Bab 27

23.5K 1.9K 46
                                    

Kevan megusap pelan perutnya yang kekenyangan ,dia menghabiskan banyak sate .

"Makasih ya om ,jadi nggak enak."Kevan hanya cengengesan tidak jelas.

"Sama sama ."

Daniel tidak terlalu menanggapi karena dia mengemudi saat ini .

"Ngantuk gua kalo kenyang gini ."Kevan menguap beberapa kali .

"Berat banget ni mata ."dia mengusap matanya agar tidak terlalu mengantuk .

Sepertinya mata dan keinginan Kevan tidak sinkron , matanya mulai menutup dan tertidur.

Daniel melihat sekilas ,dia melihat jam dipergelangan tangannya , ternyata sudah hampir jam sepuluh malam.

Dia juga lelah ,kediaman dirinya lebih dekat dari kediaman Kevan ,dengan ragu dia membawa Kevan dikediamannya saja ,dia akan mengatakan pada Kendrick nanti jika Kevan ada dimansionnya.

Mobil sudah sampai pada kediamannya ,dia  melihat kesamping ,sesudah itu dia turun dan dan membuka pintu ,Daniel mencoba mengangkat Kevan.

Plak...

Wajah Daniel ditampar oleh Kevan karena merasa dirinya terganggu tapi dia tetap saja menutup mata.

Daniel hanya menghela nafas melihat kelakuan Kevan , pipinya mungkin memerah apa Kevan ini bermimpi menampar orang lain.

Dia mengangkat Kevan ,tapi Kevan tidak pernah diam .

"Awas gua mau tidur! Jangan nganggu!"

"Sudahlah biarkan saja."

Daniel masuk pada mansionnya tapi berhenti saat ada yang memanggilnya.

"Siapa pi? "

Daniel melihat tenyata anaknya.

"Temanmu ,tadi papi ketemu dijalan ,mau dianter tapi tidur ."

"Kevan?"

"Diam nanti dia bangun Kevin."

Kevin menutup mulutnya ,sudah lama Kevan tidak menginap dirumahnya.

"Pi gua aja ya,Kevan tidur sama gua ya !"ucapnya senang.

"Ya sudah ."

"Pi mau ngendong Kevan."Pinta Kevin memohon.

Daniel sedikit heran dengan anaknya ini , antusias sekali terhadap Kevan.

"Emangnya kamu kuat?"

"Papi ngeremehin aku? Liat ni."Kevin segera mengambil Kevan , sedikit berat karena badan Kevan sama besar dengan badannya.

"Kekamar dulu ya Pi !"

Kevin membawa Kevan kekamarnya , sedangkan Daniel hanya diam ,dia juga masuk kekamarnya karena sudah sangat lelah.

Kevin membawa Kevan kekasur ,dia dengan perlahan melepaskan sepatu yang dipakai Kevan.

"Gua nggak nyangka bisa tidur sama Lo! Seneng banget ! "

"Keknya gua suka deh sama Lo Van ,Lo nggak akan marah kan kalo gua suka sama Lo?"

Kevin memandang wajah Kevan yang sepertinya kelelahan dia tampak tertidur nyenyak.

Kevin memikirkan persahabatan mereka dari kecil ,sudah lama dia mengenal Kevan ,dari ayahnya , karena berteman dengan Kendrick .

Saat itu dia mengenal Kevan sejak TK , mereka menjadi sahabat karena terus saja bermain bersama.

"Nggak masalah kan kalo gua suka sama sahabat sendiri?"

Kevin memandang kening Kevan dengan ragu dia memajukan bibirnya.

Cup

Kevin mencium kening Kevan , rasanya jantungnya berdetak kencang .

"Gua keknya bener bener suka sama Lo Van , buktinya pas gua nyium Lo jantung gua dag dig dug ser gitu"

Entah dengar atau tidak tapi Kevin tidak peduli ,yang penting dia sudah menyatakan perasaannya.

Pandangan Kevin beralih pada bibir Kevan ,dia meneguk ludahnya ,"cium boleh nggak sih?"

Dia mendekatkan bibirnya pada bibir Kevan.

Cup

Kevin mengecup singkat bibir Kevan dengan cepat ,dia memegang dadanya yang bertambah berdetak kencang ,"gila! Gua kenapa lagi."

"Kok gua jadi pengen nyium lagi."

Mata Kevin hanya tertuju pada bibir Kevan .

"Sekali lagi ya Van ."

Cup

Transmigrasi : Gua bukan Gay (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang