Bab 19

28.8K 2.3K 77
                                    

Dokter memeriksa Kevan dan memberikannya obat,"Dia udah nggak apa apa ,cuma panasnya aja yang belum turun."ucapnya pada Kendrick.

Dokter ini merupakan tema dari Kendrick , mereka berteman dari kecil.

"Bagaimana cara cepat menurunkan panasnya?"Kendrick sedikit kasihan melihat Kevan yang mengigil sepertinya sangat kediginan .

"Gimana kalo skin to skin."

"Ehm?"

"Bahasa mudahnya sih ,kamu peluk aja sambil lepasin baju ,kan kamu ayahnya ,mana tahu cepat pulih."Ucap Dokter Daniel .

"Baiklah."Kendrick membuka kemeja yang dia pakai.

"Ehm aku pergi dulu ,kau bisa melakukan nanti."

Kendrick hanya mengangguk ,dia tidak mau mengantar Daniel , biarlah Daniel tahu jalan keluar.

Kend kembali membuka kemejanya dan berbaring disebelah Kevan.

"Em? Siapa nih?"Kevan membuat sedikit mata melihat siapa yang memeluknya.

"Daddy?"

"Tidurlah."Kendrick mendekatkan Kevan pada pelukannya.

"Kenapa daddy nggak pake baju? Jangan peluk nggak mau ."Kevan menggeser kesamping menghindari Kendrick.

"Diam ,dan menurutlah Kevan."

"Suaranya dalem banget ,sedalam lautan ."pikir Kevan saat mendegar suara bariton milik Kendrick.

"Tapi...."

"Diam Kevan."

"Iya ya ."Kevan hanya menuruti Kendrick membuat Kendrick memeluk Kevan pada dekapannya.

"Hangat."

Kendrick hanya tersenyum tipis ,dia megusap pelan punggung Kevan.

"Lah ? Tapi kapan gua nggak pake baju?"Kevan baru sadar jika dia juga tidak memakai pakaian.

"Dad gua.."

"Tidur Kevan!"

Kevan terdiam mendengar sedikit nada tinggi dari Kendrick ,"lebih baik gua diem aja deh."

Kevan memejamkan matanya ,rasa kantuk menerpanya karena telah meminum obat.

Lama kelamaan dia tertidur dalam dekapan Kendrick.

"Anak nakal."Kendrick mencium kening Kevan pelan .

Dia juga ikut memejamkan matanya .

* * *

"Apa!"

Teriakan dari Kevin membuat seisi kelas melihat kearahnya.

"Bego ! Nggak usah teriak !"sinis Kenzo pada Kevin.

"My best friend  sakit ! Nggak bisa nggak bisa gua harus liat keadaan Kevan!"Kevin berbalik ingin mengambil tasnya tapi kerah belakang seragamnya ditarik Kenzo.

"Lo nggak usah kerumah gua ya ! Lagian Kevan juga udah diurus bokap gua."

"Lepasin kecekek ini"

Kenzo melepaskan tarikannya pada seragam Kevin.

"Apa salahnya gua kalo mau jenguk temen gua! Emang masalah buat Lo?"

"Iyalah ! Secara gua abangnya Kevan ,jadi Lo nggak boleh jenguk dia karena gua nggak ngijinin!"

"Cih kalo gitu gua izin aja sama bokap Lo kalo gua mau jenguk Kevan."

"Dibilangin ngeyel ga Lo ! Nggak boleh ya nggak boleh."

"Udahlah zo ,lagian apasalahnya kalo kita jenguk Kevan "ucap Faris menarik Kenzo  kesisinya.

"Bener tu apa kata Faris , sekalian kita juga ngerjain tugas ,kan bukannya kita ada tugas ya ?"Ujar Denis .

"Nah cakep itu ,udah nggak ada alasan lagi kan?"Kevin menaik-turunkan alisnya.

Axel dalam diam mengangguk ,dia juga ingin bertemu dengan Kevan."Kangen gua sama tu bocah."pikirnya.

"Kalian mau jenguk ayang gua masa nggam ngasi tahu gua dulu sih!"ucap Varo yang baru saja tiba."Pokoknya ,gua harus ikut karena pasti ayang Kevan kengen sama pacarnya yang ganteng dan berwibawa ini."

"Tolong gua mau muntah."Faris berpura-pura seakan dia akan muntah mendegar perkataan Varo.

"Lo nggak diajak ya!"Ucap Kenzo dan Kenzi bersamaan.

"Gua juga nggak butuh ajakan dari Lo Lo pada , udahlah gua mau siap siap ketemu sama calon mertua."Varo segera berbalik meninggalkan mereka.

"Varo!"

Varo hanya mengedikkan bahunya acuh ,"gua harus nyiapin buah buahan untuk ayang dan papa mertua, pasti ayang Kevan sakit karena gua nggak ada disampingnya,Kevan kakanda akan menemuimu!"

Transmigrasi : Gua bukan Gay (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang