Dokter gaby datang lebih dulu ketimbang shani.
Dia langsung memeriksa tian."Gimana dok.?" tanya chika.
"Gpp cuman masuk angin dan telat makan jadinya maag, nah ini resep obatnya" ucap dokter.
"Ohh syukurlah, terimakasih dok" ucap chika.
"Iya sama sama kalo gituh saya pamit ya" ucap dokter.
Chika mengantarkan dokter gaby sampai ke teras, dan kebetulan juga shani sudah datang ketika dokter gaby pergi.
"Assalamualaikum sayang" ucap shani.
"Waalaikumsalam bunda" ucap chika menyalimi tangan shani.
"Tian sakit apa.?dokter gaby nya udah dateng.?" tanya shani sambil berjalan masuk.
"Sudah bun, katanya masuk angin sama maag" ucap chika.
"Dia semalem main bola sambil hujan hujanan terus pas pulang gak mau makan juga" adu chika.
"Ner bener ya tuh anak, kalo udah menyangkut sama hobby nya mau panas hujan angin diterjang aja" ucap shani.
"Iya bun susah banget dibilangin kalo soal itu" ucap chika terkekeh.
Shani dan chika masuk ke kamar dan melihat tian yg sedang tidur.
Shani memegang kening anaknya membuat tian terusik dan bangun.
"Bunda" ucap tian pelan.
"Dek kamu main bola boleh tapi tau waktu dong, kalo hujan tuh berenti main nya" omel shani.
"Mana gak makan lagi, maag nya kambuh kan, emang keras kepala banget sih kamu" omel shani lagi.
"Ck bunda kesini kalo cuman mau ngomel2 mending pulang deh bun, tian pusing" ucap tian.
"Ih dibilangin sama bundanya malah ngusir kamu" ucap shani.
Chika cuman terkekeh saja melihat suaminya diomelin bundanya.
"Sekarang udah makan belum dia chik.?" tanya shani.
"Belum bun, gak mau katanya perutnya gak enak" ucap chika.
"Makan dek perut kamu kaya gituh karna semalem kamu telat makan" ucap shani.
"Gak mau bunda kalo diisi rasanya mau muntah lagi" ucap tian.
"Kapan kamu muntah.?" tanya shani
"Semalem sama tadi pagi bun" bukan tian yg menjawab melainkan chika.
"Tuh itu udah parah dek, cepet makan bunda suapin" ucap shani maksa memasukkan sendok bubur ke mulut tian.
"Ih bunda kasar banget" ucap tian.
"Kalo gak gini kamu gak makan" ucap shani yg akan menyuapi lagi.
"Udah deh aku mau sama chika aja disuapin nya" ucap tian.
"Kalo sama aku kamu gak bakal nurut" ucap chika.
"Nurut ish cepet, dari pada sama bunda dipaksa begini" ucap tian.
"Yaudah ini chik suapin bunda liatin dari sini biar dia nurut" ucap shani menyerahkan mangkuk bubur nya.
Chika menyuapi suaminya dengan telaten.
"Udah udah aku mual" ucap tian memegang mulutnya.
"Yaudah nih minum dulu" ucap chika.
"Baru juga beberapa suap dek" ucap shani.
"Mual bunda serius deh" ucap tian pelan.
Tian langsung meminum obat yg chika siapkan.
"Yaudah kalo gituh bunda mau ke butik dulu, kalo ada apa2 langsung hubungi bunda ya" ucap shani.
"Iya bun" ucap chika yg berdiri ingin mengantarkan shani tapi ditahan sama tian.
"Kamu diem aja disini ih jangan kemana mana" ucap tian menarik tangan chika.
"Aku anterin bunda dulu ya" ucap chika.
"Engga gak boleh, bunda udah gede gausah dianterin" ucap tian.
"Yaudah gpp chik gausah dianterin, kamu urusin aja tuh bayi Dugong" ucap shani.
"Berarti bunda dong Dugong nya" ucap tian.
"Heh mana ada, kamu ya ish kesel banget bunda sama kamu lagi sakit juga tapi masih aja ngeselin" ucap shani mencubit paha tian.
"Aws sakit bunda" ucap tian.
"Udah ah bunda pergi, lama lama disini bisa naik darah bunda" ucap shani.
"Wow hebat bisa naik darah kapan2 ajak tian bun" ucap tian terkekeh.
"Terserah christian terserah" ucap shani capek menghadapi anaknya ini, dia langsung keluar kamar takut anaknya lebih2 dari ini.
"Kamu gak boleh gituh sama bunda" tegur chika.
"Gpp seru soalnya" ucap tian
"Sini tiduran aku mau peluk" ucap tian.
Chika menurut saja dia tidur sambil memeluk suaminya.
"Kalo lagi sakit gini manja nya keluar" ucap chika mengusap kening tian
"Kamu gak suka ya.?" tanya tian.
"Siapa bilang.? Aku suka ko dari pada kamu yg dingin datar dan cuek kaya robot berjalan" ucap chika
"Aku kan udah gak gituh lagi kalo sama kamu mah" ucap tian.
"Iya sih, tapi kadang masih suka kebawa tau" ucap chika.
"Iyakah.? Tegur aku kalo aku kaya gituh biar aku perbaiki sikap aku" ucap tian.
"Hmm yaudah lupain aja" ucap chika..
"Aku ngantuk" ucap tian.
"Iya tidur aja" ucap chika.
"Puk pukin" rengek tian
"Iya iya aku puk pukin udah kamu merem jangan liatin aku terus" ucap chika.
"Kenapa emangnya.?" tanya tian
"Stttt udah tidur ya bayi gede ku" ucap chika sambil meng puk puk pantat tian.
"Belajar sebelum punya bayi kecil yank" ucap tian sambil merem..
Chika tersenyum miris lagi lagi suaminya ngomongin hal itu.
"Tuhan apa karna waktu itu aku gak bisa menjaganya jadi engkau ragu untuk percaya lagi kepada kita, aku mohon kasih kepercayaan lagi buat kita untuk memiliki merawat seorang anak yg lahir dari rahim ku" batin chika, tanpa terasa air matanya jatuh tapi ia langsung mengusap nya takut suaminya lihat.
•
•
TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.Sorry ya guys kalo weekend aku suka banyak kegiatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Idola Kampus!
Randomdijodohkan dengan cowo populer di kampusnya sesuatu yg gak pernah ia bayangkan!