Bab 76

9.4K 721 38
                                    

Kevan berlari kearah taman belakang sekolah, dia tidak mau melihat para ahli, pasti mereka akan menanyakan hal yang sama.

"Nggak mau gua jawab!"

"Laper banget gua, tadi niatnya kekantin mau makan malah nggak jadi!"

Kevan melihat sekitar, tidak sengaja pandangannya jatuh pada pohon mangga yang banyak sekali buah disana dan buahnya juga bewarna kuning.

"Ya ampun! Kok gua baru tahu kalo ada mangga! Udah sering gua kesini tapi malah tahu sekarang! Tahu gitu napa nggak dari dulu gua tahu tuh mangga!"Kevan dengan semangat menuju arah pohon mangga.

Pohon mangga itu tidak tinggi ataupun rendah, dia rimbun tapi buahnya ada diatas semua, batang pohon yang sadikit menjuntai kebawah tidak ada terdapat buah.

"Manjat aja kali ya."Untuk Kevan yang sudah terbiasa mengganti genteng tentu saja hal ini akan mudah, soalnya dia terkadang akan memanjat pohon untuk menaiki atap yang rumah yang tidak ada tangga, dan di dekat dengan pohon, makanya tak jarang dulu dia akan terluka karena tertusuk oleh kayu atau lainnya.

Kevan memanjat dengan mudahnya, dia bertengger pada pohon mangga yang dahannya lebih besar, takut jatuh jika didahan yang kecil.

"Nah dapet! Gigit aja kali ya, nggak mungkin gua turun lagi pergi kekantin minjem pisau, yang ada gua malah ketemu sama mereka."

Kevan mengigit kulit mangga dan membuangnya sembarangan.

"Enak banget! Manis lagi! Nggak asem! Kalo mangga mpok Siti dulu pasti asem!"Mpok Siti itu salah satu customer Kevan dalam mengganti genteng jadi pasti dia akan meminta mangganya setelah mengganti genteng.

Kevan sudah memakan mangga yang kedua, selain manis, isinya yang sedikit padat itu membuat perut Kevan kenyang apalagi ukuran mangga yang  besar, sebesar telapak tangan Kevan.

"Ergggg! Kenyang banget gua! Makasih pohon, buah Lo enak."Kevan menepuk pelan  pohon yang ia duduki.

"Apa yang kau lakukan."

"Eh anjing! Aaaa!"Karena terkejut Kevan kehilangan keseimbangan dan jatuh kebawah.

"Aduh!"Kevan menutup matanya saat merasakan sedikit rasa sakit pada dadanya.

"Tapi kok empuk."Karena Kevan memejamkan matanya dia membuka sedikit dan melihat apa yang terjadi.

"Cantiknya, kok ada disini?"Kevan terpana melihat wajah laki laki cantik yang ada dikantin ada dihadapannya, siapa lagi jika bukan Sean.

Lama bertatapan Sean mendorong tubuh Kevan yang ternyata jatuh pada tubuhnya.

Kevan yang juga baru sadar bangkit dengan cepat,"eh cantik, gua nggak sengaja, Lo nggak apa-apa kan?"Panik Kevan yang melihat jika Sean sedikit meringis.

Kevan lupa jika dia habis memegang mangga jadi tangan bekas memegang mangga itu mengusap seragam yang dipakai Sean membuat seragamnya menjadi kuning.

"Eh eh gua nggak sengaja, maaf ya."Kevan melihat wajah Sean yang hanya datar." Gua habis makan mangga, maafin ya, gua ganti deh, yok ke koperasi beli lagi."Ajak Kevan memegang tangan Sean.

Sean melepaskan tangannya yang dipegang oleh Kevan," kau harus bertanggung jawab."Ucapnya.

"Iya iya, gua tanggung jawab cantik,yok!"Kevan menarik tangan Sean." Kesempatan bagus buat deketin Sean nih gua nggak akan sia-siain! Ok Kevan Lo harus buat Sean klepek-klepek sama Lo! Udah itu gua bakal jadi pihak atas dan dapet pacar cantik! Semangat Kevan! Nanti apa gua ajakin jalan sekalian aja ya biar lancar? Ok nanti aja kalo gitu."Pikirnya.

Sedangkan dalam pikiran Sean dia sedikit girang."Kau harus bertanggung jawab karena aku mulai menyukaimu."

Transmigrasi : Gua bukan Gay (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang