Bab 26

23.4K 1.8K 15
                                    

Kevan tidak tahu dimana dia sekarang , mungkin tersesat ,dia berjalan cukup jauh dari taman hingga dia sampai pada jalan yang yang tidak dia kenal.

"Duh gimana ni? Ni pasti gara gara si Faris sama Denis ! Tersesat kan gua! Udah nggak tahu jalan pulang kearah mana , handphone mati pula !"

"Keknya sial gua bertubi tubi deh!"

Kevan merenggut kesal , cobaan apalagi ini ,mau nanya sama orang dia malu ,udah coba tadi ,ada sih yang berhenti tapi mereka tidak mau mengantarnya takut begal atau apalah.

"Masa muka kayak gini dibilang begal ! Emang nggak ada otak tu orang!"

"Laper banget ! Tahu gitu gua nggak pergi dari rumah."

Kevan duduk di samping jalan , tidak perduli kotor atau tidak ,dia sudah capek karena berjalan dari tadi.

"Siapapun ! Gua mau pulang ! Mau makan laper banget!"

Kevan menatap kedepan , sepertinya doanya terkabul ,dia melihat ada mobil yang berhenti .

Kaca mobil dibuka dan terlihat seorang pria .

"Kayak kenal ,tapi siapa ya?"bingung Kevan.

"Kevan? Kenapa kamu disini?"

"Eh em om yang tadi ngobatin saya kan?"

Daniel hanya tersenyum ,dia tahu jika Kevan amnesia karena dia yang memeriksanya,dokter yang mengobati Kevan , sekaligus sahabat dari Kendrick.

"Kamu ngapain disini?"

"Em jalan jalan aja om."ucap Kevan cengengesan ,dia tidak mungkin mengatakan jika dia tersesat.

"Memangnya sudah sembuh ? "

"Udah ,ini udah sehat."sambil menunjukkan dahinya yang berkeringat.

Daniel mengarahkan tangannya memegang dahi Kevan ,"bagus kalo gitu , sekarang mau kemana ? Mau dianterin pulang?"

"Nah pas ini ! Peka banget om om satu ini ."pikir Kevan senang karena dia akhirnya tidak akan jalan kaki .

"Boleh deh om ,tapi nggak ngerepotin kan?"Kata Kevan rejeki jangan ditolak mungkin nggak tahu malu tapi dari pada capek sampai betis naik dia juga nggak sanggup.

"Nggak ,jalan kemansion kita sama ,naik."

Kevan segera naik kedalam mobil Daniel.

"Makasih ya om."

"Hm"Daniel segera membawa mobilnya ,didalam mobil itu tersadar hening karena Kevan fokus dengan pikirannya begitu juga dengan Daniel.

"Laper banget gua ."Kevan mengusap perutnya , rasanya sudah tidak makan berhari-hari.

Bunyi dari perut Kevan membuat Kevan meringis pelan ,dia malu tapi ya mau bagaimana .

Daniel hanya memaklumi ,"saya juga lapar habis pulang bekerja ,gimana kita makan dulu sebentar."

Mata Kevan berbinar ,tentu saja dia akan menerimanya,"mau !"

Terlalu bersemangat ,Kevan berdehem singkat ,"mau "ucapnya dengan nada sedikit rendah.

"Ok kita ,cari makan dulu."

Kevan tidak sengaja melihat ada gerobak sate dipinggir jalan ,"itu aja om ,itu lebih deket dari yang lain."

Daniel hanya mengiyakan ,dia menepikan mobilnya ,agar tidak mengahalangi jalan.

Belum berhenti saja Kevan sudah keluar ,dia segera memesan ,sate dengan porsi besar.

"Itu ya bang ,om om yang pake jas dokter itu yang bayar."

Penjual sate itu mengangguk saja.

Sungguh tidak tahu malu Kevan ini ,Daniel saja belum menawarkan jika dia akan mentraktir Kevan.

Kevan langsung memakan sate dengan lahap ,"laper banget gua."

Daniel juga duduk disebelah Kevan , tidak berbicara hanya ikut makan karena dia juga lapar dia juga belum makan karena terlalu banyak pasien yang harus dia urus , sesekali dia hanya tersenyum tipis melihat anak temannya ini sangat lucu.

Transmigrasi : Gua bukan Gay (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang