"Kenapa harus belajarnya sama dia?! Kan bisa kamu les bela diri sendiri, nyari guru yang asli!" sewot junkyu. Entah mengapa, tiba - tiba saja ia di landa rasa cemburu yang tinggi. Mungkin juga karena jeongwoo sejak tadi sama sekali tidak mengabarinya.
"Sayangg.. kamu kenapa sih? Cemburu? Hm? Kan minyeon udah punya yedam, sayang... aku juga udah punya kamu.."
"Bodo! Sana kamu sama minyeon aja!" Junkyu yang kesal, lalu menutup sambungan telpon itu secara sepihak, lalu merebahkan tubuhnya kasar ke ranjang empuknya.
"Mo gimana pun juga kan jeongwoo pernah naksir berat sama minyeon! Kalo dia beneran masih nyimpen rasa buat minyeon gimana? Apa jangan - jangan dia emang masih suka lagi sama minyeon?! Sampe betah gitu ngobrol sampe malem!! Ishhhh...!! Nyebelin! Nyebelin! Nyebelin!" kesal junkyu sambil memukul - mukul kasurnya, lalu meraih bantal dan menutup wajahnya. Ia memilih untuk mencoba tidur saja, dari pada terus overthinking, memikirkan kekasihnya itu.
Hampir 20 menit kemudian, junkyu yang sudah terlelap, tiba - tiba terbangun karena merasakan ada yang menaiki kasurnya, dan ada yang menggerayang di tubuhnya. Ia merasakan ada sebuah lengan besar melingkar di perutnya, dan ada hembusan nafas hangat di lehernya. Junkyu yang sudah berselancar di alam mimpi itu pun mau tak mau membuka matanya, lalu membuka bantal yang menutupi wajahnya, untuk melihat siapa pelaku yang sudah mengganggu tidurnya itu.
"Jangan ngambek, sayang.. Kalo ngambek, nanti kamu aku gempur sampe gak bisa jalan besok" bisik jeongwoo tepat di telinga junkyu, seraya menghembuskan nafas hangatnya di sana.
"Ish! Jeongwoo! Ngapain ke sini lagi malem - malem? Hah?! Sana ah!! Pulang! Jauh - jauh dari gue! Sama minyeon aja sana!!" junkyu yang masih kesal, sama sekali tidak menggubris ucapan jeongwoo. Ia kini malah dengan sekuat tenaganya mendorong tubuh besar jeongwoo untuk menjauh dari tubuhnya.
Jeongwoo yang mendengar junkyu menyebut nama, bukan panggilan sayang, dan juga menggunakan lo - gue, bukan aku - kamu, serta malah mengusir dan mendorong - dorong tubuhnya itu pun menjadi ikut merasa kesal. Pasalnya, ia sudah berusaha untuk menghampiri kekasihnya yang sedang merajuk itu di malam hari, ia juga sudah sibuk mencari cara untuk melindungi kekasihnya itu, tetapi junkyu malah ngambek dan bahkan sampai mengusirnya, menolak untuk di peluk oleh jeongwoo.
"Aku udah berusaha keras nyari cara buat ngelindungin kamu, tapi kamunya malah marah - marah dan ngambek. Trus aku bela - belain dateng ke sini malem - malem, tapi malah kamu usir! Aku juga punya hati, junkyu! Aku juga bisa ngerasa kesel dan marah!" ujar jeongwoo dingin dengan tatapan tajam ke arah junkyu. Ia juga sudah menarik tangannya dan tidak lagi memeluk laki - laki itu.
"Fine, kalo itu mau kamu. Aku bakal jauh - jauh dari kamu! Aku pamit!" pamit jeongwoo dengan mata memerah, lalu dengan cepat ia bangkit dari kasur junkyu, keluar dari rumah itu, dan melajukan motornya, menjauhi kediaman kekasihnya itu. Meninggalkan junkyu sendiri di kamarnya, yang masih shock dan tercengang, bingung harus melakukan apa.
Junkyu seketika tersadar. Ia bersikap sangat kekanak - kanakkan. Tidak seharusnya ia marah - marah kepada jeongwoo. Tidak seharusnya ia menuduh jeongwoo yang tidak - tidak. Semua yang jeongwoo lakukan itu adalah untuk dirinya. Untuk melindungi junkyu dari bahaya yang sekiranya akan datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
{Not} JIKJIN || JeongKyu X JaeSahi (Ft. JiNori)
Fanfiction"Gue lurus ya anjir!!" "Sejak kapan gue belok?!" "Gue normal gk kyk lo" "Yaudah coba aja dulu lo pacaran sama cewek! Gue yakin lo nyamannya sama gue" Follow Us on TikTok @Sinballalagattaa