Bab 93

7.9K 437 2
                                    

Kevan mengutuk dirinya sendiri saat mengingat dirinya pasrah disodok oelh Sean.

"Anjing malu banget gua! Gimana gua ketemu sama dia nanti! Bodoh Kevan! Seharusnya Lo nggak main sama Sean! Padahal Lo udah bilang kalo Lo  pihak atas sama Sean! Masa gua udah ngomong gitu malah jadi pihak bawah! "

"Bodoh Kevan! Tolol banget!"Kevan memukul wajahnya yang memerah karena malu.

"Eh udah jam berapa ni? Buset udah mau jam tujuh aja! Tumben banget nggak ada yang ngajak gua turun sarapan."Heran Kevan, biasanya pasti kembar ataupun Kaesar pasti masuk kedalam kamarnya tapi ini tidak ada.

Kevan mengambil tasnya dan turun kebawah, tapi saat dia melihat kebawah tidak ada siapapun disana.

"Loh mana orangnya?"

"Bi! Bibi!"

"Eh iya tuan muda, ada apa ya?"Tanya maid yang baru saja ingin menuju ke dapur.

"Ini orang orang pada kemana ya bisa? Kok sepi?"

"Setahu saya mereka sudah pergi semua tuan muda, mungkin tuan muda bangunnya kesiangan jadi mereka meninggalkan tuan muda."

"Ya udah makasih bi."

Maid itu hanya mengangguk sebagai jawaban dan pergi dari sana.

"Aneh banget! Nggak biasanya mereka gini, biasanya selalu nunggu gua, udahlah nanti telat lagi."Kevan berjalan kelaut dan melihat suoir yang sudah standby disana.

"Yok pak, nanti telat. "Sambil masuk mobil.

Supir itu hanya tersenyum dan juga ikut masuk kedalam mobil, mulai menjalankan mobilnya keluar dari mansion.

"Pak beneran mereka semua udah pergi?"Tanya Kevan yang masih tidak percaya apa yang dikatakan maid tadi.

"Benar tuan muda, mereka pergi pagi pagi sekali karena ada urusan penting. "Jawab supir itu.

"Penting? Kok gua nggak tahu ya, edeh Kevan Kevan udah bagus Lo sendiri masih nanya mereka."

"Eh eh pak kenapa ni?"Kevan panik saat mobil yang ia tumpangi tiba tiba saja melaju dengan cepat dan sedikit oleng.

"Saya tidak tahu tuan muda, tapi ada yang mengejar kita."

"Hah? Beneran pak? Jangan cepet cepet pak gua mabok!"Kevan menutup mulutnya agar tidak muntah.

Dia melihat kebelakang dan benar saja ada mobil hitam yang mengikuti mereka.

"Siapa pak? Begal ya?"

"Saya tidak tahu tuan muda, pegangan saya mau melaju."

"Aaaaaa! Pelan uekkk."Kevan tidak dapat menanhan muntahannya karena memang mobil itu melaju sangat cepat.

Ciiiiiiitttt...

"Anjing!"Badan Kevan terlambung kedepan karena suoir tiba tiba berhenti.

"Pak! Lo mau buat gua mati ya!"Kesal Kevan.

Kevan panik saat tiba tiba saja jendela mobilnya diketuk kasar oleh orang berpakaian hitam dan bertopeng.

"Pak pak ini gimana! Begak nya turun!"

"Saya juga tidak tahu tuan muda, tunggu didalam saja."Ucap supir itu lalu keluar dari mobil.

"Eh eh pak jangan! Nanti bapak mati lagi! Pak!"Kevan menggapai tangan pak supir tapi sulit itu lebih dulu keluar.

"Ini gimana! Gua harus telepon daddy! Iya iya telepon daddy!"Kevan ingin mengambil ponsel tapi tiba tuan saja ada yang membuka pintunya dan menariknya keluar.

"Aaaaaa! Tolong! Begal ada begal! Tolong!"Kevan mencoba menendang orang orang yang berpakaian hitam ini tapi mereka bisa menghindarinya.

Kevan bisa melihat jika pak supir juga sudah pingsan dan tergeletak ditanah hal itu membuatnya bertambah panik.

"Tolong! Emmmm!"Mulut Kevan dibekap oleh salah satunya dengan kain yang membuat Kevan seketika melotot, dia merasa pusing dan tak lama dia melirik ketanah dan ditangkap oleh orang itu.

Kevan pingsan, orang itu langsung membawa Kevan masuk kedalam mobilnya.

Mobik melaju dengan cepat meninggalkan tempat kejadian, tak lama mobil itu tiba pada sebuah bandara, mereka membawa Kevan dan mengurus segalanya, setelah itu membawa Kevan kedalam pesawat.

Transmigrasi : Gua bukan Gay (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang