Extra chapter

13.6K 569 80
                                    

Kevan menghela nafas lelah setelah lama berlarian, dan sekarang dia berada ditempat yang paling aman, mana mungkin ada yang mengetahui dirinya sekarang, karena dia berada diatas pohon kelapa.

Dia duduk pada dahan di dekat  buah kelapa agar dirinya tidak mudah jatuh, jangan lupa jika Kevan itu pandai dalam hal panjat-memanjat.

"Emang gila mereka, masa gua mau ditusuk rame rame! Bisa bisa lubang gua melar nanti!"Membayangkan saja membuat Kevan ngeri.

"Ini juga dimana ya? Masa gua tadi nanya ke orang dia ngomong kap kap,  gua di Cina? Eh Cina bukan kap kap nggak sih?"Kevan sekarang bingung, dia sedikit lapar, ingatkan dia belum makan dari pergi sekolah sampai sekarang, mungkin saja ini sudah sore, lapar sekali.

"Tapi kalo gua turun nanti gua digangbang lagi!"

Kevan memengang pelepah kelapa, sakit sih tapi ya mau bagaimana, turun juga nanti bokongnya juga tambah sakit.

"Bini!"

"Kevan!"

"Ayang!"

Kevan yang mendengar itu segera menyembunyikan badannya agar tidak kelihatan, dia menatap horor pada mereka yang ada dibawah sana.

"Mana ni bini? Apa jangan jangan Kevan tenggelam kelaut lagi!"Ucap Kevin yang langsung diberi pukulan pada kepalanya.

Plak...

"Aduh! Sakit bego!"

"Lo ngomongnya jangan aneh aneh ya! Jangan nakutin!"Kenzo memelototi Kevin yang berbicara sembarangan.

"Huhuhu ayang! Padahal kita udah nikah Lo! Masa kamu nya hilang! Kakanda bahkan sudah menyiapkan kereta kuda buat keliling Thailand."Varo mengelap air matanya yang mengalir.

"Lebay." Itulah yang dipikirkan oleh mereka semua mengenai perkataan Varo.

"Tapi bisa jadi, jangan jangan Kevan lompat lagi kelaut karena kaget mau kita bobol rame rame."Ujar Kenzi yang membuat semua terdiam, bisa jadi,  tadi saja Kevan pingsan, bisa saja Kevan juga syok saat ini dan milih bunuh diri.

"Jaga bicaramu!"Ucap Sean, Kaesar dan Axel bersamaan, berbicara yang tidak tahu arti itu bisa saja akan terjadi hal buruk, tidak baik.

Kevan yang ada diatas pohon yang mendegar itu hanya memutar matanya malas,"sembarangan kalo ngomong, ya kali gua nekat."

Kevan menatap laut yang ada diseberang, "masa gua kesana, emang ngaco! Udah gila kali ya."

Sean menyandarkan dirinya pada pohon kelapa yang tidak jauh darinya, sedikit lelah karena mencari Kevan, apalagi pernikahan ini benar benar mendadak, mengingat Kevan dia tersenyum tipis, ah Kevan nya itu, sangat unik, waktu dia bermain bersama adalah momen yang paling indah bagi dirinya, walaupun dia harus berbagi Kevan dengan yang lain karena perjanjian dirinya dan Kendrick, alasannya karena Kevan juga sudah dibobol oleh mereka, sungguh jika pertama kali dirinya tahu tentang Kevan, tidak akan dia biarkan Kevan bermain bersama mereka.

Mereka semua mencari Kevan, di bawah kursi pantai, di dalam box es krim dan ditempat yang aneh lainnya, Sean yang melihat itu hanya berdecak, mana bisa Kevan didalam box eskrim yang kecil itu, Varo memang aneh.

Kevan yang ada diatas pohon merasa dirinya sudah tidak tahan karena lapar, tapi saat ingin memegang dahan lain, Kevan merasa tangannya sakit melihat sebentar ternyata sudah banyak semut merah yang ada pada tangannya.

"Aduh aduh duh sakit! Ini kenapa pada gigit gua sih! Dari mana datangnya!"Kevan menepisnya semut semut itu dari tangannya hingga dia kehilangan keseimbangan pada topangannya."Eh eh aaaaa!"

Bertepatan pada saat itu pula Sean merenggangkan tangannya karena lelah, saat itu juga dia merasa menangkap sesuatu.

"Aaaaa! Tolong!"

Transmigrasi : Gua bukan Gay (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang