2 | Tema majalah kampus

1.4K 112 7
                                    

Tara berjalan keluar dari ruangan Pak Haerul, senyum mulai kembali menghiasi wajahnya yang manis, ketegangan yang sedari tadi menimpanya nyaris hilang tak berbekas.

"Kuuk...kuuk...kuuk...kuuk," Terdengar suara burung hantu, yang sepertinya mustahil untuk burung hantu jika berada di dalam area dalam kampus. Suara burung hantu tersebut tak lain dan tak bukan berasal dari nada dering Handphone Tara yang dia letakkan di dalam tasnya.

"Hallo? Siapa ya?" tanya Tara menyapa.

"Ini Gue Rafa! Parah banget lo, nomer gue ga lo save!" seru Rafa dengan nada kesal.

Belum sempat Tara menjawab pertanyaan pertama dari Rafa, pertanyaan selanjutnya menyerang Tara bertubi-tubi tanpa memberikan jeda untuk Tara menjawab

"Lo dimana sih Tar? anak-anak udah nungguin lo dari sejam yang lalu!" Rafa memberikan pertanyaan kembali dengan nada yang tinggi dan sepertinya siap meledak.

Tara memutar otaknya dan menjawab dengan sedikit heran, "Hah? Nungguin gue? Emang dalam rangka apaan?" jawab Tara kebingungan dan merasa sepertinya tidak punya janji khusus untuk hari ini.

"Astaga Tar! Lo lupa hari ini ada rapat penting?" jawab Rafa sambil bergumam dalam hatinya, siap-siap saja jika bertemu nanti, Tara akan habis menerima ceramah panjang dari semua anggota pers lain yang sudah menunggunya.

"Ya ampuun, sory gaes, sumpah gue lupa, sory..sory gue tadi abis dari ruangan Pak Haerul dulu nih, gue langsung cabut kesana sekarang!" jawab sambil Tara menutup telepon dari Rafa dengan tergesa-gesa.

Rafa yang menyadari sambungan teleponnya telah terputus, hanya bisa mengelus dada untuk membendung amarah. Rafa adalah mahasiswa fakultas ilmu komunikasi tingkat akhir, keaktifannya dalam organisasi dijadikannya sebagai alasan untuk menunda skripsi yang menjeratnya, meski begitu tetap saja Rafa di anggap senior, tingkahnya yang playboy membuat dia tak kalah tenar dari Tara selain itu Rafa selalu tampil modish saat dikampus dan memiliki banyak penggemar yang tergila-gila dengan warna bola mata Rafa yang kebiruan.

"Pasti teleponnya di tutup lagi ya sama Tara?" Seorang wanita dengan suaranya yang manja menepuk bahu Rafa dan membuat Rafa menjadi salah tingkah.

"Iya kelakuan Tara, udah ga aneh lagi!" jawab Rafa berusaha tenang.

Rafa melirik ke arah sumber suara, tatapannya sangat fokus menatap sosok wanita cantik di sebelahnya, jantungnya berdebar-debar, imajinasinya mulai melayang memenuhi setiap sudut pikirannya.

Suara lembut dan manja tersebut adalah suara Ashila Ramayanti yang akrab di panggil Shila. Shila salah satu mahasiswi dari fakultas psikologi yang mempunyai banyak penggemar baik di dunia nyata maupun dunia maya, tingkahnya yang manja, lembut dan juga aktif dalam organisasi membuat banyak pria lain berlomba-lomba untuk mendapatkan cintanya Shila, salah satunya Rafa yang memang mempunyai perasaan terpendam sejak satu tahun lalu tetapi sampai sekarang masih menjadi harapan kosong dan tidak mendapat tanggapan yang baik dari Shila, membuat Raffa hanya bisa mengagumi tanpa memiliki.

Banyak gosip beredar, bahwa Ashila ini belum pernah pacaran, alasannyapun logis untuk Shila," Cowok jaman sekarang itu gugur satu tumbuh seribu, putus satu cari yang baru," alasan itulah yang memperkuat keputusan Shila untuk enggan berpacaran sebelum menemukan pasangan hidup yang benar-benar tepat untuk menjaganya selamanya.

"Daaarr! Pasti lo semua nunggu kedatangan gue ya?" sesosok tubuh mungil membuyarkan lamunan Rafa, Tara datang dan mengejutkan Rafa yang masih saja berdiri kaku layaknya patung lengkap dengan lamunannya tentang sang putri.

Melihat Rafa yang begitu terkejut dan salah tingkah, Tara berinisiatif untuk menyindir Rafa, memang mereka berdua ini jika sudah dipertemukan mirip dengan tokoh Tom N Jerry, kucing dan tikus yang adanya hanya di dunia kartun saja.

Lembur KuntilanakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang