Bab 63

11.6K 691 7
                                    

Sudah dua jam Kevan tidak keluar dari kamar mandi, Axel juga hanya mendegar Kevan mengumpat dan menangis dan hal itu membuat dia khawatir.

"Apa gua salah ya?"

"Tapi gua nggak tahan."

"Apa Kevan sakit banget ya?"

Axel tahu pasti pertama melakukan itu akan sakit, pasti Kevan sekarang ini menahan sakitnya.

"Gua harus tanggung jawab, nanti gua bakal kasi tahu mommy soal ini."

Axel sudah membersihkan dirinya, dia membersihkan dirinya pada kamar lain.

"Gimana Xel?" Tanya Aca yang baru saja tiba bersama Karina.

Axel menggelengkan kepalanya tanda belum tahu jika kapan Kevan akan keluar.

Karina dan Aca memandang satu sama lain, mereka juga bisa mendegar jika Kevan masih saja mengumpat, tapi ya gimana mereka juga senang saat menyaksikan hal itu.

Axel sempat bertanya apa Karina dan Aca melihat dirinya dan Kevan, jawaban Aca dan Karina tentu saja tidak melihat, mereka baru saja tiba dan bertanya kenapa Kevan malah mengurung diri di kamar mandi.

Axel hanya menjawab jika Kevan sedang merajuk karena permintaan dirinya tidak dituruti.

"Kevan tidak apa apa tapi kenapa kau mengatakan jika dia kecelakaan?"Bingung Axel pada Karina, pasalnya Karina mengatakan jika Kevan terluka parah hingga akhirnya dia pergi kerumah Aca dan melakukan itu.

Aca dan Karina memandang satu sama lain.

"Ehm itu... itu aku maksudnya aku tadi Kevan hampir kecelakaan dan terluka parah gitu kan Ca?"Karina menyenggol lengan Aca agar setuju dengan ucapannya.

"Eh iya iya, bener apa yang diomongin Karina, Kevan hampir kecelakaan."Aca hanya cengengesan dia melirik Karina dan mereka sama sama tersenyum.

Axel mengagukkan kepalanya tanda paham, mungkin dia saja yang salah dengar, tapi setidaknya dia bisa melakukan hal itu pada Kevan.

Axel memandang kearah pintu kamar mandi yang masih saja tertutup, hal itu membuat dia bertambah khawatir karena suara Kevan tidak terdengar lagi.

"Kevan!"

"Bentar gua ambil kunci cadangan dulu."Aca    berjalan kearah meja dan membuka laci, dia mengambil kunci cadangan dan memberikannya pada Axel.

Karina yang melihat itu hanya memandang datar kearah Aca,"Kenapa ngga dari tadi!"

Aca hanya mengaruk kepalanya yang tidak gatal,"lupa."ucapnya sambil cengengesan.

Axel menerimanya dan mencoba membuka pintu kamar mandi.

"Kevan?"

Masih terdengar suara air didalam sana, setelah melihat sekeliling Axel melihat kebawah seketika mata Axel melebar saat melihat Kevan yang sudah terbaring dilantai.

"Kevan!"

Aca dan Karina yang mendegar teriakan dari Axel segera melihat tapi mereka langsung keluar saat Kevan masih dengan tubuh polosnya.

Axel sebenarnya menahan nafasnya agar tidak membangkitkan kesayangan miliknya, tapi ini lebih penting, Kevan saat ini pingsan.

Axel mencoba mengangkat Kevan dan membawanya kekasur Aca, dia menyelimuti Kevan dengan selimut.

"Kita kerumah sakit!"Axel segera membawa Kevan keluar.

"Kevan kenapa Cok?"

"Gua nggak tahu!"

Karina dan Aca sedikit panik melihat itu mereka segera mengikuti Axel.

Axel membawa Kevan kebawah, dia berjalan keluar dan memasukkan Kevan kedalam mobil Aca.

Karena kunci mobil Aca masih berada dimobil hal itu membuat Axel segera membawa mobil Aca tanpa meminjam lebih dulu.

Dia membawa Kevan kerumah sakit dengan cepat.

"Gimana nih? Jangan jangan Kevan drop lagi karena dibobol dua kali!"Ucap Aca khawatir.

"Iya, baru dua belum berlima! Kalo berlima bisa bisa Kevan ...aduh!"Karina memegang kepalanya yang ditabok oleh Aca.

"Nggak usah mikir itu dulu bego! Ini kita kerumah sakit dulu!"

"Eh iya iya ,ayok makanya!"Karina dan Aca masuk kedalam mobil Karina dan mengikuti  Axel dari belakang.

Transmigrasi : Gua bukan Gay (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang