Bab 11

41.8K 3.5K 111
                                    

Kevan berbalik ingin menuju ke wastafel ingin mencuci tangan tapi tiba-tiba lantai yang licin membuat dia akan terjatuh .

"Eh eh ...."

Cup

Hening ,sampai Kevan sadar jika dia mencium sudut  bibir  Varo .

"Aaaaaa!"Kevan membolakan matanya dia mundur tapi karena lantai yang licin dia terjatuh dan menarik tangan Varo.

Cup

Bibir Varo mencium dahi Kevan karena terjatuh diatasnya.

"Aaaaaemmm"Varo menutup mulut Kevan dengan cepat.

"Jangan teriak ,nanti orang dateng kirain kita lagi ngapain."

Kevan menarik tangan Varknyang menutup mulutnya."Kenapa Lo nyium gua!"

"Lah bukanya lo dulu  yang nyium gua?"

"Apa Lo bilang! Awas!"Kevan mendorong Varo dari atas tubuhnya ,dia bangkit dengan memegang dinding ,"nggak ada ya gua nyium Lo ! Gua nggak sengaja jatuh karena licn! "

"Nyium juga nggak apa apa kok Abang mah rela."Varo mengedipkan matanya pada Kevan.

"Ueeek gua geli ."Kevan menuju wastafel mencuci wajahnya ,terutama bibirnya .

"Apa sih lebay banget ,kan nyium doang ,apalagi nyium gua ,Lo nggak tahu seberapa banyak cewek cewek yang ingin gua cium tapi nggak gua kasi demi ayang didepan mata ."

"Nggak jelas banget sih! Mimpi apa gua semalem nyium cowok!"Kevan menggelengkan kepalanya dan kembali mencuci muka.

"Biasanya Lo nggak masalah tuh gua cium ."

Mata Kevan melotot ,apa dia bilang biasa ? Apa Kevan ini buta ? Ini cowok masa sesama  cowok  saling cium cium kalo cewek ya wajar.

"Lo gila ya! Mana ada gua ngelakuin itu!"

"Lah bukannya Lo hilang ingatan? Jadi Lo lupa , malahan Lo yang nyiumin gua tiap hari."Varo menahan senyumnya saat melihat Kevan ingin mengeluarkan bola matanya saat mendengar itu ,"siapa suruh nggak mau  nerima ciuman dari gua ,gua kerjain sekalian"pikir Varo tersenyum menang.

"Apa iya ya? Eh kenapa gua jadi bingung apa bener Kevan nyiumin Varo tiap hari ? Nggak ada kok dinovel kalo Kevan nyium Varo tiap hari."Kevan termenung memikirkan apa yang dimaksud Varo .

"Nggak Lo bohong kan! Mana ada gua ngelakuin itu!"Kevan bergidik ngeri ,dia kembali mencuci bibirnya,"bibir gua! Gua aja belum pernah nyium cewek masa nyium cowok duluan sih!"kesal Kevan yang membuat Varo senang.

"Jadi Lo cuma nyium gua?"

"Apaan sih Lo ! Ngaco!"

"Itu tadi Lo bilang nggak pernah ciuman sama cewek berarti gua dong yang pertama! Jadi sekarang kita jadian ayok!"Varo mengenggam tangan Kevan membuat Kevan menariknya kembali.

"Gila ya Lo ! Amit amit jadian sama Lo ! Gua normal ,Lo gay ya?"

"Iya ."jawab Varo dengan santainya,"gua ngegay cuma sama Lo!"

"Anjing! "

"Ayo jadi pacar gua."Varo memajukan bibirnya ingin mencium Kevan.

Plak..

"Ih nggak mau gila ! Gua bukan Gay!"Kevan berlari dari sana meninggalkan Varo .

Varo mengusap  bibirnya yang ditampar oleh Kevan ,"nggak akan gua cuci ,nggak nyangka bisa nyium Kevan sedeket itu ,gua jadi tambah cinta ."hati Varo berbunga bunga dengan pipi yang memerah."Kevan tunggu kakanda!"Varo juga mengejar Kevan yang sudah pergi.

Kevan berlari dan sesekali melihat kebelakang ,"gila temen Kevan pada nggak sehat semua! "

Saat sampai dibelokkan dia tidak sengaja menabrak orang.

"Aduh!"

"Siapa sih ,ngalangin orang jalan aja!"Kevan melihat siapa yang menabraknya.

"Lo !"Amarah Kevan tambah menjadi melihat orang didepannya ini.

Axel ,orang yang ditabrak Kevan adalah Axel.

Sedangkan Axel hanya bingung melihat Kevan yang sepertinya marah kepadanya.

"Mau gua bejek bejek muka Lo itu!"

Axel menaikkan alisnya bingung emangnya dia salah apa.

Kevan marah karena dia ingat ditolak oleh Chelsea karena mengikuti cara nembak Axel .

"Emangnya aku kenapa ?"

"Kenapa kenapa ! Gara gara lo gua ditolak sama Chelsea!"geramnya saat ingat hal itu.

"Chelsea ?" Axel saja tidak tahu siapa itu Chelsea.

Perempuan yang suka padanya banyak ,apa Kevan marah padanya karena suka dengan Chelsea salah satu perempuan yang menyukainya, pikirnya .

"Memangnya siapa Chelsea?"

"Nggak perlu Lo tahu! Awas gua mau pergi!"

Kevan mendorong sedikit Axel yang sedikit lebih tinggi darinya itu.

Saat Kevan akan pergi tangannya ditahan oleh Axel.

"Apaansih ! Gua mau pergi!"

"Baju ."

Kevan hanya cengo ,apa ini ? Apa ini main tebak-tebakan ? Jika iya dia tidak bisa menjawabnya ,dia bingung dengan ucapan singkat dari orang yang bernama Axel ini.

"Panjang dikit napa ,pendek bener Lo ngomong!"ketua Kevan mendelik melihat Axel.

Axel menghela nafas ,tanpa berlama lama dia membawa Kevan bersamanya.

"Eh eh mau kemana?"

Axel tidak menjawab dia menarik Kevan agar berjalan seiringan dengannya.

"Gua nanya  ini !"

Mereka sampai pada ruang ganti baju untuk anak basket.

"Ngapain Lo bawa gua kesini!"

"Buka baju kamu."

Kevan menutup dada dengan kedua tangannya,"Lo mau merkosa gua ya!"

Axel sedikit melebarkan matanya,hey dia tidak berpikiran kesitu .

"Buka ,baju basah. "

Kevan mengerutkan keningnya setelah itu meraba bagian belakangnya ternyata bajunya basah karena jatuh tadi.

"Bilang dong! Main mau buka baju aja."

Kevan segera membuka seragam yang dipakainya membuat Axel membalikkan badannya.

"Mana bajunya? Lo mau minjemin gua baju kan?"ujar Kevan yang melihat Axel masih berdiam diri.

Axel membuka loker pribadinya ,dia segera mengambil Hoodie dan memberikannya pada Kevan.

"Makasih."Kevan segera memakai Hoodie itu ,"besar dikit tapi nggak apa apa lah ,gua kekantin dulu ya ,makasih Hoodie nya. "Tapi setelah itu Kevan terdiam ,"ngapain gua ngomong sama dia ! Gara gara dia gua kena tampar Chelsea! "Pikirnya setelah ingat kembali.

Kevan pergi dari sana dengan cepat.

Axel segera berbalik dan menatap kepergian Kevan ,dia memegang dadanya."Gua sakit jantung."

Transmigrasi : Gua bukan Gay (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang