Bab 72

11K 774 24
                                    

Pagi pagi sekali Kevan sudah berangkat kesekolah, dia tidak mau melihat keluarganya dan menayakan hal yang sama,  sangking paginya dia pergi kesekolah pukul empat pagi.

Dia meminta agar supir mengantarnya kesekolah jika tidak bagaimana bisa dia berada disini, memakai ojol? Bisa saja tapi ini masih subuh mana ada yang mau menerimanya.

Bukan hanya para abangnya yang tidak terlihat, bahkan seluruh penghuni sekolah juga belum datang.

"Kok gua jadi merinding."Kevan mengusap tengkuknya yang diterpa angin sungguh sangat membuat bulu kuduknya berdiri.

Kevan berada ditaman sekolah sekarang, bagaimana bisa masuk? Ya lewat tangga yang ada dibelakang sekolah, sebenarnya Kevan baru tahu juga karena melihat orang orang bolos lewat belakang sekolah, dia kira orang orang itu melompat dan memanjat tak tahunya ternyata memang disana sudah terdapat tangga yang memudahkan mereka untuk kabur.

"Nyesel gua pergi pagi buta gini! Udah nggak ada siapa siapa udah itu gelap lagi!"

Kevan mencoba mengalihkan perhatiannya pada ponsel yang baru dikeluarkan dari sakunya.

Setelah mengutak-atik ponsel miliknya Kevan melihat lagi jam disana ternyata sudah jam lima lewat dua puluh.

"Lama banget! Ini kapan jam tujuhnya!"Rasanya Kevan sudah menunggu bertahun-tahun." Udah gitu banyak nyamuk lagi!"

Biasanya jam enam pagi sekolah sudah dibuka oleh penjaga sekolah karena memang waktunya, Kevan hanya menggerutu kesal, menunggu jam enam saja lamanya minta ampun, dia kembali melihat ponselnya dan mencoba memainkan game sebentar.

Tap

Tap

"Anjing! Kok gua denger suara!"Kevan terkejut bukan main saat smaar samar dia mendengar suara langkah kaki.

"Apa udah ada orang dateng ya? Tapi orang bego mana datang jam lima?"

Kevan melihat sekitar, tidak ada orang tapi ada suara langkah kaki.

"Apa hantu? Tapi hantu kan nggak napak!"

Baiklah Kevan takut sekarang, apa benar benar hantu, dia kan tak.. eh maksudnya tidak berani.

Tubuh Kevan menegang saat suara langkah kaki itu semakin mendekat.

"Ok Van balik badan terus intip kalo hantu lo harus cepet cepet kabur!"Kevan menutup matanya dan ingin berbalik sedikit demi sedikit.

Kevan membuka sedikit matanya,"Anjing!"Kevan mundur hingga jatuh kebelakang.

Kevan menutup wajahnya saat melihat didepannya ada seseorang, dia menetralkan nafasnya dan melihat kebawah.

"Napakkan? Kalo nggak napak hantu ni berarti!"Kevan memperhatikan kaki orangnya didepannya ini.

"Untung napak."

Kevan mendogak dan ingin memarahi orang yang telah membuat dia terkejut.

"Lo....."

Deg

Kevan terdiam saat melihat wajah orang didepannya ini, sungguh tidak bisa dipercaya, bagaimana dia tidak bisa melongo jika orang didepannya ini sangat cantik, Kevan melihat kebawah tapi orang didepannya ini memakai celana, dia melihat keatas lagi tapi wajahnya cantik.

Apa ini yang disebut dengan uke?

"Apa yang kau lihat?"Sinisnya yang membuat hati Kevan sedikit berdetak.

"Lo cantik banget."ucap asal Kevan yang membuat laki laki itu sedikit melebarkan matanya.

"Gila!"dia pergi dari sana meninggalkan Kevan sendirian.

"Astaga! Apa dia emang cowok? Tapi kenapa cantik? Kok bisa ada cowok cantik!"Kevan mencoba berdiri dan melihat laki laki tadi sudah menghilang.

"Cantik banget Cok! Baru pertama kali gua liat ada cowok secantik dia!"

"Ok karena gua mulai mencoba jadi gay eh ehem maksudnya mengenal gay jadi untuk pertama nyoba gua mau nyoba kedia!"

"Ok Kevan Lo harus jadi pihak atas!"Tekad Kevan.

Transmigrasi : Gua bukan Gay (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang