Bab 51

14.2K 993 28
                                    

Kevan berjalan dengan perasaan yang senang walaupun dia berjalan dengan sedikit menyeret kakinya tapi dia senang sekarang karena sialnya sudah hilang.

Tapi ada yang aneh, kenapa dari tadi banyak orang yang melihatnya.

"Kenapa ya? "

"Atau gua jalannya kayak gini!"

"Sialan! Ini semua gara gara Kaesar bencong itu!"

Kevan menghentikan langkahnya merasa lelah karena terlalu jauh berjalan.

"Gimana ya gua pulangnya?"

"Ehem permisi adek yang imut?"

"Anjing!"Kevan memegang dadanya saat disebelah tiba tiba ada seorang laki laki.

"Ngagetin aja Lo! "

Laki laki itu hanya cengengesan,"Lo mau kemana manis?"sambil mencolek dagu Kevan.

"Apaansih Lo! Jangan pegang pegang ya!"Kevan menatap laki laki itu dengan mata yang melotot."

"Ihhh tambah gemes! Mau jadi uke gua nggak!"

"Ha!"

Apa Kevan tidak salah dengar,"Gila ya Lo! "Kevan bergedik ngeri, dia berjalan dengan cepat pergi dari sana.

"Eh tunggu, mau jadi uke gua ya please!"

Kevan melepaskan tangannya yang dipegang oleh laki laki didepannya ini.

"Sialan lepasin! Nggak sehat ya Lo! Gua ini normal!"

"Nggak percaya! Pokoknya Lo harus jadi uke gua!"

"Nggak boleh!"

Kevan melihat dibelakang laki laki itu banyak lagi laki laki yang lain sangat banyak mungkin sekitar dua puluhan atau lebih.

Ada juga ibu ibu yang juga ada disana.

"Dek kamu jadi pacar saya aja ya!"ucap pria yang memakai setelan kantor.

"Dek mau nggak jadi pacar anak saya , kebetulan saya fujo ini, mau ya dek!"ucap ibu ibu yang banyak emas dipergelangan tangannya.

"Nggak bisa! Saya dulu buk! Saya udah liat dia jalan dari tadi! Pokoknya dia harus jadian sama saya!"

"Enak aja kamu! Pokoknya dia harus jadi pacar anak saya!"

"Apaansih kalian saya lebih kenal dulu sama dia! Dek kita pulang yuk!"

"Aaaaaa!"

Kevan berlari terbirit-birit meninggalkan orang gila yang ada dibelakang sana.

"Tunggu dulu dek!"

"Aaaaa gua bukan gay! Tolong!"Kevan berlari sekencang mungkin sesekali dia melihat kebelakang karena disana masih banyak yang mengejarnya.

"Anjing ! Kok jadi gini! "Kevan melihat kekiri dan kekanan disana ada persimpangan, dia memiliki kekiri dan bersembunyi dibalik tong sampah.

"Adek lucu ! Dimana kamu!"

"Sayang kita pulang ya!"

"Nak imut sini sama ibuk, ibu nyari jodoh buat anak ibu yang same, top  markotop pokoknya!"

"Kemana uke imut tadi? Kok nggak ada!"

Kevan menatap orang orang yang ada didepannya itu dengan takut, dia menutup mulutnya agar tidak bersuara.

"Kok jadi gini ! Bukannya nggak ada lagi yang bisa deketin gua selain cewek! Wah parah ni! Ternyata kakek itu dulu palsu!"

"Emang anjing! "Kevan menatap kembali orang orang itu, ternyata mereka sudah pergi, dia menetralkan nafasnya.

"Untung udah pergi! "

"Sialan! Tahu gitu ngapain gua kedukun! Untung nggak bayar! "

"Kalo bayar habis duit gua cuma bayarin dukun palsu!"

"Katanya gua nggak suka lagi! Tapi kok ini tambah sial!"Kevan mengusak rambutnya kasar.

"Bunda, ayah! "

"Iya sayang."

"Anjing! Eh apaan ni!"Kevan terkejut saat seseorang yang memeluknya dengan tiba tiba.

"Apa sayang, anak ayah merindukan ayah, sini ayah angetin."orang itu tambah memeluk Kevan erat.

Kevan melirik kesamping seketika dia membulatkan matanya tidak percaya orang disampingnya ini sangatlah berpenampilan acak-acakan, rambut yang kusut, serta baju yang compang camping.

"Aaaaa orang gila!"

Transmigrasi : Gua bukan Gay (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang