Kevan mengelus perutnya yang menggembung karena kekenyangan, dia duduk disofa sambil menonton film yang belum selesai.
Kenzi juga membawa jus jeruk dan makanan penutup di meja kecil disana.
"Lama banget Kevan minumnya, kalo gini bisa bisa nggak jadi!"Pikir Kenzi.
"Bang kok kembaran Lo lama banget? Nggak balik balik lagi, jangan jangan pingsan lagi tu ditoilet!"Bingung Kevan.
"Em? Oh nggak tahu, mungkin sakit perut kali, nih makan aja, gua tadi pesan puding, enak Lo."Sambil memberi puding coklat pada Kevan.
"Nggak ah, gua kenyang banget."Tolak Kevan.
"Ya udah kalo nggak mau, padahal rasanya enak, liat dalamnya aja ada coklat lagi."Kenzi membelah puding itu dengan sendok, benar saja ada coklat cair yang meleleh didalamnya.
Kenzo ingin memakan puding itu tapi tiba tiba pudingnya diambil oleh Kevan.
"Katanya nggak mau."Cibir Kenzi yang hanya diacuhkan oleh Kevan.
Sedangkan didalam karena mandi, Kenzo tengah berkeringat dingin menahan rasa aneh yang dialami tubuhnya.
"Sa-kit banget asu! Ahhh lama banget si Kenzi! Gua udh mau mati ini!"
Kenzo menahan tangannya agar tidak memegang kesayangannya, dia tidak mau jika nanti akan lebih cepat bermain dengan Kevan.
"Aduh! Nggak kuat tolongin gua!"
Tanpa ragu Kenzo melepaskan atasannya, dia sangat gerah sekarang.
"Nggak boleh Zo! Lo harus nunggu Kevan! Nggak boleh keluar dulu!"
Kenzo menahan tangan kanannya agar tidak memegang kesayangan miliknya yang sudah mengembung disana.
"Ahhh ng-gak kuat!"Tanpa ragu Kenzo melepaskan celananya dan ya begitulah.
Kembali lagi pada Kevan yang asik memakan pudingnya, dia mengambil handphone dan melihat pesan yang dia kirim pada Xean.
"Nggak ada satupun yang dijawab! Gimana sih Sean! Gimana gua mau pdkt kalo gini, respon aja kagak! Tapi jangan nyerah Kevan! Ini demi masa depan Lo! Lo harus jadi pihak atas! Ok Kevan, Lo harus berjuang!"Pikir Kevan.
Kenzi dari tadi sudah sangat kesal karena Kevan tidak meminum jus jeruk yang telah disiapkan oleh Kenzo.
Dia melihat jam dihandphone nya yang sudah menunjukkan pukul setengah sembilan yang artinya mereka sudah lama disini.
Kenzo melihat lagi Kevan yang terus melihat ponselnya, bahkan Kevan tidak memperdulikan lagi film yang ada didepannya.
"Liat apasih Van?"Kenzi mendekati Kevan dan ingin melihat isi didalam ponsel Kevan.
Kevan dengan cepat menyembunyikan ponselnya, dia menatap tajam Kenzi,"Nggak usah kepo ya!"
"Gitu aja nggak boleh."
"Ya nggak boleh lah! Privasi tahu nggak!"
"Ya deh iya"
"Eh ini juga udh malem, kita pulang yok bang, gua udah ngantuk."
Mata Kenzi melotot saat melihat Kenzo tiba tiba keluar, dan parahnya lagi dia tidak memakai apapun.
"Jangan!"
"Ha? Apanya yang jangan?"Heran Kevan pada Kenzi," Lo liat apa sih?"Kevan melihat kearah yang dilihat Kenzi, tapi dengan cepat Kenzi memegang wajah Kevan dengan kedua tangannya, dia memaksa Kevan melihat kearahnya.
"Apaan sih Lo! Ngapain Lo pegang pegang gua!"Kevan melepaskan tangan Kenzi yang berada pada wajahnya.
"Itu anu, apa em anu itu, maksudnya jangan pulang dulu, kita kan baru aja disini bentaran, lagian kan Kenzo juga belum selesai, jadi kita tunggu dia aja."Kenzi melirikkan matanya kesamping mengode Kenzo untuk masuk kekamar mandi kembali.
"Ngapain sih Lo begituan! Kek orang kesurupan tahu nggak!"Kevan jadi takut sekarang melihat Kenzi seperti ingin mengeluarkan matanya saja.
"Eh mana ada, gua itu anu, iya mata gua gatel iya gatel, kayak nggak enak gitu."Kenzo menggosok matanya.
"Aneh banget Lo dari tadi."Kevan melihat kebelakang, dia tidak melihat apa apa."Nggak ada apa apa, tapi kenapa aneh banget ni orang."Pikir Kevan.
Karena haus Kevan mengambil jus jeruk yang ada didepannya dan meminumnya.
"Yes!"
"Uhuk uhuk uhuk..."Kevan terbatuk-batuk saat Kenzi tiba tiba saja berteriak, dia tersedak dan jus itu juga keluar dari hidungnya.
"Bangsat! Babi! Bajingan! Sialan! Kenapa dari tadi teriak teriak ha! Sialan! Hidung gua pedes banget bego! Emang anak setan!"
Kevan mengambil tissue dan mengelap hidungnya yang masih basah.
Kenzi hanya menyegir saja, dia senang akhirnya Kevan meminum jus itu.
"Nggak apa apa kah Kevan ngamuk, yang penting dia udah minum."Batin Kenzi senang.
Kenzo segera berlari ke pintu dan mengambil card bait Kevan tidak bisa keluar, dia memasukkannya ke dalam laci meja yang tidak jauh dari sana.
"Emang sialan! Nggak ada yang bener! Kan basah gua jadinya!"Kevan mengelap kaosnya yang terkena tumpahan jus.
Kenzi duduk disamping Kevan dengan senyum di wajahnya yang tidak pernah pudar, dia hanya akan menunggu sebentar lagi.
"Kenapa Lo! Jangan natal gua kayak gitu ya!"Kesal Kevan yang risih dengan tatapan Kenzi, seperti tatapan mesum mungkin.
Tiba tiba Kevan terdiam, dia merasa tubuhnya sedikit panas dan gerah.
"Bang, AC nya mati ya? Kenapa gerah?"Kevan mengibaskan kaosnya agar dia tidak terlalu kegerahan.
"Em? Mana ada, tuh liat nggak mato kan?"tunjuk Kenzi pada AC yang ada didinding tidak jauh dari mereka.
"Tapi kok gua berhasil ya."Wajah Kevan sudah berkeringat dingin.
"Bang gua mau pipis, kembaran Lo masih lama nggak sih?"
Kevan berjalan kearah kamar mandi dan mengetuk-ngetuk pintu.
"Woy! Lo masih lama kagak! Gua mau pipis ini!"
"Duh kenapa punya gua ngilu anjing!"
Kevan menetralkan nafasnya, melihat kebawah kesayangannya tiba tiba berdiri.
"Woy Kenzo! Cepetan! Gua mau kencing ini!"
"Kenapa lagi badan gua kayak meriang gini!"
"Eh ngapain Lo! Lepas Anjing!"Kevan merontakan dirinya saat Kenzi tiba tiba memeluknya dari belakang, dia merasa jika Kenzi juga mencium lehernya.
"Lepasin! Ngapain Lo kayak gitu!"Kevan berbalik dan mendorong Kenzi dengan kuat.
Tapi tiba tiba dia juga merasa dipeluk lagi oleh seseorang dari belakang.
"Ahhh! Ngapain Lo nyium leher gua anjing!"
Ternyata Kenzo yang sudah membuka pintu.
"Kenapa juga Lo nggak pake baju!"
Kevan panik sekarang, dia tiba tiba berpikiran negatif.
Cup
"Aaaaaa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi : Gua bukan Gay (TAMAT)
Fantasía(Belum di revisi) (Follow biar bisa baca cerita yang lain ok . ) ⚠️Harap bijak membaca⚠️ ⚠️Cerita mengandung unsur BXB /Gay⚠️ Tentang Kevin yang memasuki novel setelah tersambar petir karena permintaan nya pada langit. "Yes gua jadi orang kaya!" "Ke...