57 | Perjuangan untuk bisa kembali

199 49 4
                                    

Dari balik semak belukar di sebrang pohon tempat mereka berteduh terdengar suara ranting pohon yang terinjak lalu terdengar seperti suara langkah kaki yang mendekat ke tempat Tara dan Dion duduk di malam tersebut, Tara yang terjaga dan mendengar suara tersebut langsung membangunkan Dion karena Tara tidak bisa mengahadapi sendiri jika suara yang didengarnya berasal dari makhluk tak kasat mata.

"Ada suara orang jalan ke tempat kita!" bisik Tara membangunkan Dion dari tidurnya.

Dion langsung membuka matanya begitu mendengar bisikan Tara dan langsung mencari benda yang bisa dipakai untuk melindungi diri lalu Dion meminta Tara untuk berdiri dan mempersiapkan diri sementara sebelah tangan Dion sudah bersiaga sambil memegang batang kayu yang tadi diambilnya sementara tangan lainnya menggenggam tangan Tara dengan erat.

Seorang pria tampak keluar dari balik pepohonan, wajahnya tidak terlihat karena tertutup oleh topi yang dipakainya lalu pria tersebut berjalan mendekati tempat Tara dan Dion berdiri, kaki kirinya tampak terluka dan diseret perlahan sehingga menimbulkan suara gesekan. Pria tersebut terus berjalan ke tempat Dion dan Tara berdiri saat ini tanpa menjawab pertanyaan Dion yang sudah berteriak dari jauh untuk menanyakan identitas dirinya.

"Mas Samudra?" tanya Tara ketika sudah melihat orang tersebut dari jarak dekat dan sangat yakin bahwa orang yang berada di depannya adalah Mas Samudra, orang yang ditemuinya saat tengah mencari kayu bakar dengan Fadly.

Dion yang mendengar nama Samudra disebut oleh Tara langsung teringat dengan sosok pria yang kemarin sore datang ke tenda mereka untuk meminta sebotol air mineral lalu Dion memperhatikan setiap gerak gerik dari orang dengan seksama karena merasa ada sesuatu yang ganjil pada sikap orang tersebut.

"Kalian harus segera meninggalkan tempat ini karena disini bukan tempat kalian jika kalian mau selamat kalian ikuti saya tanpa banyak bertanya!" ajak Mas Samudra pada Dion dan Tara yang masih terlihat kebingungan.

Dion menatap Tara untuk meminta jawaban dari Tara mengenai ajakan Mas Samudra karena Dion sangat mengkhawatirkan keadaan Tara yang terlihat semakin pucat lalu Dion memegang kening Tara yang terasa sangat dingin.

"Kita ikutin aja Mas Samudra, gue masih bisa maksain diri gue buat jalan," ucap Tara menutupi keadaan dirinya pada Dion lalu Dion mengangguk menyetujui usul Tara.

Mereka berjalan tepat di belakang Mas Samudra karena Dion dan Tara tidak punya pilihan lain selain mengikuti Mas Samudra, awalnya Dion masih menaruh kecurigaan dan takut orang tersebut berbuat jahat tapi Tara meyakinkan Dion bahwa Mas Samudra bukan orang yang jahat dan meminta Dion mengikuti arahan Mas Samudra.

Dion menghentikan langkah kakinya ketika menyadari Tara sudah tidak ada di belakangnya lalu Dion meminta Mas Samudra untuk menunggu sedangkan Dion kembali mencari Tara. Perasaan Dion benar-benar kacau dipenuhi dengan rasa penyesalan karena Dion terlalu fokus memperhatikan gerak gerik Mas Samudra dan mencoba menghapal jalan yang mereka lalui karena takut di sesatkan oleh Mas Samudra sampai tidak menyadari bahwa Tara sudah tidak ada di belakangnya.

"Tara!" teriak Dion ketika melihat Tara berada dalam posisi duduk sambil memegang kaki kanannya.

Tara yang melihat Dion datang kembali untuk menjemputnya tidak bisa menahan air matanya karena Tara sangat ketakutan berada di tengah hutan sendirian dengan hujan deras dan suara gemuruh petir yang membuat suasana semakin mencekam.

"Gue pikir, gue ga akan bisa liat lo lagi!" ucap Tara dengan mata yang berkaca-kaca.

"Jangan ngomong sembarangan! Kaki lo kenapa?" tanya Dion sangat khawatir dan merasa bersalah sambil berusaha menenangkan Tara,

Lembur KuntilanakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang