian manfaatkan sebaik-baiknya." Bu Lian tersenyum dengan semangat. "Jiayou!"
Bu Lian tahu semua skor mereka stuck sejak kejadian terakhir di mana mereka nyaris keluar dari program PIN, tak lupa pula Adly kehilangan 10% dari skornya yang sudah penuh hanya karena Kepala Sekolah hampir mendiskualifikasinya dari program PIN. Jadi, inilah kesempatan emas Bu Lian untuk mempromosikan proyek dan menaikkan spesifikasinya agar naik pangkat jadi guru favorit di sekolah.
Adly bisa bilang tugas proyek ini tidaklah sulit. Bu Lian memerintahkan mereka mencari berita yang trending selama seminggu terakhir ini. Catat, kawan. Seminggu. Tidak bisa lebih dari seminggu karena itu berarti proyek mereka akan gagal. Setelah mendapat berita, mereka harus mengubahnya jadi narasi dan menyiarkannya secara langsung di sekolah menggunakan Mandarin. Bu Lian terlalu detail untuk ini. Dia bahkan telah menentukan waktu pelaksanaan penyiaran berita itu minggu depan dan masing-masing kelompok akan mengambil urutannya sendiri.
Masalahnya syarat untuk mengambil urutan adalah mereka sudah harus mendapatkan berita yang akan disiarkan. Well, sebenarnya ada banyak berita trending seminggu belakangan ini yang dapat dijadikan podcast dadakan kelompok mereka, hanya saja mereka harus selektif dan bijak memilih berita. Soalnya, berita nomor satu yang muncul selalu ...
Sidang Perceraian Keluarga Nirlangga
"Kenapa liat gue gitu?" tanya Adly pada Marlen yang tengah kaget setelah membaca berita trending di display-nya. "Mau ambil berita pertama?"
Marlen menggeleng sekuat tenaga.
Tuhkan, baru pencarian berita saja Adly sudah mengintimidasinya begini. Bagaimana nanti kalau masuk tahapan berikut; pengolahan berita, penyusunan narasi Mandarin dan penyiaran. Marlen bisa mati kutu menghadapi kesehariannya dengan Adly.
Sore ini mereka berada di lab komputer, membagi tugas proyek. Marlen yang mencari berita dan Adly yang akan menyeleksinya. Masalahnya, Adly lebih sibuk membaca buku fisika ketimbang ikut melihat komputer, walaupun Marlen tahu sih dia bisa membagi fokusnya dalam seribu hal. Itu lebay, yang jelas kehadiran Adly di sini juga seratus persen berguna.
Marlen mulai lagi mengarahkan kursor ke berita trending selanjutnya. Beberapa berita tampak sensitif seperti berita pemerintahan yang mind blowing, berbagai kasus kriminal yang masih on proses dan berita viral anak pejabat yang marah-marah tidak jelas di aplikasi X sampai-sampai dijadikan meme oleh segelintir orang. Dan ketika Marlen tertarik atas lampiran berita anak pejabat yang dijadikan meme, dia terperangah. Rupanya anak pejabat yang diberitakan adalah Sessa CS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Team II: Reach The Stars
Teen FictionSetelah masuk dalam program PIN, Airin baru sadar ia mempertaruhkan banyak waktunya untuk lebih giat belajar. PIN perak adalah motivasinya sekarang. Masalahnya ini bukan hanya tentang PIN perak lagi, tapi tentang menemukan bakatnya di tengah-tengah...