Bab 14

36.2K 2.6K 8
                                    

Kevan menatap jengah pada Varo yang terus saja meminta dia untuk ikut bersamanya pulang.

"Gua anterin ,ayok yang."

"Nggak mau ! "

"Orang mau anterin juga ,masa nggak boleh!"

"Kalo gua nggak ya nggak mau !"

"Kevan bareng gua ,kan kita tinggal serumah ,jadi dia ikut gua."ujar Kenzo pada Varo.

"Orang nggak ngajak ngomong juga ."Ucap Varo mendelik pada Kenzo.

"Ayo pulang Van , Lo bareng gua aja."Kenzo menarik tangan Kevan menuju arah motornya.

Varo menarik tangan Kevan yang sebelahnya,"Kan Kevan belom ngomong mau sama siapa !"

"Apaansih Lo ! Dia adik gua ya jadi pulangnya sama gua!"

"Sama gua ,gua kan ayangnya!"

Kevan melepaskan tangannya dengan kasar, "gua sama bang Kenzi aja ."

Kevan segera menarik tangan Kenzi dan naik kemotornya."ayo bang !"

Kenzi menatap mengejek pada  Kenzo dan Varo membuat keduanya kesal.

Untuk Axel dia pulang terlebih dahulu karena mau menemani ibunya , bagitu pula dengan Faris dan Denis yang jengah melihat pertengkaran antara Kevan ,Varo dan ,Kenzo.

"Ayo bang cepetan!"

"Iya iya , pegangan."Kenzi menancapkan gasnya membuat Kevan ingin jatuh kebelakang.

"Lo nggak kira kira ya ! Gua mau jatoh ini! "

"Katanya mau cepet."ujar Kenzi melihat kebelakang .

"Ya nggak gitu juga , untung aja nggak jatoh!"

"Makanya pegangan."

"Udah "

"Peluk gua ,itu bukan pegangan namanya."Kenzi memutar matanya malas melihat Kevan yang tidak mau memeluknya .

"Nggak mau gua pegangan sama ini aja."

"Ya udah kalo gitu ,gua nggak tanggung jawab kalo Lo jatoh!"

Kenzi kembali menggegaskan motornya.

"Lo emang mau buat gua jantungan ya!"Kevan memegang pinggang Kenzi dengan erat ,dia  takut jatuh dari motor.

Kenzi tidak memperdulikannya dia malah tersenyum dan menjalankan motornya dengan cepat.

"Emang nggak ada akhlak ni anak ."pikir Kevan ,"oh iya ,gua kan mau beli novel , mumpung gua jadi kaya sekarang jadi bebas beli apapun."Ingatnya setelah lama berpikir.

"Bang!"Teriak Kevan pada Kenzo malah tidak didengar.

"Bang Kenzi!"

"Budeg ya ? Gua tahu dia pake helm tapi kalo udah teriak nggak denger berarti bukan salah anginkan?"

"Monyet!"

"Ha?"

"Lah dipanggil monyet denger ,tapi kalo dipanggil nama yang bener malah nggak denger."Heran Kevan .

"Apaan?"teriak Kenzi sesekali membalikkan badannya.

"Gua mau beli novel dulu!"

"Apa?"

"Gua mau beli novel!"

"Beli kabel?"

"Novel bego novel!"

"Beli apel? Nggak usah , dirumah udah banyak!"

"Lah?"

Kevan yang kesal memukul helm Kenzi membuat Kenzi seketika berhenti.

"Apaansih?"

"Gua bilang mau beli novel bukan apel ! Budeg ya Lo! "

"Lah napa Lo nggak ngomong ,gua kira Lo mau beli apel."

"Lo aja yang bawa motor kekencengan ."

"Ya udah ,mau beli dimana?"

"Nggak tahu ,Lo aja yang cariin gua nggak tahu dimana tempatnya."

"Ok ,tapi jangan ngomong lagi ,gua nggak mau kita nabrak."

"Coy! Jangan ngomong yang enggak enggak ya!"Marah Kevan pada Kenzi.

"Lah kan gua bilangin fakta ,jangan ngobrol dijalan ,gua jadi nggak fokus nanti , bahaya."

"Ya udah jangan di omongin lagi kalo gitu,Lo buat gua takut aja."

"Ok"Kenzi kembali menjalankan motornya menuju ketempat yang menjual buku terdekat.

Lama berkeliling mereka akhirnya pergi ke mall saja sekalian mau makan karena sudah sangat lapar.

Kevan sangat antusias ,ini cita citanya dulu  jika mempunyai uang akan membeli novel sebanyak banyaknya .

"Tumben Lo suka baca."ucap Kenzi yang heran melihat banyak novel ditangan Kevan.

Kevan terdiam sebentar ,"apa Kevan nggak suka baca ya?"pikirnya ,"ehm , apasalahnya kan gua mau baca buku ,dari pada gua kelayapan nggak jelas mending gua baca buku aja."ucapnya .

Kenzi menaikkan alisnya heran ,"setahu gua Lo nggak suka kelayapan banget sih."

"Mampus!"Kevan melirik kesana kemari menghindari mata Kenzi yang menatapnya curiga.

"Tapi ada juga Lo pergi nggak bilang bilang kayak waktu itu. "Lanjut Kenzi.

"Nah itu ,itu yang gua maksud ,jadi dari pada gua kek gitu mending gua baca buku kan?"

Kenzi membenarkan perkataan Kevan , tidak salah juga ,"bagus ,gua dukung kalo hobi Lo yang ini."

Kevan menghela nafas lega jika kebiasaannya bisa diterima oleh Kenzi, tidak mungkin dia memberi tahu jika dia bukan Kevan dan memasuki tubuh Kevan karena tersambar petir ,mana ada yang percaya .

"Udah belom ?"tanya Kenzi yang melihat Kevan hanya terdiam.

"Oh iya udah ."Kevan segera berjalan kedepan mendahului Kenzi.

"Bayarin dong bang."ucapnya sambil cengengesan.

"Lah Lo nggak bawa uang atau kartu gitu?"Heran Kenzi.

"Nggak bang ,tadi aja dikantin dibayarin bang Kenzo."ucapnya tambah tersenyum.

Kenzi hanya menggelengkan kepalanya saja,"bilang aja Lo mau ditraktir gua."Sambil mengeluarkan kartu dan membayar novel Kevan.

"Itu juga bener ."ucapnya sambil tertawa ,"sebenernya sih gua belom terlalu ngerti pake kartu begituan ,kan gua bukan orang kaya ,dulu aja gua selalu pake uang bukan pake kartu kek gini."pikir Kevan yang berbeda dengan ucapannya.

"Udah ,kita makan dulu aja."

"Makasih bang."

"Hm"

Transmigrasi : Gua bukan Gay (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang