KING (V)✅ [TERBIT]

11.⚠️

¤¤¤

V tidak bisa mengontrol Emosinya kala Seokjin mengatakan bahwa Jungkook Pergi, dia langsung memukul Seokjin dan Membhag Pria Tampan itu tersungkur ke lantai Rumah Sakit.

"Sialan! Ini akibatnya kau berani Melawanku! Bukankah sudah aku katakan untuk tidak membawa Jalang itu Ke Rumah Sakit!"

Dugh! Dugh! Dugh!

V terus menendang Seokjin yang sudah terkapar lemah dilantai, Namjoon yang melihat berusaha melindungi Seokjin, sehingga dirinya juga mendapatkan tendangan dari V dibagian punggungnya.

"V Stop! Ini Rumah sakit" ucap Hoseok

"Diam! Jika kau tak ingin seperti mereka!"

Hoseok pun akhirnya terdiam, begitupun dengan Yoongi dan Jimin yang sejak tadi hanya menonton.

"Kami tau kami salah, apakah kami harus juga diperlakukan seperti ini, V! Kami hanya ingin menyelamatkan anakmu!" Ucap Namjoon

"Cihh! Sudah aku katakan, aku tidak menginginkan anak itu. Apa kalian berubah menjadi Tuli setelah dekat dengan Jalang itu!"

"Joon sudah..." lirih Seokjin

"Kita pulang!" Ucap V pada Ketiga temannya yang lain, lalu menatap Namjoon dan Seokjin. "_Kalian Cari kemana pun Jalang itu pergi, jangan pernah Kembali sampai Kalian menemukannya!"

"Tapi kemana kami harus mencarinya!"

"Itu Urusan kalian, mau kalian Cari sampai kalian Mati pun aku tidak peduli!"

Setelah mengatakan itu, V pergi bersama Hoseok, Jimin dan Yoongi. Hari ini dia akan mengeksekusi Mati Wonwoo, yang tak lain adalah Kakak Tiri dari Jungkook.

Sementara Namjoon membawa Seokjin kedalam ruangan periksa, Cukup parah luka lebam yang didapat Seokjin akibat pukulan dan tendangan V.

"Joon, kau juga terluka"

"Tidak apa sayang, ini tidak seberapa"

"Maafkan aku..."

"Jangan meminta maaf, aku juga salah"

"Aku sebenarnya senang saat tau Jungkook pergi, dia bisa menjaga calon anaknya sampai Melahrikan tiba" ucap Seokjin

"Dan aku harap Jungkook baik-baik saja dimana pun dia berada"

Seokjin mengangguk, "Tapi kemana kita harus mencarinya, aku tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk padanya"

"Kita pikirkan nanti, untuk sekarang kamu harus sehat dulu"

"Baiklah"

¤¤¤

V dan yang lainnya sudah sampai ditempat Eksekusi, dia langsung mengambil Pedang Miliknya yang selalu dijaga dan dibersihkan setiap hari.

"Bawa dia kemari!" Perintahnya

Salah satu anak buahnya mengangguk, lalu membawa Wonwoo yang sudah diikat dan kepalanya ditutup kain Hitam.

Dengan kasar V membuka penutup kepala Wonwoo dan melemparnya kesembarang arah, Wonwoo yang memang sudah dalam keadaan tak berdaya hanya bisa menatap V.

"Kau siap untuk Bertemu Tuhan?"

"Lebih baik aku segera bertemu Tuhan, daripada aku harus terus melihatmu!" Ucap Wonwoo dengan susah Payah.

V tertawa mendengar ucapan Wonwoo, lalu mengangkat pedangnya dan mengusapnya. "Baiklah, karena sudah lama siCantik ini tidak mendapatkan makanan"

"Ini adalah Hukuman atas Kematian Ibuku ditangan Ibumu, Hukuman Atas Hutang Keluargamu, dan Hukuman atas Pengkhianatanmu!" Ucap V

Dalam satu Ayunan, Kepala Wonwoo sudah terpisah dari Tubuhnya. Darah segar mengotori pakaian dan Pedang V, dan iyu membuat V puas.

Dia melempar kepala Wonwoo pada Api yang sedang Membara, lalu disusul oleh Tubuhnya. Benar-benar Eksekusi yang tak main-main, selesai mengeksekusi, V memberikan Pedangnya pada Orang yang selalu merawatnya.

"Lihat!" Ucapnya pada semua anak Buahnya, "_Jika kalian berani berkhianat padaku, maka Nasib kalian akan sama Sspertinya!"

Semua anak Buahnya mengangguk patuh, V pun berjalan menuju Kendi yang berisi air untuknya mencuci tangan.

"V, ada hubungan apa Ibumu dan Ibunya Pria itu?" Tanya Hoseok

V yang sedang mencuci tangannya menatap sekilas pada Hoseok, lalu melanjutkan aktivitasnya.

"Kamu tidak perlu tau!"

"Baiklah, aku dan yang lain akan menunggu sampai kau mau bercerita"

V hanya bergumam, lalu masuk kedalam mobil untuk kembali ke Mansion. Disusul Hoseok, Yoongi dan Jimin yang menaiki Mobil lain.

Selama menuju Mansion, V selalu dibayang-bayangi Jungkook yang sedang menangis. Tangannya reflek meremat Stir, dan berusaha mengendalikan laju Mobilnya. Sesekali Mobilnya akan Oleng, hal itu tidak luput dari penglihatan Hoseok.

"Ada apa dengannya" gumam Hoseok

Tidak lama kemudian mereka sampai diMansion, V langsung pergi ke Kamarnya, tapi dia tetap tidak bisa tidur.

"Aarghhhh Shibal!"

V keluar dari kamarnya dengan tergesa, lalu pergi keruangan kerjanya untuk mengambil Obat. Dia bahkan tak mengindahkan Hoseok, Yoongi dan Jimin yang berada diruang Tamu.

"Dia kenapa?" Tanya Jimin

Hoseok hanya mengangkat bahunya acuh, dia sendiri tidak tau apa yang terjadi dengan V.

Didalam ruangan kerjanya, V langsung meminum beberapa Obat Tidur, dengan harapan bisa tidur dan bayang-bayang Jungkook akan berhenti menghantuinya.

¤¤¤

Stasiun Kereta Api,

Jungkook sudah berada didalam salah satu Kereta Api, dia teringat dengan ucapan Wonwoo kala itu, yang menyuruhnya pergi ke Busan dan menemui seseorang.

Tangannya terus mengusap perutnya yang masih rata, beruntungnya dia dan Calon anaknya selamat dari V yang memang tak berprikemanusiaan.

Dengan Uang yang pas-pasan, Jungkook berharap sesampainya diBusan, dia bisa langsung bertemu dengan orang yang dia Cari.

Saat sedang asik melamun, Jungkook dibuat terkejut dengan seseorang yang tiba-tiba duduk disampingnya. Orang tersebut sama sepertinya, memakai Masker dan Topi. Entahlah, tapi Jungkook merasa orang tersebut bukan Ancaman untuknya.

"Maaf tiba-tiba aku duduk disini, karena hanya disampingmu bangku yang kosong"

"Tidak apa" ucap Jungkook

Tiba-tiba perut Jungkook berbunyi, membuat Pria Cantik itu merasa malu dengan orang disampingnya.

"Kau lapar? Aku punya Roti, makanlah" ucapnya, seraya memberikan roti pada Jungkook.

"Tidak perlu, untukmu saja"

"Aku masih memilikinya, makanlah sebelum kau Mati karena kelaparan" ucapnya

"Terimakasih" ucap Jungkook seraya menerima roti tersebut.

"Kau mau pergi kemana?"

"Busan"

"Kita memiliki Tujuan yang sama"

"Benarkah?"

Orang tersebut mengangguk, "Kau pulang kerja, atau Kuliah?"

"Um...Tidak keduanya, aku ke Busan ingin menemui seseorang"

"Ah begitu, tapi Busan sangat Luas, apa kau yakin bisa bertemu dengannya?"

"Semoga saja Tuhan mempermudah semuanya"

Pria tersebut mengangguk-anggukkan kepalanya paham, keduanya terus mengobrol, bahkan sampai Lupa untuk sekedar berkenalan.

¤¤¤

To be Continued...