46. Jangan Mengusikku!

4.9K 556 31
                                    

¤¤¤

Jungkook masih terdiam, melihat Pria yang juga sedang menatapnya. Keduanya cukup lama saling bertatapan, hingga tersadar karena ada seseorang yang berteriak.

"Maaf Tuan Muda, saya tidak sengaja. Apakah Ponsel anda rusak?"

"T-tidak!"

Pria tersebut tersenyum pada Jungkook, "Bagaimana keadaan Tuan Muda saat ini? Apa Tuan masih ingat..."

"Cukup!" Ucap Jungkook, memotong ucapan Pria itu. "_Jangan pernah coba mengingatkanku dengan kejadian itu!"

"Kenapa? Apa Tuan Muda takut jika..."

"Aku bilang Cukup!" Teriak Jungkook, lalu menatap tajam Pria dihadapannya. "_Itu hanya Masa Lalu, jangan pernah mengingatkanku lagi. Kejadian itu sudah lama aku Lupakan, dan aku sama sekali tidak ingin mengingatnya!"

"Baiklah. Kalau begitu saya Permisi Tuan Muda, sampai bertemu kembali" ucapnya, dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku berharap tidak dipertemukan lagi denganmu! Jangan mencoba mengusikku!"

Pria itu selalu tersenyum, entah apa yang membuatnya tersenyum. "Saya tidak mengusik Tuan Muda, tapi sepertinya Tuhan sengaja mempertemukan kita"

Jungkook mengepalkan tangannya, dia berusaha mengontrol emosinya karena keduanya kini sedang berada ditempat ramai. Jika bukan ditempat Umum, mungkin Jungkook sudah menghadiahkan Pukulan pada Pria dihadapannya.

Pria tersebut membawa belanjaannya yang terjatuh, lalu kembali menatap Jungkook. "Saya harus pergi Tuan Muda, sekali lagi saya minta maaf karena sudah Menabrak anda"

Pria tersebut membungkuk hormat, lalu pergi dari hadapan Jungkook. Sementara Jungkook masih terdiam ditempatnya, dia bingung harus melakukan apa. Dia kembali, Pria itu, pikirannya kembali terbayang Masa Lalu.

Keringat dingin membasahi Pelipisnya, Jungkook pun segera menyekanya dan teringat dia harus membeli hadiah untuk Anak Hoseok. Tapi tetap saja, Jungkook tidak Fokus, dia terus terpikirkan akan Pria yang baru saja menabraknya.

"Tuhan aku mohon, jangan pertemukan lagi aku dengannya" gumam Jungkook, lalu berusaha untuk fokus membeli Hadiah.

Kring! Kring! Ponselnya berbunyi, tapi bisa-bisanya Jungkook terkejut dan hampir membuat ponselnya kembali terjatuh. Ternyata V menelponnya, Jungkook pun langsung mengangkatnya.

📞H-Hallo V, kenapa?

📞Kamu kenapa?

📞Aku gak Papa, ada apa menelpon?

📞Mau aku Jemput atau berangkat sendiri?

📞Aku berangkat sendiri saja, aku mau menunggu Cheol-Gu pulang dulu

📞Oh ya sudah, kalau begitu hati-hati, hm

📞Nee

Setelah itu Jungkook memutuskan panggilan dan sibuk membeli beberapa macam Hadiah, dan langsung membayarnya setelah dirasa cukup.

Selesai membayar, Jungkook tak lupa membeli makanan untuk Cheol-Gu dan Da-Eun. Dia pun kembali ke Mansion, dan selama perjalanan, Jungkook terus merapalkan Doa untuk tidak dipertemukan dengan Pria itu yang tak lain adalah Bodyguardnya V yang pernah menggilirnya kala itu.

Sesampainya diMansion, Da-Eun terkejut melihat wajah Jungkook yang Pucat Pasi.

"Kookie, ada apa dengan wajahmu, kamu kenapa?"

"Memangnya ada apa dengan wajah Kookie Paman? Kookie baik-baik saja"

"Kau Pucat sekali, apa terjadi sesuatu? Katakan, katakan ada apa?:

"Tidak ada apa-apa Paman, semuanya baik-baik saja Kok" ucap Jungkook berusaha tersenyum, "_Cheol-Gu belum pulang?"

"Dia sudah pulang, tapi pergi lagi karena ada Urusan katanya"

"Astaga, anak itu. Oh iyah Paman, ini Kookie beli Makanan" ucapnya menyerahkan makanan yang dia beli pada Da-Eun, "_Kalau begitu Kookie bersiap, keburu Malam"

Da-Eun mengangguk, Jungkook pun pergi ke kamar untuk bersiap. Jungkook hanya akan membawa dua pasang baju ganti, selebihnya hanya hadiah yang dia bawa. Jungkook memutuskan untuk tidak terlalu lama diGwangju, mungkin satu atau dua hari dia disana.

Selesai bersiap, Jungkook pun berangkat menuju Gwangju. Dia sudah beberapa kali mengajak Cheol-Gu, tapi sang anak tetap memberikan jawaban yang sama. "Cheol-Gu tidak mau ikut, titip salam saja pada Aunty Uci", itu yang selalu Cheol-Gu ucapkan. Akhirnya Jungkook menyerah, dan lebih memilih berangkat sendiri.

¤¤¤

Sedangkan di Gwangju, V dan yang lainnya sedang berkumpul diruang keluarga. Mereka sedang membicarakan beberpaa hal, bersama Hoseok dan kedua orangtuanya.

"Kenapa memutuskan untuk Operasi, apa Bayimu Kembar?" Tanya Seokjin.

"Aniyo Oppa, tapi Bayinya Besar dan Pinggulku sempit. Dokter menyarankan melakukan Operasi demi keselamatan kami berdua" ucap Uci, jangan lupakan tangannya yang memeluk toples berisi Cemilan.

"Ah begitu" Seokjin pun tidak ada hentinya mengelus perut Uci yang besar, dia jadi teringat waktu hamil Sephia dan rasanya ingin kembali Hamil dan kembali Menyusahkan Namjoon.

Sementara V, dia menelisik Sepupunya, tapi sejauh ini tidak ada yang mencurigakan. Tanpa V sadari, jika Uci sesekali meliriknya melalui ekor mata.

"Kau Bodoh King!" Gumamnya dalam Hati, entah permainan apa yang dilakukan wanita hamil itu.

"Sayang, kamu sudah makan?" Tanya Eomma Jung pada Uci

"Sudah Eomma, tadi disuapi Oppa"

"Baiklah, Vitaminnya sudah dimakan?"

Uci mengangguk, "Sudah"

"Syukurlah. Kalau begitu kalian nikmati waktu santai kalian Nee, Eomma mau ke belakang dulu"

Semuanya mengangguk, tidak lama kemudian terdengar deru mesin mobil. V tersenyum, karena yakin itu adalah Jungkook. Dan benar saja, Pria Cantik itu datang dengan membawa Paper Bag dengan Ukuran cukup Besar.

"Annyeonghaseo..." sapanya, lalu membungkuk hormat.

"Yaakkkk Kookie-ahh, aku sangat Merindukanmu..." ucap Uci, Jungkook tersenyum dan langsung menghampiri wanita hamil itu.

"Aku juga merindukanmu, bagaimana keadaanmu? Kau semakin Gemuk!"

"Aku baik, sangat baik. Cheol-Gu mana?"

"Dia tidak bisa ikut, banyak kegiatan disekolahnya"

"Ah baiklah"

"Mama..." ucap Sephia, langsung mendekat pada Jungkook.

"Hallo sayang, Mama kira Sephia tidak ikut"

"Kalau Sephia tidak ikut, kami juga tidak akan pergi Kookie-Ah" ucap Seokjin

Jungkook terkekeh, kemudian ikut menikmati hidangan yang sudah disiapkan Eomma Jung, diselangi obrolan-obrolan ringan.

¤¤¤







To be Continued...

KING (V)✅ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang