Bab 46

18.5K 1K 19
                                    

Kenzo dan Kenzi sekarang tengah dilanda kebingungan, rasa khawatir juga ada didalam diri mereka.

Bukan tanpa sebab, Kevan sekarang tidak ada kabar, Karina dan Kaesar juga tidak memberitahu mereka tentang informasi Kevan berada dan hal itu membuat mereka menelepon teman teman mereka termasuk Varo dan Kevin, mana tahu mereka mengetahui dimana kebe Kevan.

Sekarang sudah menunjukkan pukul dua  yang berarti sudah mulai pagi.

"Gimana udah ketemu Kevan nya?"Tanya Kenzo pada Kevin.

"Nggak ada gua udah cari diseluruh pasar malem nggak ada juga, ni si Kevan kemana sih? Lo beneran nggak kalo Kevan kepasar malem?"

"Benerlah! Kalo nggak percaya tanya aja ni Kenzi, Lo denger juga kan kalo Kevan bilang dia masih kepasar malem tadi!"

"Ya, itu juga dari jam tujuh tadi!"ujar Kenzi sambil menelpon Kevan kembali." nggak aktif lagi! "

"Ayang gua! Apa kena culik om om botak ya?"Varo juga bersedih terbukti jika pipinya basah karena ati matanya yang mengalir.

"Kalo diculik om om jangan jangan nanti Kevan disodok dong?"Perkataan Denis membuat semua mata mengarah padanya.

"Jangan ngomong sembarangan ya! "Marah Kenzi pada Denis, dia tidak rela jika Kevan disodok oleh om om.

Axel dan Faris juga menatap tajam pada Denis yang berbicara sembarangan.

"Nggak boleh! Seharusnya gua dulu yang nyodok Kevan!" Teriak Varo yang membuat mereka tidak suka, hey mereka juga mau.

"Kurang ajar ya Lo! Nggak boleh!"marah Kenzo dan ingin mencekik Varo.

Varo menghindar dia menatap Kenzo dengan tajam,"Apaansih! Itu pacar gua ya! Terserah gua!"

"Mulut Lo minta ditabokin ! Kevan itu pacar gua!"Bantah Kevin, kemarin saja dia sudah mencium Kevan, itu artinya dia sudah menjadi pacar Kevan bukan?

"Nggak waras! Kevan pacar kita ya kan Denis!"ucap Faris sambil merangkul Denis dan Denis pun setuju.

"Bangsat ya Lo ! Lo udah ada Denis malah mau ngejar Kevan!"Kenzi mendelik, mereka sudah tahu jika Faris dan Denis pacaran, awalnya mereka syok tapi ya sudahlah, itu mau nya Faris dan Denis mau diapakan lagi.

Axel memutar matanya malas, dia malas berbicara sekarang, yang dia khawatirkan adalah Kevan, Kevan belum juga mengaktifkan handphonenya, dia jadi was was, apalagi saat Denis mengatakan jika Kevan bisa saja melakukan hal itu pada om om." Kevan gua khawatir banget! Kenapa Lo nggak ngangkat telepon gua sih! Kalo om om yang mau merkosa Lo gimana! Kan gua belom nyoba!"

"Gimana kalo kita tanya Miss Desi?"celetuk Kevin yang membuat semua mata mengarah padanya aneh.

"Kenapa nanya Miss Desi? Bego!  Nggak mungkin Miss Desi tahu dimana Kevan! "Ucap Kanzo .

"Lo yang bego! Lagian gua ngomong gitu bukan tanpa alasan! Kevan kan terus aja ngedeketin Miss Desi,mana tahu sebelum dia kesini dia ketemu sama Miss Desi dulu."

Ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh Kevin ini.

"Emangnya Miss Desi mau ngangkat telepon dari kita? Ini udah subuh mungkin dia udah tidur! Huhu ayang ! " Varo mengusap air matanya dengan kasar.

"Coba saja."ucap Axel yang setuju dengan perkataan Kevin.

"Siapa yang nelpon Miss Desi?"tanya Faris.

"Gua aja."Kevin mencari nomor telepon Miss Desi dan menghubungi nya, tiga panggilan tidak terjawab hingga panggilan keempat Miss Desi mengangkat teleponnya.

"Kevin! Kamu ini ! Kenapa nelpon subuh subuh! Kalau mau nanya pelajaran besok saja! Saya ini lagi tidur!"teriak Miss Desi membuat Kevin menjauhkan handphone miliknya.

"Sorry Miss, ini soalnya penting banget. "

"Kamu ini! Penting apa!"Miss Desi yang diseberang sana hanya mendengus, apalagi dia baru saja belum lama tertidur karena harus memeriksa lagi pekerjaan rumah dari murid muridnya.

"Em tadi apa Miss ketemuan sama Kevan?"

"Kevan?"

"Ya miss apa tadi Miss ketemuan sama Kevan? "

Miss Desi terdiam sebentar,"oh iya dia, saya tadi bersama dia tapi setelah itu dia pergi, emangnya kenapa?"

"Beneran Miss! "

"Iya, emangnya kenapa?"

"Itu Miss soalnya si Kevan hilang."

"Apa?"

"Iya Miss, Kevan hilang di pasar malem, kita udah cati tapi belum ketemu."

"Kenapa bisa hilang? Udah dicari ketempat lain belum?"

"Udah Miss tapi belum ketemu."

"Saya juga nggak tahu, coba kamu cari lagi siapa tahu dia ketiduran disana atau sudah pulang lebih dulu, sudahlah saya mau istirahat karena besok masih mengajar."

"Eh iya Miss, sorry ya Miss"Kevin mematikan handphonenya."Dengerkan?"

"Iya ,gimana nih? Pasti daddy khawatir kita belum pulang!"ucap Kenzi.

"Kita jujur aja biar  daddy tahu dan nyari Kevan nanti kalo nggak ketemu kita lapor polisi." Ucap Kenzo dan diangguki oleh mereka.

Transmigrasi : Gua bukan Gay (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang