Bab 90

8.1K 485 25
                                    

Kevin mengecup bibir Kevan sebentar dan setelah itu mulai melumatnya, rasa yang sama saat dia mencoba mencium Kevan waktu itu, enak.

Varo yang  tak mau kalah mulai mencium nipple Kevan dan mulai menj*latinya, seperti bayi.

Saat Varo melihat ada tanda disamping put*ngnya Kevan matanya melotot tidak terima, "enak aja tandain ayang gua!"Varo meny*dot dan mengh*sap kuat dan membuat tanda disana.

Kevin mulai membuka mulut Kevan dan memasukan lid*hnya kedalam mulut kevan meneliti setiap sudut isi dalam mulut itu.

Lidahnya meny*dot lidah Kevan yang hanya diam saja disana, dengan memainkan lidahnya menari sesekali mentransfer sal*vanya pada Kevan dan menghi*ap kembali hingga menelannya, tangannya mulai meraba dada Kevan dan menyentuh benda kecil yang sepertinya sedikit tegang itu.

Memutar pelan sesekali meremasnya, lidahnya  sesekali menj*lati dagu Kevan hingga sampai leher dan membuat tanda disana.

Varo mulai keatas dan mencium bibir Kevan dengan lembut merasakan sal*va yang ditinggalkan oleh Kevin tanpa rasa jijik yang menerpa dirinya.

Memainkan apa yang ada didalam sama membuatnya Varo ketagihan.

Tubuh Kevan terasa tegang dan nafasnya memberat tapi tidak ada tanda tanda akan sadar.

Kevin membuka celana yang di pakai Kevan dan menampakkan tonjolan yang membengkak diluar celana dalamnya.

Keringat mulai bercucuran didahi Kevin, rasa penasaran terus menjalar dihatinya, tanpa ragu membuka celana dalam itu dan terlihat kesayangan Kevan yang mulai sedikit menegang.

Kevin melepaskan semuanya dan mulai mengec*p kesayangan Kevan.

Memasukkan kesayangan Kevan pada mulutnya dan merasakan sensasi yang sungguh berbeda, sedikit cai*an yang keluar dari kesayangan Kevan membuat dia candu, dengan rakus dia memperdalam apa yang ia lakukan.

Varo yang ada diatas sana mencoba membuka celananya dan hingga celana dalamnya.

"Maafin kakanda sayang, kakanda sudah tidak tahan."Kesayangan nya sudah menegang itu dimasukkan ke dalam mulut Kevan yang ternganga, mulai memaju mundurkan pinggulnya membuat Varo mendongak, meringis pelan karena rasa baru yang ia rasakan samoai keubun-ubun.

Kevin yang melihat itu juga sudah tidak tahan, sedikit memainkan lidahnya pada b**l Kevan dan memberikan banyak l*dah disana.

Mencoba memasukkan jarinya agar lebih terbiasa dengan benda yang akan masuk pada tubuh Kevan.

Memberikan cairan yang keluarkan dari mulutnya berkali-kali hingga kesayangannya basah dan mulai memasuki lu*ang kecil yang sudah basah akan cairan itu.

"Sssst sempit..ahhh"

Luar biasa, Kevin tidak bisa bergerak, rasanya seperti terbang ke awan melintasi langit ketujuh.

Mencoba memasukkan kembali hingga terdengar bunyi sedikit sobekan disana.

Menetralkan nafasnya, sebentar sebelum menggerakkan pinggulnya maju mundur.

"Nggak kuat..."

Diluar sana Aca dan Karina hanya bisa menutup mulut agar tidak berteriak, sungguh pemandangan yang sangat menakjubkan, bahkan ingin sekali mereka membimbing Kevin dan Varo agar melakukan dengan cara yang berbeda dan tentunya lebih dari pada itu.

"Rekam ca!"Ucap Karina tanpa mengeluarkan suara.

"Gua bahkan mau buat film ini, rasanya gua cocok jadi sutradara film."

Betapa pemandangan yang sangat menyenangkan bagi kaum seperti mereka.

Ada yang ingin seperti mereka?

Transmigrasi : Gua bukan Gay (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang