"Nah, mungkin karena minji ngerasa kesel karena saya lebih milih junkyu di banding dia, makanya dia nyuruh niki ini buat nyelakain saya. Tapi.... bener kata minyeon.. si niki ini salah orang dan ngira kalau junghwan itu saya. Makanya dia nabrak junghwan kemaren, pak. Untung lukanya gak parah. Niki juga udah ngakuin kalau dia di suruh sama minji untuk nyelakain saya kok, pak. Bapak bisa tanya dia.." lanjutnya.
"Benar itu, niki?" tanya pak jaebum kepada niki.
"B-be.. bener, pak. Saya di suruh sama kak minji buat nabrak kak jeongwoo kemaren.. tapi saya salah ngira.. ternyata yang saya tabrak kak junghwan.. abisnya mereka mirip dari belakang.." aku niki sambil menunduk karena takut. Pak jaebum hanya mengangguk - anggukkan kepalanya tanda mengerti.
"Lalu?" pak jaebum meminta jeongwoo melanjutkan penjelasannya.
"Iya, pak. Trus tadi.. pas kita lagi asik - asik makan, minji tiba - tiba dateng dan nyiram badan junkyu pake jus alpukat. Trus dia ngata - ngatain kita dan nge hina kita, bilang kalo kita ini sampah..." jeongwoo melanjutkan ceritanya, sambil sesekali melirik sinis ke arah minji.
"Padahal saya sama sekali gak ngusik dia, pak. Saya udah minta dia untuk jauhin saya, tapi tetap aja dia malah berniat dan bersikap buruk sama saya dan juga junkyu.." tambah jeongwoo.
"Ya itu karna gue suka sama lo, woo! Tapi lo malah milih jadi gak normal dan pacaran sama si sampah itu ketimbang sama gue! Apa sih bagusnya dia? Hah?" kesal minji.
"TUTUP MULUT LO!" bukan, bukan jeongwoo. Melainkan minyeon yang membentak minji. Suara minyeon begitu menggelegar dan terdengar seperti suara guru killer, yang sampai membuat mereka semua yang ada di sana tersentak, bahkan pak jaebum pun ikut terkejut mendengarnya.
"Dengarkan baik - baik, minji. Mereka memang berdosa dengan menyukai sesama jenis. Tapi, apa yang sudah kamu lakukan itu juga termasuk dosa! Kamu berniat buruk, mencelakai orang, menghina dan membully mereka, itu sama saja kamu berbuat dosa, kan? Mereka sama sekali tidak mengganggu dan mengusik kamu. Kalau kamu tidak suka dengan mereka - mereka yang melenceng, tinggal acuhkan saja dan tidak perlu memperhatikan mereka. Dan lagi, cinta mu sudah di tolak oleh jeongwoo. Kamu cantik, kamu bisa mencari laki - laki lain. Jangan mengganggu jeongwoo dan hubungannya dengan junkyu. Sampai sini, kamu paham, minji?" tutur pak jaebum tegas. Sekilas, junkyu, jeongwoo, jihoon, yoshi, jaehyuk, dan asahi tersenyum simpul mendengar penuturan pak jaebum, yang tidak memojokkan kaum mereka dan berpikiran terbuka. Mereka sedikit merasa lega karena awalnya mereka pikir pak jaebum juga akan melarang hubungan mereka, namun ternyata sebaliknya.
"Sebagai hukuman, kamu akan bapak skors selama 3 hari. Bapak akan hubungi orang tua kamu" mendengar itu, tentu minji langsung membelalak kaget. Ia bisa habis di tangan ayahnya kalau sampai ayahnya itu tau anaknya membuat kesalahan besar sampai harus di skors selama 3 hari.
"Pakk.. saya mohon pak.. jangan skors saya.. jangan telpon orang tua saya, pakk.. Pleasee.. saya mohoonnn..." minji mengatupkan kedua telapak tangannya dan menatap memelas ke arah kepala sekolahnya itu. Matanya sudah berkaca - kaca karena begitu takut dengan hukuman yang di berikan kepadanya.
"Tidak bisa. Kamu harus menanggung akibat dari kesalahan yang sudah kamu perbuat. Setelah ini, kamu pergi ke ruang bk. Bapak akan hubungi ayah kamu dan memintanya untuk menjemput kamu nanti" minji masih terus menangis dan memohon kepada pak jaebum agar meringankan hukumannya, namun tentu saja pak jaebum sama sekali tidak mengindahkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
{Not} JIKJIN || JeongKyu X JaeSahi (Ft. JiNori)
Fanfiction"Gue lurus ya anjir!!" "Sejak kapan gue belok?!" "Gue normal gk kyk lo" "Yaudah coba aja dulu lo pacaran sama cewek! Gue yakin lo nyamannya sama gue" Follow Us on TikTok @Sinballalagattaa