29 | Wanita itu masih mengikuti kalian!

370 62 0
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul tiga sore, Rafa sudah bersiap untuk menjemput Shila ke rumahnya sesuai dengan janjinya, mereka sepakat untuk bertemu di rumah sakit atas permintaan Rafa agar Rafa bisa mempunyai waktu berdua dengan Shila. Tara tertawa mendengar Rafa yang gugup seperti baru pertama melakukan pendekatan dengan wanita, sebenarnya Tara sangat mengerti kalau Rafa bukanlah tipe pria yang di idamkan Shila tapi kali ini Shila merespon dengan baik perhatian dan juga keberadaan Rafa, hal tersebut yang membuat Tara mendukung pendekatan keduanya.

"Gue duluan ya, sampai ketemu di rumah sakit!" kata Rafa sambil berjalan menuju mobilnya.

Tara membalas dengan melambaikan tangan lalu menyusul Dion dan Fadly yang sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah, Tara mencari Fadly yang ternyata berada di kamar Dion, Tara mengetuk pintu meminta izin untuk masuk lalu Dion membuka pintu kamarnya dan mempersilahkan Tara untuk masuk. Kamar Dion terlihat klasik dengan warna tembok bernuansa hitam dan putih, pandangan Tara lalu terfokus pada dua buah foto yang di bingkai sangat indah terpajang rapi bersama piala-piala prestasi, foto tersebut adalah foto masa lalu Dion dengan teman-temannya saat mendaki Gunung Salak dan foto yang satu lagi adalah foto Dion bersama Jingga, cinta pertamanya yang sampai saat ini masih melekat di hatinya, Tara ikut tersenyum begitu melihat wajah Dion yang tersenyum lepas, penuh bahagia dan tanpa beban.

"Cantik banget, cewek ini siapa? Pacar lo?" tanya Tara pura-pura tidak tahu, Dion yang sedang duduk sambil membenarkan settingan kamera miliknya langsung melirik ke arah Tara dengan tatapannya yang dingin.

"Dulunya," jawab Dion singkat lalu fokus kembali pada kameranya, Fadly yang sedang melihat hasil dokumentasi foto kemarin di laptop Dion sangat berharap Tara tidak keceplosan dengan masa lalu Dion yang sudah Fadly ceritakan.

"Dulu? Berarti sekarang udah jadi mantan?" jawab Tara berharap mendengar cerita sebenarnya dari Dion secara langsung.

Dion hanya diam membisu seolah tidak ingin menjawab pertanyaan Tara sedangkan Tara yang mengerti Dion tidak ingin membahas apa yang ditanyakannya lebih memilih untuk tidak bertanya lebih jauh dan ikut mandi di kamar Dion.

Saat Tara sedang mandi, Fadly memanggil Dion untuk melihat beberapa hasil foto yang sempat Fadly ambil saat berada di Lembur Kuntilanak, di foto tersebut Fadly melihat sesosok wanita berbaju hitam tepat berada tepat di belakang Ervan dan dengan tatapan penuh amarah dan sangat menakutkan.

"Gue pernah baca di sebuah buku, di buku itu tertulis jika makhluk ghaib berani menampakan dirinya di media perantara secara jelas artinya makhluk tersebut ingin keberadaannya di akui oleh manusia," ujar Dion memberi penjelasan pada Fadly.

"Terus apa yang diinginkan makhluk ini?" tanya Fadly merasa ada yang ganjil.

"Saat ini gue juga belum bisa menafsirkan dengan jelas tapi gue akan cari tau lebih lanjut," jawab Dion sambil menyembunyikan file foto yang Fadly tanyakan karena mendengar suara Tara mendorong pintu kamar mandi.

"Jangan kasih tau Tara, gue ga mau ngeliat dia panik lagi!" perintah Dion sambil melihat foto dokumentasi yang lain.

Fadly mengangguk tanda setuju sambil berusaha menahan senyum karena setelah kepergian Jingga, Dion tidak pernah sekalipun menunjukan kepeduliannya pada wanita lain dan terkesan angkuh bahkan dengan lantang sempat berbicara tidak akan pernah menggantikan posisi cinta pertamanya dengan wanita manapun tapi Fadly bisa merasakan belakangan ini sikap Dion lebih hangat pada Tara, Fadly mempunyai harapan agar kedua sahabatnya bisa lebih dekat dan berstatus lebih dari sahabat karena Fadly ingin melihat Dion bisa membuka hatinya untuk orang lain dan melupakan Jingga.

"Foto dimana tuh? Ko gue nyadar ada foto gue?" tanya Tara yang sudah berada di samping Dion.

"Itu saya yang foto Tar, kamunya saja tidak sadar! Kalau tidak salah waktu di Pasar Ciwidey," jawab Fadly sengaja berbohong padahal Fadly tau foto itu sengaja diambil diam-diam oleh Dion.

Lembur KuntilanakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang