Bab 10

43.5K 3.2K 27
                                    

Varo nyegir kaya kuda dan mencubit pipi Kevan," ya ya nggak lagi."

"Lepas!"Kevan mengusap pipinya yang dicubit Varo,"nggak tahu sakit apa ya!"

"Kan gua..."Varo terdiam saat guru sudah datang.

Kevan yang melihat Varo terdiam melihat kedepan seketika matanya berbinar.

"Bidadari dari mana ini?"

Guru didepannya ini adalah seorang perempuan muda yang sangat cantik .

"Udah kali liatnya kayak nggak pernah liat cewek cantik aja. "Varo menutup mata Kevan dengan cepat.

"Apaan sih Lo, gua mau liat ciptaan tuhan."Kevan kembali melihat guru didepannya ini.

"Buka buku pr kalian kita akan periksa sama sama."Ucap Miss Desi pada murid muridnya.

"Mampus!"Varo menepuk jidatnya karena belum membuat pr.

"Van, Kevan !"Varo menarik tangan Kevan .

"Apa sih nganggu aja!"Sentak Kevan menarik tangannya kembali.

"Lo udah buat pr?"

"Eh ada pr kah?"

"Ya ada pr, jangan bilang Lo belum ngerjain?"

"Itu Lo tahu."

Varo menghela nafas pasti mereka akan dihukum,"tapi nggak apa apa kan dihukumnya sama Kevan."pikirnya.

"Kevan !"

"Eh ya cantik."

Miss Desi menatap datar Kevan yang berbicara aneh,"kamu ini! Mana pr nya, cepat tukarkan pada yang lain kita akan periksa bersama sama."

Kevan mengaruk kepalanya yang tidak gatal,"itu, em anu Bu eh miss, itu, itu..."

"Itu apa Kevan, Varo kau juga berikan pr mu pada yang lain!"

"Nggak ada Miss, belum ngerjain. "Jujur Varo.

"Kamu ini terus saja seperti itu! Sekarang bersihkan toilet! "Marah Miss Desi pada Varo yang selalu saja tidak mengerjakan pr.

"Kevan juga Miss dia nggak ngerjain pr."

"Eh nggak Bu eh Miss, anu gua maksudnya saya lupa." Bantah Kevan dan menatap tajam Varo.

"Kalian berdua sama saja! Bersihkan toilet atau saya panggil orang tua kalian!"

"Jangan Miss!"ucap keduanya bersamaan.

"Cepat sekarang perginya!"

"Miss cantik deh, jangan ya, kan toilet bau."Kevan mencoba merayu Miss Desi.

"Jangan pasang wajah imut kamu itu saya nggak akan tertipu! Sekarang cepat bersihkan."

Kevan menatap Kevin yang tertawa atas penderitaan yang dideritanya sekarang.

"Ya udah deh."

"Saya mah oke aja Miss."

Varo merangkul Kevan tapi Kevan mencoba melepaskannya."Nggak usah pegang pegang."

"Iss ini nggak boleh itu nggak boleh semua nggak boleh!"kesal Varo .

"Mana ni toilet nya?"Ucap Kevan mengalihkan pembicaraan.

"Ayo ikut gua!"Varo segera menarik Kevan dengan berlari.

"Eh jangan lari jalan aja!"

Varo tidak memperdulikan ucapan Kevan dia menarik Kevan menuju toilet .

"Nah ini dia!"

"Bego! Ngapain Lo narik gua kayak gitu!"Kevan menetralkan nafasnya yang ngos-ngosan.

"Katanya tadi mau ketoilet, bentar lagi kita mau istirahat makanya harus cepet!"

"Ya nggak usah lari juga!"

"Ni Lo bersihin yang sebelah kiri ,gua yang kanan."Varo memberikan sikat pembersih pada Kevan.

Kevan dengan mau tak mau menerimanya."Nasib nasib baru juga baru masuk sekolah!"

"Nggak apa apa sayang kita bisa berduaan lebih lama."

"Apaan sih! Udahlah gua mau bersihin ini dulu."

"Ya  Sayang."

Kevan memutar bola matanya malas, capek sekali mau memarahi Varo.

Mereka mulai membersihkan  toilet itu, Varo dari tadi senyum senyum  sendiri saat melihat Kevan.

Varo meletakkan sabun pada lantai dan mulai membersihkan lantai dengan sikat pembersih.

Kevan menyeka keringat yang ada didahinya dengan bajunya,"baru aja gua ngerasain jadi orang kaya malah disuruh bersihin toilet gini."Kesal Kevan.

Kevan berdiri dan ingin menuju wastafel,tapi dia menginjak lantai yang licin dan ingin terjatuh.

"Eh eh ...."

Cup

"Aaaaaaa!"

Transmigrasi : Gua bukan Gay (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang