"Mau kemana dek" tanya shani.
"Main bola bun" ucap tian.
"Gak lupa kan kalo nanti malam kita ada acara" ucap shani.
"Huufttt iya iya bun gak lupa" ucap tian menarik nafas dalam.
"Tian berangkat ya" ucap tian langsung pergi.
"Maafin bunda dek. bunda gak bisa larang keputusan ayah kamu, semoga kamu bahagia dek" gumam shani melihat kepergian anaknya.
...
Chika sedang melamun di kamar nya. Dia memikirkan apakah keputusan ini sudah benar apa belum, di satu sisi dia ingin punya suami atas dasar cinta dan pilihannya sendiri, tapi disisi lain dia juga ingin mengabulkan wasiat terakhir dari alm papi nya.
"Kak siap2 dulu nak udah mau magrib" ucap aya.
"Iya mi" ucap chika langsung siap2.
Aya dan chika dijemput sama supir pribadi dari keluarga Harland.
"Tumben banget nih mobil online mobil nya mewah gini" batin chika, yg gak tau kalo itu suruhan dari gracio yg tau cuman aya.
"Mi ini serius ketemuannya disini.?' ucap chika yg melihat tempat didepannya ini.
''Ya kita dianterin nya kesini berarti bener dong nak" ucap aya.
"Mi emang siapa sih cowo yg mau dijodohin sama chika.? Diliat dari tempatnya pasti orang kaya" ucap chika.
''Apa papi mau jodohin chika sama cowo yg udah beristri" ucap chika.
"Huss ngawur kamu, mana mungkin, papi itu mau yg terbaik buat kamu, udah ayok masuk" ucap aya masuk ke restoran bintang 5.
Chika dan aya langsung diantarkan ke ruangan VVIP oleh pelayan yg ada disana.
"Ehh udah dateng sini masuk" ucap shani langsung cipika cipiki dengan aya.
''Gimana kabarnya shan.?" tanya aya.
"Baik, kamu gimana ay.? Udah lama nih gak ketemu kangen banget" ucap shani.
"Baik juga, iya nih" ucap aya terkekeh.
Cio dan aya juga saling sapa dan menanyakan kabar masing2.
"Ini chika anak kamu yg waktu itu masih kecil.?'' ucap shani.
"Iya shan, nak salim dulu" ucap aya.
"Hallo tante" ucap chika menyalimi tangan shani dan cio.
"Cantik banget kamu" ucap shani mengusap pipi chika.
Chika cuman tersenyum malu mendengar itu.
"Ehh iya duduk duduk jadi lupa kan" ucap cio terkekeh.
Chika celingak celinguk penasaran dengan orang yg akan dijodohkan dengan nya, tapi disana gak ada orang lagi selain mereka.
"Anak om masih dijalan" ucap cio yg melihat chika.
Chika mengangguk canggung.
Mereka mengobrol ngobrol ringan sambil menunggu kedatangan tian.
Gak lama dari itu datang sesosok orang yg ditunggu tunggu.
"Dateng juga kamu, lama banget sih" ucap cio
"Macet yah" ucap tian.
"Salim dulu sama tante aya dek" ucap shani.
Tian langsung salim ke aya.
"Udah besar kamu" ucap aya. Tian tersenyum tipis.
"Yaudah duduk kita mulai makan nya ayah udah laper" ucap cio.
Meja nya bentuk lingkaran ya, dan tian duduk disamping chika.
Tian belum menyadari lebih tepatnya gak mau liat wajah perempuan disamping nya itu.
Sedangkan chika pas tian baru dateng aja udah melongo melihat orang yg mau dijodohkan dengannya ternyata Christian idola para cewek2 di kampusnya.
"Pertanda apa ini tuhan, kenapa dia yg mau dijodohin sama aku" batin chika.
"Yaudah makan dulu aja ya, obrolin itu nya setelah makan" ucap cio.
Mereka makan dengan tenang.
Setelah makan selesai garcio langsung memulai obrolannya. Dan itu membuat chika tegang berbeda dengan tian yg cuek bebek.
"Sebelumnya chika kenalin ini Christian anak om, dan tian kenalin ini chika calon istri kamu" ucap cio.
Tian melihat sekilas kearah chika sedangkan chika dia menunduk karna malu dibilang calon istri.
"Kenalan dulu dong" ucap shani.
Tian menyodorkan tangannya ke chika "Tian" ucap tian dingin "emm chika" ucap chika.
"Kalian satu kampus kan.?, dek kamu kenal chika.?" tanya shani, dan tian menggelengkan kepalanya pelan. Emang bener dia gak tau kalo chika kuliah dikampus yg sama.
"Udah kita lanjut, seperti yg udah kalian ketahui bahwa ayah sama alm papi sudah bikin perjanjian kalo kalian akan dijodohkan pas udah waktunya" ucap cio.
"Dan sekarang waktu yg pas buat kalian menikah, dan saya memutuskan kalo lusa kalian harus sudah menikah, gimana aya kamu setuju.?" ucap cio.
"Yah, gak bisa secepet itu" ucap tian.
"Aku ikut gimana baiknya" ucap aya. Chika melihat mami nya buat menolak untuk lusa nikahnya. Tapi aya malah tersenyum.
"Yaudah deal ya lusa" ucap cio.
"Ayah" ucap tian sedikit mengeraskan suaranya.
Cio menatap tajam anaknya itu.
Tian memejamkan mata nya lalu menarik nafas panjang.
"Aku mau ngobrol dulu berdua sama dia" ucap tian langsung pergi.
"Ikutin nak" ucap cio tersenyum.
"Mi" ucap chika pelan melihat mami nya.
"Gpp sana ikutin" ucap mami mengusap pipi chika.
Chika mengikuti tian yg pergi keluar.
"Maaf ya ay, tian sudah nerima perjodohan ini cuman dia kaget kalo lusa nikah nya" ucap shani.
"Maaf aya saya percepat karna saya sama istri harus pergi keluar negeri dengan waktu yg lama." ucap cio.
"Iya gpp, selagi anak2 menerima aku gpp ko" ucap aya.
Chika celingak celinguk mencari keberadaan tian.
Tin tin. Tian mengklakson mobil dan menyuruh chika masuk.
•
•
TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Idola Kampus!
Randomdijodohkan dengan cowo populer di kampusnya sesuatu yg gak pernah ia bayangkan!